7 Fakta Kevin Diks Gabung Borussia Monchengladbach, Pemain Indonesia Pertama di Bundesliga

Kevin Diks bisa dipasang di pos bek sayap kanan. Fleksibilitas posisi menjadi salah satu alasan Borussia Monchengladbach merekrut Diks. (Foto/Ludus.id/Ardi Rizal Meliala)

LUDUS – Pemain naturalisasi Timnas Indonesia Kevin Diks resmi memulai karier di Bundesliga bersama Borussia Monchengladbach. Kepindahan bek berusia 28 tahun itu dari FC Copenhagen Denmark diumumkan laman resmi klub berjuluk Die Fohlen pada Minggu 26 Januari 2025.

Borussia Monchengladbach tidak merogoh kocek sepeser pun untuk menggaet Diks, sebab kontraknya bersama FC Copenhagen habis pada akhir musim ini.

Kehadiran Diks menjadi amunisi berharga mengingat Monchengladbach merupakan salah satu tim dengan pertahanan terburuk di Bundesliga pada musim 2024-2025. Tercatat Monchengladbach sudah kebobolan sebanyak 29 kali dalam 19 laga.

Baca juga: Target Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Tahun 2025, Ada Siapa Saja?

Transfer Diks juga menjadi sangat penting bagi klub setelah bek Nico Elvedi dikabarkan segera hengkang akhir musim ini. Bersama Monchengladbach, Diks diikat kontrak jangka panjang hingga musim panas 2030.

Berikut tujuh fakta menarik terkait kepindahan Kevin Diks ke Die Fohlen

1. Melepas Zona Nyaman

Kevin Diks rela meninggalkan zona nyaman demi menjadi pemain Indonesia pertama yang merumput di Bundesliga. (Foto/FC Copenhagen)

Kevin Diks bisa saja memutuskan bertahan bersama FC Copenhagen. Apalagi selama membela klub asal Denmark itu, Diks sudah menorehkan sejumlah prestasi manis.

Diks sudah mempersembahkan satu gelar juara Piala Denmark dan dua gelar Liga Denmark untuk FC Copenhagen. Diks berpeluang pemit dari FC Copenhagen dengan tambahan satu gelar Liga Denmark musim ini.

Adapun saat ini, FC Copenhagen masih duduk di puncak klasemen sementara dengan koleksi 33 poin dari 17 laga, bersaing ketat dengan FC Midtjylland yang mengemas poin sama.

Namun Diks masih amat haus akan tantangan dan pengalaman. Terbukti, dia menyambut petualangan barunya di Jerman dengan penuh suka cita.

Baca juga: PSSI Tunjuk Gerald Vanenburg sebagai Pelatih Timnas Indonesia U-23

“Saya sangat senang pindah ke Borussia. Gladbach adalah klub besar di Jerman. Saya bersemangat untuk masa depan,” ujar Diks dipetik laman resmi klub.

2. Pemain Indonesia Pertama yang Merumput di Bundesliga

Kevin Diks diumumkan sebagai rekrutan anyar Borussia Monchengladbach. (Foto/Borussia.com)

Sudah biasa bagi para pemain Indonesia untuk merumput di Liga Belgia atau Belanda. Namun Diks mengambil langkah maju dengan mengambil tawaran bermain di Jerman.

Sebelumnya, tak ada satu pun pemain Indonesia yang merumput di Jerman. Diks memecahkan rekor sebagai pemain Indonesia pertama dalam sejarah yang menapakkan kariernya di Bundesliga.

Sebetulnya, sudah ada pemain Indonesia yang merumput di Jerman sebelumnya, yakni Amar Brkic yang bermain bersama FC Darmstadt. Namun Brkic belum sampai pada level senior, melainkan masih bermain di level kelompok usia.

Baca juga: Patrick Kluivert Gantikan Shin Tae-yong, 5 Pelatih Belanda Ini Pernah Arsiteki Timnas Indonesia

Tim senior FC Darmstadt juga berada Bundesliga 2, divisi kedua Liga Jerman. Oleh sebab itu, wajar bila banyak fans sepak bola tanah air berbangga dengan kepindahan Diks.

3. Berpeluang Besar Tampil Reguler

Kevin Diks bisa dipasang di pos bek sayap kanan. Fleksibilitas posisi menjadi salah satu alasan Borussia Monchengladbach merekrut Diks. (Foto/Ludus.id/Ardi Rizal Meliala)

Diks diproyeksikan untuk menggantikan peran Nico Elvedi. Bek timnas Swiss itu sejatinya masih terikat kontrak hingga musim panas 2027.

Namun Elvedi dirumorkan hengkang dari Monchengladbach pada bursa transfer musim panas. Selain itu, kemampuan Diks bermain di berbagai posisi semakin memperlebar kans Diks untuk tampil reguler.

“Kevin adalah bek berpengalaman dan serba bisa yang bisa bermain di mana saja di lini belakang, baik di tengah, kiri atau kanan,” kata Direktur Monchengladbach, Roland Virkus.

Jika Elvedi hengkang, maka Diks akan bersaing bersama tiga bek tengah lain, yakni Ko Itakura, Marvin Friedrich dan Fabio Chiarodia. Dua tempat akan diperebutkan sebab pelatih Monchengladbach, Gerardo Seoane selalu menggunakan skema empat bek.

“Dia membuat kami lebih fleksibel dalam bertahan, dan dia orang yang sangat baik dan penuh tekad. Dia akan sangat cocok di sini,” tandasnya.

4. Bersaing dengan Rival di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Kevin Diks sempat berhadapan dengan calon rekan setimnya, Ko Itakura. Namun ditarik keluar sebelum jeda babak laga timnas Indonesia kontra Jepang, 25 November 2024 silam. (Foto/Ludus.id/Ardi Rizal Meliala)

Ko Itakura akan menjadi penantang serius bagi Diks untuk mendapatkan tempat utama di Monchengladbach. Sebelumnya, Itakura dan Diks sudah saling berhadapan di level internasional.

Mereka berjibaku saat timnas Indonesia menjamu Jepang pada lanjutan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta pada 15 November 2024.

Kala itu, kedua pemain sama-sama dipasang sebagai starter. Namun menit bermain membedakan Itakura dan Diks pada laga tersebut. Itakura tampil penuh selama 90 menit, sedangkan Diks harus ditarik keluar karena cedera sebelum peluit jeda babak.

Timnas Indonesia pun kalah telak 0-4 dari Jepang. Padahal penampilan Diks pada laga itu terbilang apik, dengan mematikan pergerakan Kaoru Mitoma di sisi sayap kanan.

Timnas Indonesia akan bersua Jepang kembali pada laga penutup Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 10 Juni 2025. Usai laga tersebut, Itakura dan Diks akan kembali bersaing memperebutkan menit bermain musim depan.

5. Lampaui Pencapaian Jordi Amat

Kevin Diks lampaui pencapaian Jordi Amat sebagai pemain Indonesia yang pernah mengarungi banyak kompetisi liga berbeda di Eropa. Sebelumnya, Amat sudah pernah bermain di berbagai negara, dari mulai Belgia, Spanyol hingga Inggris.

Diks saat ini sudah berpetualang di tiga negara berbeda, yakni Belanda, Italia dan Denmark. Dengan transfernya ke Monchengladbach, maka Diks akan mengarungi empat kompetisi di negara berbeda.

Sebelum berlabuh ke FC Copenhagen, Diks merupakan didikan akademi Vitesse Arnheim. Dari Vitesse, Diks hengkang ke Fiorentina pada kurun waktu 2016 hingga 2017. Diks sempat mudik ke Belanda dengan dipinjamkan ke Feyenoord Rotterdam pada musim 2017-2018.

Kemudian Diks dipinjamkan lagi ke Empoli semusim setelahnya. Setelah itu, barulah Diks menapakkan kaki di Denmark bersama Aarhus FG, dan menyeberang ke FC Copenhagen.

6. Sempat Jadi Rebutan Banyak Klub

Sebelum memutuskan berlabuh ke Borussia Monchengladbach, Diks sempat menjadi rebutan banyak klub. Dilansir Voetbalprimeur, Diks dilaporkan banjir tawaran dari klub Inggris dan sejumlah klub dari Amerika Serikat.

Diks juga dikabarkan didekati klub Turki, Trabzonspor. Namun dari berbagai klub tersebut, Monchengladbach datang sebagai klub yang paling menunjukkan minat serius untuk mengamankan tanda tangan pemain berdarah Maluku ini.

“Borussia Monchengladbach memberikan tawaran yang tak bisa saya tolak.” Kevin Diks, Bek Timnas Indonesia.

Melansir Rheinische Post, tawaran menarik dari segi finansial dan tantangan meningkatkan prestasi membuat Diks tak ragu untuk menerima pinangan Monchengladbach. “Borussia Monchengladbach memberikan tawaran yang tak bisa saya tolak,” ucap Diks.

7. Berpeluang Jadi Pemain Timnas Indonesia Termahal

Saat ini, rekor pemain timnas Indonesia termahal masih dipegang Mees Hilgers. Menurut perhitungan Transfermarkt, nilai pasar bek FC Twente ini berada di angka 9 juta Euro atau Rp153 miliar.

Adapun Diks menghuni posisi kedua di tabel pemain timnas Indonesia termahal. Saat ini, nilai pasar Diks berada di angka 4,5 juta Euro atau Rp76 miliar.

Jika karier Diks di Monchengladbach berjalan mulus, Diks berpeluang melampaui nilai pasar rekannya di lini belakang timnas Indonesia itu.

Pasalnya, prestise kompetisi turut menjadi acuan bagi Transfermarkt untuk menakar nilai pasar seorang pemain. Terlebih, Bundesliga termasuk ke dalam lima liga top Eropa. (Ilham Sigit Pratama)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.