Setiap orang pasti ada masanya dan setiap masa pasti ada orangnya. Setiap ada awal pasti ada akhir.
Itu juga yang dirasakan oleh petenis dunia peraih 22 gelar Grand Slam, Rafael Nadal. Baru-baru ini, Nadal mengumumkan untuk pensiun dari dunia tenis yang telah membesarkan namanya.
Kabar itu diumumkan langsung oleh Rafael Nadal melalui sebuah video yang diunggah di akun Instagram pribadinya. Dia mengaku berat untuk mengatakan hal ini namun dia sadar sudah berada di penghujung kariernya.
“Halo semuanya, saya di sini untuk mengumumkan bahwa saya pensiun dari tenis profesional,” ujar Rafael Nadal dengan raut wajah sedih.
Petenis 38 tahun itu menyatakan dua tahun belakangan merupakan masa-masa yang sangat sulit lantaran dia diterpa cedera, yang memaksa dirinya untuk menepi dalam waktu yang cukup lama.
“Sejujurnya, sangat berat bagi saya dalam beberapa tahun ini terutama dua tahun ke belakang. Saya pikir saya tak bisa bermain lagi tanpa batasan. Ini merupakan keputusan yang jelas sangat sulit yang membuat saya harus berpikir panjang sebelum memutuskannya,” kata Rafael Nadal.
“Tapi, dalam hidup ini selalu ada awal dan akhir dan saya pikir, ini adalah waktu yang tepat untuk mengakhirinya setelah perjalanan panjang dan karier yang sukses dari yang bisa saya bayangkan,” jelasnya.
Kendati demikian, Rafael Nadal tak langsung gantung raket setelah pengumuman ini. Nadal masih akan bermain di fase final Piala Davis 2024 yang akan diselenggarakan di Palacio Deportes Martin Carpena, Malaga, Spanyol, November mendatang.
Rafael Nadal baru akan resmi pensiun setelah turnamen tersebut. Dia ingin mengakhiri kariernya dengan membela Spanyol di hadapan pendukungnya sendiri.
“Ini membuat saya semakin bersemangat bahwa turnamen terakhir saya adalah final Piala Davis dan saya tampil mewakili negara saya. Saya merasa sangat diberkati atas semua hal yang saya bisa rasakan,” tutur Rafael Nadal.
Semasa aktif bermain, Rafael Nadal merupakan salah satu dari tiga superstar di kancah tenis dunia. Dua petenis lainnya adalah Roger Federer dan Novak Djokovic.
Namun, Rafael Nadal memiliki keunggulannya tersendiri dibandingkan dua rivalnya itu. Petenis asal Spanyol dikenal sebagai “King of Clay” lantaran dia sangat superior saat bertanding di lapangan tanah yang merujuk pada salah satu Grand Slam, yakni French Open.
Rafael Nadal mengoleksi 14 titel French Open dengan catatan 112 kemenangan dari 116 pertandingan yang telah dilaluinya di Roland Garros. Total, dia memiliki 22 trofi Grand Slam, menjadikan dirinya sebagai petenis dengan koleksi gelar Grand Slam terbanyak kedua saat ini setelah Novak Djokovic yang punya dua gelar lebih banyak.
Tak hanya di Grand Slam, Rafael Nadal juga memiliki dua medali emas Olimpiade yang dia dapat dari edisi 2008 dan 2016. Dia juga membantu Spanyol memenangkan empat Piala Davis.
Awal Karier dan Riwayat Cedera
Rafael Nadal Parera lahir di Manacor, Mallorca, Spanyol, pada 3 Juni 1986. Dia merupakan anak pertama dari pasangan Sebastian Nadal Homar dan Ana Maria Parera Femenias.
Sejak berusia tiga tahun, Rafael Nadal sudah mengenal olahraga tenis. Satu sosok yang berperan besar yang mendekatkan dirinya dengan olahraga raket ini adalah sang paman, Toni Nadal, yang merupakan pelatih tenis.
Dia pun dilatih oleh pamannya yang sekaligus pelatih di Manacor Tennis Club. Namun, Rafael Nadal kecil masih suka “kabur” untuk bermain sepak bola bersama teman-temannya ketimbang berlatih tenis.
Tak mengherankan, mengingat kakeknya adalah eks pemain Barcelona, Mallorca, dan timnas Spanyol, yakni Miguel Angel Nadal. Tak pelak, sang cucu pun memiliki potensi untuk menjadi seorang pesepak bola.
Rafael Nadal akhirnya mulai serius menggeluti tenis ketika usia lima tahun. Toni Nadal melihat keponakannya memiliki bakat yang besar untuk menjadi atlet sehingga melatihnya lebih keras ketimbang yang lain.
Atas sikap keras pamannya, Rafael Nadal bercerita dia terkadang pulang ke rumah dengan kondisi menangis. Tapi, semua itu terbayar ketika dia mulai berhasil menjuarai kompetisi tenis regional pada usia delapan tahun.
Hari demi hari bdilewati, Rafael Nadal semakin menancapkan namanya sebagai salah satu rising star di olahraga tenis. Kemudian, dia memutuskan untuk memilih tenis ketimbang sepak bola.
Keputusan tersebut terbukti tepat, juga dengan dukungan dari seluruh keluarganya. Rafael Nadal mampu mendominasi ajang tenis junior di Spanyol sebelum terjun ke profesional pada 2001.
Start dari peringkat yang cukup jauh, Rafael Nadal menuntaskan tahun di posisi 811 dunia. Tahun berjalan, Nadal menjadi pemain termuda yang membantu Spanyol meraih Piala Davis 2004, yaitu saat berusia 18 tahun enam bulan.
Setahun berikutnya, Nadal akhirnya mendapatkan gelar mayor pertamanya alias Grand Slam dengan menjuarai French Open 2005 pada debutnya di kompetisi itu. Kemenangan itu sekaligus mengantarkan dirinya naik menempati peringkat ketiga dunia. Di akhir tahun, dia meraih penghargaan ATP Most Improved Player of the Year.
Nadal muda memang sangat energik dan sensasional. Setelah pecah telur di French Open, prestasinya terus meningkat sampai menempati peringkat satu dunia pada 2008. Di tahun yang sama, dia juga sukses meraih medali Olimpiade pertamanya ketika tampil di Beijing, China.
2010 menjadi salah satu tahun tersukses Rafael Nadal ketika dia berhasil menjuarai tiga grand slam sekaligus, yakni French Open, Wimbledon, dan US Open. Hanya Australian Open yang gagal dia menangkan di tahun itu.
Kemudian, seperti yang kita tahu bersama, sisanya adalah sejarah. Rafael Nadal bertransformasi menjadi petenis Spanyol tersukses sepanjang masa dengan koleksi 22 gelar Grand Slam dan sempat menempati peringkat satu dunia selama 209 pekan dimulai pada 18 Agustus 2008.
Satu kendala yang kerap dirasakan oleh Rafael Nadal adalah cedera.
Di sepanjang kariernya, dia cukup lekat dengan meja perawatan. Hampir setiap tahun petenis 38 tahun itu merasakan cedera.
Dimulai pada 2003 ketika Rafael Nadal mendapat cedera siku saat latihan yang menunda debutnya di French Open. Kemudian, dia juga pernah merasakan cedera di pergelangan kaki, kaki, lengan, tendon, lutut, pergelangan tangan, punggung, dan terakhir pinggul tepatnya di otot iliopsoas yang merupakan fleksor pinggul terkuat di tubuh yang berhubungan dengan pergerakan.
Cedera terakhir, yang Nadal derita pada 2023, membuat dia harus absen cukup lama dari lapangan. Dengan usia yang sudah tak muda lagi, proses penyembuhannya pun berjalan lebih lambat.
Rafael Nadal mencoba comeback pada 2024 dan sempat merasakan final Swedish Open namun harus tumbang dari Nuno Borges. Dia kemudian tampil di Olimpiade Paris 2024 namun gagal membawa pulang medali setelah menderita kekalahan baik di sektor tunggal maupun ganda.
Komentar para rival
Keputusan pensiun yang diambil oleh Rafael Nadal dengan cepat mengundang reaksi dari berbagai tokoh olahraga dunia, terutama pada rivalnya.
Seperti yang diungkapkan Roger Federer yang telah lebih dulu pensiun. Dia mengucapkan terima kasih atas persaingan yang pernah terjadi di antara keduanya.
“Karier yang luar biasa, Rafa! Saya selalu berharap hari ini tidak akan pernah datang. Terima kasih atas kenangan yang tak terlupakan dan semua pencapaian luar biasa Anda dalam permainan yang kita cintai. Ini merupakan kehormatan yang mutlak!” kata Roger Federer.
Tak ketinggalan, Novak Djokovic sebagai salah satu rivalnya di lapangan. “Rafa, satu unggahan tidak cukup untuk mengungkapkan rasa hormat saya kepada Anda dan apa yang telah Anda lakukan untuk olahraga kita. Anda telah menginspirasi jutaan anak untuk mulai bermain tenis dan saya pikir itu mungkin pencapaian terbesar yang dapat diharapkan siapa pun. Kegigihan, dedikasi, semangat juang Anda akan diajarkan selama beberapa dekade. Warisan Anda akan hidup selamanya … Terima kasih telah mendorong saya hingga batas maksimal berkali-kali dalam persaingan kita yang paling memengaruhi saya sebagai pemain,” tulis Novak Djokovic.
Sesama petenis Spanyol, Carlos Alcaraz, juga turut memberikan penghormatan pada seniornya. “Sewaktu kecil, saya menonton Anda di televisi dan bermimpi bahwa suatu hari nanti saya akan menjadi pemain tenis yang sangat senang bermain di sampingmu di Roland Garros mewakili Spanyol di Olimpiade! Terima kasih banyak telah menjadi contoh di setiap level. Warisanmu tidak akan tertandingi,” tulis Carlos Alcaraz di X.
Di luar petenis, Rafael Nadal juga mendapatkan penghormatan dari seorang bintang sepak bola dunia, yakni Cristiano Ronaldo. Pemain Al Nassr itu mengakui bahwa Rafael Nadal merupakan salah satu petenis yang sangat berpengaruh di dunia.
“Rafa, sungguh karier yang luar biasa! Dedikasi, gairah, dan bakatmu yang luar biasa telah menginspirasi jutaan orang di seluruh dunia. Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi saksi kariermu dan dapat menyebutmu sebagai teman. Selamat atas karier yang luar biasa! Nikmati masa pensiunmu!” kata Cristiano Ronaldo.