Adidas Ancam Tinggalkan Manchester United Jika Terdegradasi, Kesepakatan Rp18,2 Triliun Melayang

Bek senior Manchester United Harry Maguire seusai laga lawan Newcastle United. (Foto/IrishIndependent)

LUDUS – Kesepakatan pengadaan perlengkapan senilai total £900 juta atau Rp18,2 triliun antara Manchester United dengan Adidas dapat berakhir. Perusahaan raksasa pakaian olahraga Jerman tersebut mengancam meninggalkan The Red Devils jika terdegradasi dari Liga Premier.

Adidas memiliki kewenangan berdasarkan ketentuan perjanjian 10 tahun yang disepakati dengan Manchester United. Adidas dapat membatalkan seluruh kontrak senilai £90 juta (Rp1,83 riliun) per tahun dengan pemberitahuan satu musim penuh jika tim yang bermarkas di Old Trafford itu terdegradasi.

Adidas juga dapat mengurangi pembayaran selama setahun hingga setengahnya menjadi £45 juta (Rp915 miliar) jika ketakutan terburuk Manchester United menjadi kenyataan dan klub tersebut benar-benar terdegradasi.

Pelatih baru Manchester United Ruben Amorim mengatakan bahwa sangat jelas The Red Devils berada dalam kondisi kritis dan berjuang agar tidak terdegradasi. Mengingat Manchester United telah mengalami kekalahan kelima dalam enam pertandingan, terakhir dipermalukan Newscastle 0-2 di Old Trafford.

Baca juga:

Titik Terendah Manchester United Sepanjang Sejarah, Ruben Amorim Pun Malu Sebagai Pelatih

Pekan ini Manchester United akan menghadapi pemimpin Liga Primer Liverpool di Anfield pada Minggu 5 Januari 2025. Tentu ini laga berat karena Manchester United saat ini berada di posisi ke-14 atau hanya selisih tujuh poin di atas zona degradasi.

Dikutip dari laman Irish Independent, Kamis (2/1/2025), dalam laporan keuangan Manchester United hingga 30 Juni tahun lalu, yang diterbitkan pada bulan September, klub tersebut mendokumentasikan hukuman yang dapat diterima berdasarkan ketentuan kesepakatan dengan Adidas jika terjadi degradasi.

Rinciannya berbunyi: “Adidas dapat mengurangi pembayaran yang berlaku selama satu tahun sebesar 50 persen jika tim utama tidak berpartisipasi dalam Liga Primer Inggris selama tahun tersebut.”

“Selain itu, Adidas dapat mengakhiri perjanjian dengan memberikan pemberitahuan satu musim penuh jika tim utama terdegradasi dari Liga Primer Inggris atau jika ditentukan lain bahwa tim utama tidak akan berpartisipasi dalam Liga Primer atau liga teratas Inggris.”

Baca juga:

Arsenal Bekap Brentford 3-1, Perpendek Jarak dengan Liverpool

United menandatangani perpanjangan kontrak 10 tahun baru dengan Adidas pada bulan Juli 2023 yang menggantikan pengaturan sebelumnya dengan perusahaan tersebut, yang bernilai £750 juta.

Kesepakatan baru tersebut berlaku hingga Juni 2035 dan mencakup hukuman £10 juta jika Manchester United gagal lolos ke Liga Champions musim ini.

Namun, manajemen klub mengatakan klausul ini telah diubah untuk menyatakan bahwa pengurangan sebesar £10 juta akan diterapkan untuk setiap tahun ketidakikutsertaan dalam Liga Champions UEFA, dimulai dari musim 2025/26.

Manchester United mencantumkan serangkaian faktor risiko dalam akun mereka yang dapat memengaruhi pendapatan klub, termasuk prospek degradasi dari Liga Primer.

“Penampilan kami di Liga Premier secara langsung memengaruhi, bisnis, hasil operasi, kondisi keuangan, dan arus kas kami. Misalnya, pendapatan kami dari penjualan produk, hak media, tiket, turun drastis jika tim utama terdegradasi atau berhenti bermain di Liga Primer, Liga Champions, Liga Europa, atau Liga Konferensi,” keterangan klub.

Salah Pilih Manajer

Mantan pelatih Manchester United Rene Meulensteen mengecam penunjukan Ruben Amorim sebagai manajer (pelatih) The Red Devils menggantikan Erik ten Hag pada bulan November 2024. Amorim dinilai gagal mengangkat Manchester United yang terpuruk ke posisi yang biasa saja, bukan masuk papan atas.

Seperti Ten Hag ketika pelatih asal Belanda itu pindah dari Ajax, Amorim tiba di Old Trafford sebagai salah satu pelatih dengan peringkat tertinggi di Eropa setelah menghidupkan kembali raksasa yang sedang tidur di Sporting.

Pelatih baru Manchester United Ruben Amorim. (Foto/Strettynews)

Ten Hag mempertahankan pekerjaannya di musim panas meskipun memimpin Manchester United dalam kampanye Liga Primer dan Liga Champions terburuk pada tahun 2023/2024, karena mampu meraih kemenangan di final Piala FA atas Manchester City. Prestasi itu Kepala Operasi Sepak Bola baru Sir Jim Ratcliffe mempertahankan Ten Hag.

Namun, nasib Ten Hag tidak bertahan lama musim ini. Amorim sebagai pengganti harus berjuang keras untuk bangkit, dengan perubahan gaya dan formasi yang terbukti sulit dilakukan dalam waktu singkat di tengah jadwal pertandingan yang padat.

Meulensteen menyukai gaya Amorim, tetapi khawatir mantan klubnya melakukan kesalahan yang sama saat menunjuk Ten Hag. “Ini lebih berkaitan dengan proses penunjukan daripada gaya manajemen atau kepelatihannya,” kata mantan asisten Sir Alex Ferguson dari tahun 2008 hingga 2013.

Meulensteen menjelaskan ketika Ten Hag tiba di Manchester United diharapkan mampu membawa perubahan. Ten Hag dikenal sebagai manajer di Ajax yang memenangkan liga dan bermain baik di Liga Champions.

“Ajax ada di liga yang lebih kecil di Eropa. Pola yang sama persis dengan Amorim di Portugal. Sporting, liga yang lebih kecil, bermain dengan baik, memenangkan liga, dan bermain dengan sangat baik di Liga Champions,” ucapnya.

Namun, Manchester United tidak pernah bermain dengan gaya yang sama menariknya di bawah Ten Hag bersama Ajax. Sekarang, Amorim datang dengan membawa gaya yang diterapkan di Sporting.

“Tetapi dia memiliki pemain yang sama sekali berbeda, liga yang sama sekali berbeda. Jadi sangat sulit baginya untuk menirunya (dengan Sporting) karena sangat berbeda. Ten Hag tidak memiliki pengalaman di Liga Primer, Amorim tidak memiliki pengalaman di Liga Primer,” ucapnya.(*)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.