3 Olimpian Turun di Kasad 6th Asian Taekwondo Open Championships 2024, Indonesia Siapkan Kekuatan Terbaik

Kredit foto: Ludus.id/Pratama Yudha
Konferensi pers jelang berlangsungnya Kasad 6th Asian Taekwondo Open Championships 2024 di Indoor Sport Center, Tangerang, Banten, 15-19 Oktober 2024.

Indonesia menjadi tuan rumah kejuaraan taekwondo kelas dunia bertajuk Kasad 6th Asian Taekwondo Open Championships 2024. Turnamen ini dilangsungkan di Indoor Sport Center, Tangerang, 15-19 Oktober 2024.

Ketua Panitia Kasad 6th Asian Taekwondo Open Championships 2024, Mayjen TNI Amrin Ibrahim mengatakan sebanyak 450 peserta dipastikan bakal tampil di kejuaraan ini. Seluruh taekwondoin yang berpartisipasi berasal dari 22 negara termasuk Indonesia. Mereka akan bersaing di 25 nomor yang terdiri dari 15 kelas kyorugi dan sembilan kelas poomsae.

Sebagai penyelenggara, Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PB TI) melihat kejuaraan ini sebagai salah satu ajang yang penting untuk melihat progres para atlet nasional di pemusatan latihan nasional (pelatnas), sekaligus menyiapkan para pelapisnya. Apalagi, turnamen dengan kategori G2 ini baru pertama kali dilaksanakan di Indonesia.

“Selama ini kita (Indonesia) belum pernah melaksanakan kegiatan ini (G2). Kami berharap dengan adanya kegiatan ini ke depan akan menjadi pengalaman untuk PB Taekwondo Indonesia. Nanti ke depan akan tetap melaksanakan lomba ini atau mungkin yang lebih besar lagi,” kata Amrin dalam konferensi pers jelang pembukaan Kasad 6th Asian Taekwondo Open Championships di Tangerang, Banten, Senin (14/10).

Dalam taekwondo, World Taekwondo (WT) membagi sistem peringkat kejuaraan internasional mulai dari G1 hingga G20. Perbedaan dari sistem peringkat kejuaraan internasional ini terletak dari poin yang akan diperoleh setiap taekwondoin yang naik podium.

Semakin besar ranking turnamennya, semakin besar pula poin yang akan didapat. Untuk kategori G2, pemenang akan meraih 20 poin. Namun, untuk kejuaraan dengan kategori G20 hanya untuk Olimpiade dengan poin maksimal sebesar 200. Raihan poin ini berpengaruh pada peringkat dunia para taekwondoin.

Maka, tak heran jika terdapat Olimpian dari tiga negara, yakni Timor Leste, Tajikistan, dan Kazakhstan yang menempati peringkat 20 dunia, yang tercatat bakal tampil di kejuaraan ini. Sebab, turnamen ini juga sudah termasuk ajang pengumpulan poin menuju Olimpiade Los Angeles 2028.

“Makanya, kami berharap atlet-atlet kita bisa meraih prestasi sebaik mungkin di kejuaraan ini,” ucap Amrin.

Turunkan kekuatan terbaik

Tampil di rumah sendiri, tim Indonesia pun telah menyiapkan kekuatan terbaik yang akan berlaga di turnamen ini. Sebanyak 28 atlet nasional, yang terdiri dari 14 atlet kyorugi dan 14 atlet poomsae, sudah disiapkan untuk bertanding.

Awalnya, tim Indonesia akan menurunkan 15 atlet untuk tampil di 12 nomor kyorugi. Namun, satu taekwondoin, Rizky Anugrah, yang rencananya tampil di kelas +87 kg gagal ikut serta lantaran mengalami cedera patah pergelangan tangan ketika tampil membela Jawa Timur di PON Aceh-Sumatera Utara 2024, bulan lalu.

Imbasnya, Indonesia hanya mengirimkan 14 atlet kyorugi yang akan turun di 11 kelas. Kendati demikian, manajer tim kyorugi Indonesia, Andri Halim, cukup yakin dengan kekuatan yang dimiliki agar bisa berbicara banyak di kejuaraan ini.

Terlebih, para taekwondoin yang diturunkan tim Merah Putih sudah pernah meraih prestasi di ASEAN University Games 2024 yang digelar di Surabaya dan Malang, Jawa Timur, pertengahan tahun ini.

“Atlet-atlet kita sudah terbiasa tampil di berbagai kejuaraan internasional baik itu G1 atau G2 dan yang lainnya. Persaingan untuk teknik sama semua tinggal tergantung keberanian mentalnya, apalagi kita tuan rumah,” ujar Andri.

“Dengan semua yang terlibat baik pengurus dan pelatih, harapannya kita bisa meraih hasil yang maksimal. Kami sudah sangat siap karena sebelum kejuaraan ini kami juga mengikuti kejuaraan lain yang sudah kami lalui,” jelas dia.

Tak hanya nomor kyorugi, Indonesia juga mencanangkan target yang tinggi untuk nomor poomsae. Apalagi, Indonesia juga memiliki prestasi yang cukup baik di nomor ini.

Beberapa nama seperti Muhammad Alfi, Muhammad Rizal, Muhammad Hafizh, dan Andi Sultan sudah pernah meraih prestasi di ajang World Taekwondo Poomsae Championships. Mereka pun kembali jadi andalan Indonesia di Kasad 6th Asian Taekwondo Open Championships 2024.

“Indonesia di nomor poomsae akan turun di delapan kelas. Kebetulan kita adalah salah satu tim yang cukup baik di level internasional karena atlet-atlet kita ada juga yang sudah pernah meraih medali di World Taekwondo Poomsae Championships. Mudah-mudahan mereka bisa tampil maksimal dan hasilnya juga maksimal,” kata manajer tim poomsae Indonesia, Laras Fitriana Sumarna.

Berlatar belakang prestasi yang sudah diraih sebelumnya, Laras pun yakin tim poomsae Indonesia bisa meraih prestasi setinggi-tingginya di turnamen ini.

“Kami menargetkan yang sebaik mungkin karena kami juga mempersiapkan diri untuk kejuaraan-kejuaraan selanjutnya. Harapannya, kami bisa jadi yang terbaik di 8 kelas tersebut,” tegasnya menanggapi target yang dicanangkan.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.