Setelah tak bermain selama semusim di Indonesian Basketball League (IBL), bintang basket Indonesia, Abraham Damar Grahita kembali. Pada musim 2023, peraih Most Valuable (MVP) IBL dua kali ini bermain di Divisi 3 Liga Basket Jepang (B.League 3) membela Veltex Shizuoka.
Sebenarnya, setelah selesai membela Veltex, Mei 2023, ia bisa saja membela Prawira Bandung pada sisa IBL 2023. Apalagi, ada peraturan yang menyatakan, pemain melantai di liga lain pada tahun sama boleh berlaga di IBL. Asalkan, pemain tersebut sudah menjalani larangan bermain selama lima game.
Abraham sudah memenuhi syarat tersebut. Namun, Prawira tetap tak memainkannya hingga IBL 2023 berakhir. Semua sudah tahu kalau Prawira pada akhirnya meraih gelar juara usai menundukkan Pelita Jaya Bakrie Jakarta di seri final.
Pada IBL 2024, Abraham dipastikan tidak membela Prawira. Ia hijrah tim tersukses di Indonesia, Satria Muda Pertamina Jakarta. Soal torehan gelar juara liga basket Indonesia, Satria Muda memang baru mengoleksi 12 titel, kalah satu gelar dibandingkan musuh abadinya, Aspac Jakarta yang sudah punya 13 titel.
Akan tetapi, saat ini Aspac sudah bubar sehingga bisa dibilang Satria Muda lah tim terhebat Tanah Air. Pernah menjadi ikon di Aspac, bukan menjadi hal aneh bagi Abraham pada akhirnya membela rival abadi tim milik Irawan Haryono tersebut. Cukup banyak pemain yang pernah membela Aspac dan Satria Muda sepanjang kariernya.
Salah satunya adalah Widyanta Putra Teja, sosok yang akan reuni dengan Abraham di Satria Muda. Pada IBL 2018-2019, Abraham dan Widyanta Putra Teja sama-sama membawa Aspac meraih gelar juara. Waktu itu, tim yang dikalahkan di final adalah Satria Muda.
Pria asal Bangka ini mengatakan, keberadaan Widi, sapaan Widyanta Putra Teja menjadi salah satu faktor yang membuat dirinya mudah beradaptasi dengan Satria Muda.
“Adaptasi tidak sulit, sudah kenal dengan banyak pemain, termasuk Widi (Widyanta Putra Teja) karena dulu kan sudah pernah main bareng juga. Pelatih baru Satria Muda (Manuel Pena Garces) juga sangat detail,” Abraham mengungkapkan saat ditemui Ludus.id pada penandatanganan kerjasama IBL dengan B.League di Hotel Atlet Century Park, Senayan, Jakarta, Selasa (5/12/23).
Meskipun sudah sekitar tujuh bulan tak bermain di laga kompetitif dan baru 1,5 bulan berlatih bersama Satria Muda, hal ini bukan masalah bagi Abraham. Selama masa jeda, dia terus menjaga kondisinya dengan melakukan latihan ringan serta latihan beban di pusat kebugaran.
IBL 2024 sendiri akan dijalankan dengan format home and away. Jadi, tim-tim peserta akan terus berpindah-pindah kota dan tempat pertandingan di setiap gameday. Akan tetapi, hal ini bukan hal aneh bagi Abraham lantaran dirinya sudah melakoninya di B.League 3 musim lalu.
Abraham mengatakan, format home and away ini sangat bagus untuk tim-tim Indonesia maupun pemain. Pasalnya, jadwal akan lebih padat sehingga para pemain dituntuk lebih profesional demi menjaga kondisi badan.
Belum lagi, setiap pemain akan sering berpindah kota setiap pekannya. Untuk itulah kekuatan fisik sangat dituntut menjalani kompetisi dengan format seperti ini.
“Persiapan tim juga fokus ke tiap pertandingan. Jadi, lebih punya waktu untuk menyusun game plan pertandingan di setiap pekannya. Weekend main, terus pada weekdays langsung menjalani persiapan untuk pertandingan berikutnya. Ini adalah hal yang baik dan seru,” ucap Abraham.
Tantangan Baru Pemain Lokal
Selain format home and away, aturan pemain asing juga mengalami pembaruan di IBL 2024. Bahkan bisa dibilang, perubahan ekstrem akan terjadi di liga basket paling bergengsi Tanah Air ini.
Pada IBL 2022 dan 2023, regulasi pebasket impor membuat minute play pemain lokal menjadi banyak. Pengelola liga hanya memperbolehkan setiap tim memainkan satu pemain asing dalam waktu yang sama. Jadi, dua pemain yang dimiliki klub peserta wajib bermain bergantian.
Sedangkan, pada IBL 2024, klub diperkenankan mengontrak dua pemain asing plus satu pemain naturalisasi atau heritage. Sebagai catatan, naturalisasi adalah orang yang tadinya merupakan Warga Negara Asing (WNA) tetapi sudah disahkan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Adapun heritage adalah WNA yang memiliki darah Indonesia. Setiap tim hanya boleh memilih salah satunya saja.
Yang menjadi masalah, dua pemain asing dan satu pebasket naturalisasi atau heritage bisa bermain bersama di lapangan. Itu dikhawatirkan berdampak pada berkurangnya menit bermain pemain lokal. Namun, Abraham menyatakan, hal ini justru bagus untuk basket Indonesia.
“Jadi dengan aturan ini, para pebasket lokal akan menaikkan levelnya. Mereka harus berusaha lebih keras mendapatkan menit bermain yang banyak. Hanya pemain lokal terbaik yang mendapatkan kepercayaan bermain lama di lapangan,” kata Abraham.
Sebelum pandemi, IBL juga menjalankan regulasi yang sangat menantang bagi pemain lokal. Dua pemain asing diperbolehkan bermain di lapangan. Jika dalam sebuah tim, level pemain lokalnya kurang baik, statistik mereka dibandingkan pemain terlihat jomplang. Dengan kata lain, distribusi poin, rebound, maupun assist seolah terfokus ke pebasket impor.
Namun, nyatanya, dalam kondisi seperti itu, Abraham bisa berkontribusi maksimal dalam kesuksesan Aspac meraih titel IBL 2018-2019. Pun demikian dengan pemain-pemain lokal Aspac ketika itu seperti Kaleb Ramot Gemilang, Widyanta Putra Teja, dan lain-lain.
Kasus Hukum Sudah Selesai
Sebelum berlabuh di Satria Muda, sejatinya Abraham harus menghadapi kasus hukum perdata dengan mantan klubnya, Prawira Bandung. Hal ini akibat keputusannya bermain di Veltex Shizuoka sejak Februari hingga Mei 2023 lalu meskipun ia masih memiliki kontrak di Prawira sampai 2026.
Dari sumber yang digali Ludus.id, ada miskomunikasi dalam masalah Abraham. Kubu Abraham yang menyetujui tawaran Veltex Shizuoka sudah mengantungi International Transfer Certificat (ITC) dari PP Perbasi. Padahal, Prawira belum menyetujui kepindahan Abraham.
Jadi wajar, jika Abraham mengira Prawira sudah melepas kepergian sementaranya ke Jepang. Akan tetapi yang perlu dicatat, sebetulnya dalam regulasi yang berlaku, federasi negara asal pemain bisa menerbitkan ITC tanpa restu klub.
Apapun itu, saat ini Abraham sudah menjadi pemain Satria Muda. Vice President of Basketball Operations Satria Muda, Ronny Gunawan memastikan perkara hukum Abraham dengan Prawira sudah selesai.
“Soal bagaimana detail penyelesaiannya kami tidak bisa mengungkapkannya. Yang terpenting, kini Abraham sudah menjadi pemain Satria Muda dan dia siap membela klub di IBL 2024,” ucap sosok yang lebih akrab disapa Rogun atau Acong ini.