
LUDUS – Dunia sepak bola kerap menghadirkan pemain-pemain dengan fisik kuat dan daya tahan luar biasa. Namun, beberapa di antara mereka memiliki keahlian lebih dari sekadar bermain bola.
Beberapa pesepak bola dunia ternyata memiliki latar belakang dalam seni bela diri, yang membantu menjaga kebugaran dan meningkatkan ketahanan fisik. Berikut lima pesepak bola yang juga memiliki kemampuan bela diri:
1. Zlatan Ibrahimovic

Striker berkebangsaan Swedia ini terkenal dengan kepribadian kuat dan percaya diri tinggi. Dia memiliki teknik bermain sepak bola mumpuni.
Selain keterampilan mengolah bola, Zlatan juga memiliki keahlian dalam bela diri. Sejak usia 17 tahun, Ibrahimovic telah mengantongi sabuk hitam Taekwondo, pencapaian yang menunjukkan dedikasi dalam olahraga ini.
Baca juga: LUDUS Gelar Poomsae Freestyle Open Championship 2025, Catat Waktu Pendaftaran dan Pelaksanaannya
Seperti dilansir dari laman balls.ie, Ibrahimovic pernah menjadi anggota kehormatan Federasi Taekwondo Italia saat dirinya memperkuat AC Milan. Gaya bermainnya yang penuh akrobatik, termasuk tendangan salto dan gerakan yang tidak terduga, menunjukkan pengaruh besar dari latar belakang Taekwondo-nya.
2. Chris Smalling

Chris Smalling, yang dikenal sebagai salah satu bek tangguh di Inggris, memiliki latar belakang unik dalam olahraga bela diri. Sejak berusia 15 tahun, Smalling telah berlatih Judo, sebuah seni bela diri yang mengutamakan keseimbangan, teknik lemparan, dan kontrol tubuh.
Dikutip dari The Mirror, Smalling bahkan pernah memenangkan kejuaraan nasional Judo di usia 26 tahun. Keahliannya dalam Judo turut membantu karier sepak bolanya, terutama dalam duel udara, ketahanan fisik, serta teknik bertahan yang lebih efektif.
Baca juga: Ketika Petarung MMA Tak Sengaja Jatuhkan Wasit dengan Tendangan Brutal
Tidak hanya itu, Smalling juga merupakan seorang akademisi yang menempuh pendidikan di Loughborough University. Fakta ini menunjukkan dia sebagai sosok yang berbakat dalam olahraga dan cerdas secara akademis.
3. Paul Pogba

Sebagai salah satu gelandang terbaik di dunia, Paul Pogba tidak hanya mengandalkan teknik dan kreativitasnya dalam bermain bola. Pemain asal Prancis ini juga memiliki dasar dalam Kickboxing dan Muay Thai, dua disiplin bela diri yang dikenal dengan serangan kaki dan tangan yang kuat.
Dikutip dari beberapa sumber, Pogba menggunakan latihan Kickboxing untuk meningkatkan kebugarannya dan daya tahan tubuh.
Baca juga: Nabila Syakieb: Perempuan dan Laki-laki Setara dalam Olahraga Berkuda
Kombinasi dari latihan sepak bola dan bela diri ini membuatnya memiliki keseimbangan yang sangat baik. Dia memiliki kekuatan dalam duel satu lawan satu, serta kemampuan bertahan yang lebih solid saat menguasai bola.
4. Bixente Lizarazu

Mantan bek Bayern Munich dan Timnas Prancis ini bukan hanya dikenal karena kejeliannya di lini pertahanan, tetapi juga karena dedikasinya dalam seni bela diri.
Lizarazu adalah pemegang sabuk hitam dalam Jiu-Jitsu Brasil, sebuah olahraga yang sangat bergantung pada teknik grappling dan penguasaan tubuh.
Dikutip dari Bjj Eastern Europe dan berbagai sumber, Lizarazu mulai menekuni Jiu-Jitsu Brasil pada tahun 2009 dan berhasil meraih sabuk biru dalam kejuaraan Eropa kelas ringan di usia 39 tahun.
Baca juga: Kontrak Bersejarah Erling Haaland, Digaji Rp10 Miliar Per Minggu Selama 10 Tahun
Selain sepak bola dan bela diri, dia juga gemar melakukan olahraga ekstrem seperti selancar dan balapan es, menunjukkan bahwa dirinya adalah atlet sejati dengan semangat kompetitif yang tinggi.
5. Boudewijn Zenden

Pemain Belanda ini memiliki karier cemerlang di berbagai klub top Eropa seperti PSV Eindhoven, Barcelona, Chelsea, dan Liverpool. Selain dikenal sebagai gelandang serba bisa dengan kemampuan mencetak gol yang baik, Zenden juga merupakan seorang praktisi Judo.
Seperti dilaporkan oleh transfermarkt.com, Zenden merupakan anak dari atlet Judo ternama asal Belanda, Pierre Zenden. Dia mulai berlatih sejak kecil dan telah meraih sabuk hitam Judo di usia 14 tahun.
Tidak hanya itu, Zenden juga pernah memenangkan kejuaraan Judo di Limburg sebanyak tiga kali sebelum fokus sepenuhnya pada sepak bola. (Gerry Putra)