30 Hari Puasa di Bulan Ramadan, Ini Perubahan yang Terjadi pada Tubuh

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa puasa di bulan Ramadan selama 30 hari memiliki efek positif bagi kesehatan. (Foto/Health)

LUDUS – Berbagai penelitian menunjukkan bahwa puasa di bulan Ramadan selama 30 hari memiliki efek positif bagi kesehatan. Selama 30 hari tubuh terbiasa makan dalam jumlah yang lebih sedikit, memberi sistem pencernaan kesempatan beristirahat, dan membuat ukuran lambung menyusut secara bertahap.

Asisten Prof Dr Haitham Lateef Abdulhadi dari Departemen Biologi University Of Anbar mengatakan, puasa bermanfaat bagi tubuh mengonsumsi cadangan lemak dan membersihkan dari racun berbahaya yang dapat muncul dalam timbunan lemak.

“Tubuh mulai membuang racun secara alami karena adanya perubahan fungsi sistem pencernaan selama sebulan,” katanya dalam jurnal berjudul Physiological effects that occur to the body in fasting for 30 days.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Berpuasa? Kenali Perubahan dan Manfaat bagi Kesehatan

Jadi puasa di bulan Ramadan menjadi titik balik yang penting dan positif bagi kesehatan sistem pencernaannya. Berikut informasi menarik tentang apa yang terjadi pada tubuh setelah berpuasa selama 30 hari:

Tahap Detoksifikasi 1 (Hari Pertama hingga Ke-2)

Pada hari pertama puasa, kadar gula darah menurun. Jantung melambat dan tekanan darah menurun. Glikogen ditarik dari otot yang menyebabkan kelemahan. Rasa lapar bisa menjadi yang paling intens selama periode ini.

Gelombang pembersihan pertama biasanya yang terberat. Sakit kepala, pusing, mual, bau mulut, dan lidah terasa pahit, ini merupakan tanda-tanda tahap pertama pembersihan.

Baca juga: 7 Tips Berolahraga saat Puasa, Tubuh Tetap Sehat dan Ibadah Pun Lancar

Tahap Detoksifikasi 2 (Hari Ke-3 hingga Ke-7)

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa puasa di bulan Ramadan selama 30 hari memiliki efek positif bagi kesehatan. (Foto/Nature)

Pada hari ketiga hingga ketujuh, lemak yang terdiri dari asam lemak diubah menjadi glukosa, dengan melepaskan gliserol dari molekul gliserida. Kulit mungkin menjadi berminyak yang dikeluarkan dari tubuh.

Tubuh mulai beradaptasi dengan puasa dan sistem pencernaan dapat beristirahat sejenak, memfokuskan semua energinya pada pembersihan dan penyembuhan. Aktivitas sel darah putih dan sistem kekebalan tubuh meningkat.

Beberapa orang mungkin merasakan nyeri di paru-paru. Organ pembersih dan paru-paru sedang dalam proses perbaikan. Napas masih berbau dan lidah terasa pahit. Di usus besar sedang diperbaiki dan feses yang menempel di dinding usus mulai mengendur.

Baca juga: 8 Manfaat Puasa bagi Kesehatan, Salah Satunya Bikin Panjang Umur

Tahap Detoksifikasi 3 (Hari Ke-8 hingga Ke-15)

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa puasa di bulan Ramadan selama 30 hari memiliki efek positif bagi kesehatan. (Foto/Elitelv)

Pada hari kedelapan hingga kelima belas tubuh akan mengalami peningkatan energi, pikiran jernih, dan merasa lebih baik. Ini adalah hasil dari peningkatan kemampuan tubuh untuk menyebuhkan sembuh selama puasa.

Selama berpuasa, proses penyembuhan tubuh berlangsung dengan efisiensi optimal. Saat tubuh membersihkan jaringan yang mati atau rusak, limfosit memasuki jaringan yang lebih tua dan rusak, mengeluarkan zat untuk melarutkan sel-sel yang rusak.

Zat-zat ini mengiritasi saraf di daerah sekitarnya dan menyebabkan nyeri berulang dari area yang sebelumnya cedera. Rasa sakitnya membaik karena tubuh sedang menyelesaikan proses penyembuhan.

Baca juga: 5 Hal Kecil yang Dapat Membantu Panjang Umur, Jangan Anggap Sepele Bersosialisasi

Otot-otot mungkin menjadi tegang dan nyeri karena iritasi racun. Kaki bisa menjadi yang paling terpengaruh, karena racun menumpuk di kaki. Sariawan umum terjadi pada tahap ini karena bakteri yang berlebihan di mulut.

Tahap Detoksifikasi 4 (Hari Ke-16 hingga Ke-30)

Berbagai penelitian menunjukkan bahwa puasa di bulan Ramadan selama 30 hari memiliki efek positif bagi kesehatan. (Foto/Ist)

Pada hari ke-16 hingga ke-30, tubuh sepenuhnya beradaptasi dengan proses puasa. Ada lebih banyak energi dan kejernihan pikiran. Periode pembersihan bisa singkat dan suasana hati lebih baik.

Ada hari-hari lidah berwarna merah muda dan napas segar. Ini menandakan pekerjaan penyembuhan organ sedang diselesaikan.

Setelah mekanisme detoksifikasi membuang sel berbahaya atau membuatnya tidak berbahaya, tubuh bekerja pada kapasitas maksimal dalam proliferasi jaringan untuk mengganti jaringan yang rusak.

Baca juga: 7 Makanan Super untuk Menjaga Tubuh Tetap Sehat, Mudah Didapat dan Terjangkau Harganya

Setelah hari ke-20, merasakan kejernihan pikiran dan keseimbangan emosional menjadi lebih baik. Daya ingat dan konsentrasi pun meningkat. (*)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.