Tim Indonesia terus menambah jumlah atlet yang lolos ke Olimpiade 2024 Paris. Setelah La Memo pada cabang olahraga dayung, kini cabor balap sepeda displin track turut meloloskan atletnya, yaitu Bernard Benyamin van Aert.
Pebalap sepeda asal Pontianak, Kalimantan Barat itu, lolos ke Paris 2024 melalui kualifikasi negara untuk displin track nomor Omnium Putra. Kepastian Bernard lolos juga disampaikan secara resmi oleh Union Cycliste International (UCI), Senin, (22/4).
Berdasarkan aturan UCI, selaku federasi balap sepeda dunia, ada 22 negara yang melaju ke Olimpiade 2024 Paris dari tiga nomor yang dilombakan di disiplin track endurance.
Pelatih Kepala Timnas Balap Sepeda Indonesia, Dadang Haries Poernomo menjelaskan bagaimana Bernard lolos ke Paris 2024. Dadang menuturkan, kelolosan Bernard sejatinya melewati jalan panjang untuk mengejar poin ke Olimpiade yang sudah dimulai sejak 2023.
Timnas balap sepeda telah mematok target lolos ke Olimpiade untuk Bernard. Ia bersyukur target tersebut bisa terpenuhi.
“Alhamdulillah dengan perjuangan perjuangan yang sangat berat dan panjang melawan gempuran teknologi dari tim negara-negara besar yang setiap tahun berkembang,” kata Dadang.
Bernard mendapatkan poin pada 2023 melalui poin kualifikasi, yang diambil dua terbaik dari tiga seri UCI Nations Cup yang digelar di Jakarta, Mesir, dan Kanada. Saat itu, Bernard terhenti di kualifikasi sehingga dia tidak mendapatkan poin.
Pada Kejuaraan Asia 2023, Bernard menempati peringkat kelima sehingga gagal mendapatkan poin. Lalu pada World Championship di Glasgow, Skotlandia, atlet berusia 27 tahun itu finis di posisi ke-20.
Bernard mendapatkan poin yang cukup besar dalam Road to Paris 2024 setelah menggondol perak di Asian Track Championship, New Delhi, India. Kemudian Bernard kembali berlaga di UCI Track Nations Cup dan di semua perlombaan dia berhasil masuk final sehingga mendapatkan poin.
“Bernard di Adelaide finis ke-15, di Hongkong ke-17, dan kemarin terakhir di Kanada peringkat ke-11 dan alhamdulillah bisa lolos kualifikasi ke Olimpiade Paris 2024,” jelas Dadang.
Menurut Dadang, pada Olimpiade 2024 Paris, ada tiga nomor untuk cabang balap sepeda disiplin track endurance. Ketiga nomor itu adalah team pursuit, madison, dan omnium. Terdapat 10 kuota negara yang lolos di team pursuit dari tiga nomor tersebut. Kemudian ada 15 negara di nomor madison dan 22 negara untuk nomor omnium.
“Pola pengambilan kuotanya adalah, dari 10 negara yang lolos di team pursuit, mereka punya hak untuk turun di madison dan omnium. Dari 15 kuota nomor madison, 10 diambil dari team pursuit ditambah lima dari kualifikasi khusus di madison,” tutur Dadang.
Adapun untuk Omnium, 10 kuota diambil dari 10 team pursuit yang sudah lolos, ditambah lima negara yang lolos kualifikasi khusus dari madison, plus tujuh negara yang lolos melalui kualifikasi khusus di nomor omnium.
Menunggu 20 tahun
Lolosnya Bernard ke Olimpiade 2024 Paris disambut gembira oleh insan olahraga Indonesia, khususnya pencinta balap sepeda. Sudah lama Indonesia tidak meloloskan atlet balap sepeda ke ajang Olimpiade.
Pebalap sepeda asal Indonesia yang terakhir kali berlaga di Olimpiade adalah Santia Tri Kusuma yang turun di nomor point race putri. Santia saat itu tampil Olimpiade Athena 2004.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari berharap, keberhasilan Bernard ke Paris 2024 dapat memotivasi para atlet dari cabang olahraga lain untuk menyusul lolos ke Olimpiade kali ini.
“Perjuangan belum berakhir. Harus tetap semangat dan tunjukkan hasil terbaik demi menjaga Indonesia Raya tetap bisa berkumandang dan Merah Putih tetap berkibar di Paris 2024,” jelas Okto, sapaan akrab Raja Sapta Oktohari.
Hingga Rabu (3/5), berikut daftar atlet Indonesia yang telah lolos ke Olimpiade Paris 2024:
- Bernard Benyamin van Aert – Balap Sepeda (track omnium putra)
- La Memo – Dayung (rowing)
- Anthony Sinisuka Ginting – Bulu Tangkis (tunggal putra)
- Jonatan Christie – Bulu Tangkis (tunggal putra)
- Gregoria Mariska Tunjung – Bulu Tangkis (tunggal putri)
- Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto – Bulu Tangkis (ganda putra)
- Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti – Bulu Tangkis (ganda putri)
- Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari – Bulu Tangkis (ganda campuran)
- Eko Yuli Irawan – Angkat besi (61 kg)
- Rizki Juniansyah – Angkat Besi (73 kg)
- Rio Waida – Selancar Ombak
- Fathur Gustafian – Menembak (10 meter air rifle putra)
- Rifda Irfanaluthfi – Senam Artistik
- Desak Made Rita Kusuma Dewi – Panjat Tebing
- Rahmad Adi Mulyono – Panjat Tebing
- Arif Dwi Pangestu – Panahan
- Diananda Choirunisa – Panahan