
Perenang Adelia Chantika Aulia memamerkan medali yang diraihnya dalam 5’th Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2023 yang dilangsungkan di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, 16 Desember 2023.
Pengurus Besar Akuatik Indonesia kembali menggelar kejuaraan nasional antarklub bertajuk 5’th Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2023 yang dilangsungkan di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, 12-20 Desember 2023. Event tersebut mempertandingkan lima cabang olahraga air, yaitu renang, polo air, loncat indah, renang artistik, dan renang master.
Dari ajang tersebut, muncul satu nama perenang wanita muda yang memiliki potensi besar untuk menancapkan namanya sebagai salah satu yang terbaik di Indonesia. Dia adalah Adelia Chantika Aulia.
Ya, Adelia tampil impresif dengan keluar sebagai perenang terbaik putri Grup 3, usia 12-13 tahun. Dia berhasil mengumpulkan 10 medali dari kejuaraan tersebut. Rinciannya, 8 medali emas dan 2 medali perunggu.
Tak hanya itu, dia juga sukses memecahkan empat rekor nasional sekaligus di kelasnya pada nomor 100 m gaya bebas, 50 m gaya punggung, 200 m gaya punggung, dan 50 m gaya bebas.
“Saya sangat puas dengan penampilan di IOAC ini,” kata gadis yang akrab disapa Chantika saat ditemui Ludus.id.
Tak pelak, hasil yang didapatnya juga membantu klub Millennium Aquatic keluar sebagai juara IOAC 2023 sekaligus jadi gelarnya yang kedelapan.
“Ini berkat kesolidan tim pelatih, orang tua, dan supporting sistem lainnya yang kompak selalu untuk terus membina para perenang sejak kelompok umur 4 atau 11 tahun ke bawah,” kata pemilik klub, Albert Sutanto.

Perenang Adelia Chantika Aulia (tengah) usai pengalungan medali dalam 5’th Indonesia Open Aquatic Championship (IOAC) 2023 yang dilangsungkan di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, 16 Desember 2023.
Ambisi jadi Perenang Putri Terbaik Indonesia
Adelia Chantika Aulia lahir di Riau pada 20 Januari 2011 dari pasangan Ricky Aulia dan Helendra. Sejak kecil, Chantika memang sudah cinta dengan olahraga renang ini.
Terbukti, dia sudah berlatih renang sejak kelas 2 SD di saat teman-teman sebayanya masih asyik bermain. Namun, hal itu tak menghalanginya untuk fokus menggapai cita-citanya.
“Memang kemauan saya berlatih renang. Tapi, awalnya karena waktu itu saya melihat saudara sepupu berlatih renang, kemudian saya pikir kayaknya enak, akhirnya lanjut sampai sekarang,” ungkap Chantika.
Chantika mengawali ambisinya menjadi perenang putri nomor satu Tanah Air bersama klub Stafan Riau. Hanya berjarak dua tahun, dia kemudian pindah ke klub Riau Aquatic.
Bersama klub tersebut, gadis yang kini berusia 12 tahun itu semakin mematangkan kemampuan renangnya. Chantika membuktikan jika dirinya memang dilahirkan menjadi perenang dengan menjuarai berbagai perlombaan.

Perenang Adelia Chantika Aulia memamerkan medali emas yang pernah diraihnya pada sebuah perlombaan.
Tak bisa dipungkiri, sederet prestasi itu lah yang menguatkannya untuk berkomitmen menjadi atlet renang. “Saya makin serius renang karena termotivasi mau meraih prestasi yang lebih tinggi,” ujar Chantika.
Komitmen sang anak pun dilihat positif oleh kedua orang tuanya. Akhirnya, Chantika pun dipindahkan dari sekolah biasa ke home schooling guna memudahkannya mengatur jadwal latihan.
“Mama saya memindahkan ke home schooling sejak kelas 4 SD supaya bisa fokus lagi dalam berlatih renang,” kata Chantika.
Pada 2022, Chantika memutuskan untuk pindah ke Jakarta dan bergabung dengan Millennium Aquatic guna meningkatkan level kompetitifnya. Pasalnya, di Jakarta lebih banyak yang bisa dijadikan rekan latih tanding ketimbang di Riau.
“Saya bergabung dengan Millennium Aquatic karena saya ingin mendapatkan latihan yang lebih. Saya yakin Millennium bisa membantu saya lebih dekat menggapai cita-cita saya menjadi perenang top,” ucap Chantika yang mengidolakan perenang nasional Anak Agung Istri Kania Ratih Atmaja dan Olimpian asal Swedia, Sarah Sjostrom.

Perenang Adelia Chantika Aulia bersiap melakukan start dalam sebuah perlombaan.
Chantika pun mengakui jika kemampuannya berkembang lebih pesat setelah bergabung dengan klub yang dipimpin oleh pelatih pelatnas renang, Albert Sutanto. “Soalnya programnya bagus dan tertata jadi progresnya positif,” tutur dia.
Kendati demikian, apa yang sudah didapat Chantika hingga saat ini tak lantas membuatnya puas. Dia merasa kemampuannya saat ini masih sangat jauh untuk menggapai cita-citanya menjadi seorang Olimpian.
Makanya, dia berharap PB Akuatik Indonesia menggelar lebih banyak event seperti Festival Akuatik Indonesia (FAI) dan IOAC agar para perenang bisa mendapatkan pengalaman bertanding lebih sering dan memperbesar peluang para atlet dilirik masuk pelatnas.
“Saya senang dengan apa yang sudah saya raih sejauh ini tapi saya merasa masih belum puas karena masih ingin terus berkembang. Saya juga ingin membanggakan orang tua dengan prestasi yang saya dapatkan,” kata Chantika.