Aleix Espargaro Tinggalkan MotoGP dan Pilih ‘Pulang’ ke Rumah

Kredit foto: Instagram @aleixespargaro
Aleix Espargaro sedang memamerkan helm khasnya.

Pembalap motor Aleix Espargaro memutuskan pensiun dari ajang balapan MotoGP. Alasannya sangat sederhana, dirinya ingin menikmati kehidupan rumahan dan dekat dengan anak-anaknya. Keputusan itu membuat posisi pembalap di Aprilia terbuka untuk musim depan.

“Pada akhir musim ini saya akan meninggalkan balapan MotoGP. Ini perjalanan yang menyenangkan dan saya sangat menikmatinya. Terima kasih,” ujar Espargaro dalam pernyataan resminya di Barcelona, Kamis (23/5).

Espargaro bukan pembalap sembarangan. Ia merupakan pembalap veteran yang sudah hampir 20 tahun malang melintang di balapan motor papan atas.

Perjalanan balap Espargaro berawal pada 2004. Pada musim itu, Espargaro sukses menjuarai FIM CEV. Di tahun yang sama, ia menjalani debut Grand Prix di Kejuaraan Dunia 125 cc.

Setahun berselang, pembalap asal Spanyol itu balapan penuh waktu di kelas 125 cc. Kemudian pada 2006, ia naik ke kategori balap 250 cc.

Pada 2007 dan 2008, pembalap berjuluk Il Capitano itu tetap tampil di kelas menengah. Ia konsisten finis di posisi 10 besar, serta terhubung dengan tim Aprilia untuk pertama kali.

Pada 2009, Espargaro merasakan pengalaman pertama dalam MotoGP ketika dipilih sebagai pembalap pengganti Pramac Racing di Indianapolis (Amerika Serikat), Misano (Italia), Sepang (Malaysia), dan Valencia (Spanyol).

Setahun kemudian, ia tampil penuh di kelas premier bersama tim Pramac Racing. Posisi terbaik Espargaro pada 2010 adalah dua kali finis di P8.

Namun, Espargaro sempat turun kembali ke Moto2 pada 2011. Ia mencapai podium perdana Grand Prix di Circuit de Barcelona-Catalunya, rumah sendiri. Dari situ, kans Espargaro untuk kembali ke MotoGP terbuka pada 2012.

Usai membela Suzuki pada 2015 dan 2016, ia kemudian menjadi pebalap utama Aprilia mulai 2017. Di tim ini, ia merupakan kunci pengembangan motor Aprilia RSGP selama delapan musim terakhir.

Berkat kehadirannya, Espargaro membuat motor Italia itu jadi salah satu motor yang kompetitif. Geberannya mampu membawa Aprilia RSGP meraih kemenangan untuk pertama kalinya di MotoGP pada balapan Argentina di Argentina pada 2022.

Espargaro meraih dua kemenangan lagi pada balapan di Inggris dan Barcelona pada 2023. Kemenangan di Barcelona semakin istimewa karena podium kedua dihuni Maverick Vinales yang menjadikan podium satu dan dua pertama bagi Aprilia.

Di usia 34 tahun, Espargaro adalah pembalap tertua pada MotoGP 2024 dan telah berkompetisi pada lebih dari 300 Grand Prix sepanjang kariernya.

Memilih kehidupan rumah

Aleix Espargaro merasa dirinya tidak punya bakat seperti pembalap lain. Namun, ia punya semangat dan kerja keras sehingga membuat dirinya berada di level yang tinggi dalam tatanan MotoGP.

Kini Espargaro merasa sudah cukup bersenang-senang di atas motor Aprilia dan lintasan balapan. Ia ingin berhenti di saat suasana hatinya sedang bagus.

“Alasan saya berhenti karena saya merasa sudah cukup. Saya sudah mendapatkan banyak keseruan dan saya ingin berhenti sebagai pembalap dengan perasaan bagus. Saya senang bersama anak-anak dan mencintai kehidupan rumah saya,” ujar Espargaro.

Kredit foto: Instagram @aleixespargaro
Aksi Aleix Espargaro dengan motor Aprilia-nya di lintasan balapan.

Espargaro ingin punya waktu yang banyak dengan keluarga. Ia merasakan sudah ingin lebih banyak berada di rumah ketimbang berada di lintasan balapan.

Tentu saja Espargaro akan sangat sulit melalui balapan jika dirinya benar-benar tidak fokus 100 persen menjadi pembalap di MotoGP. Hal itulah yang membuat dirinya lebih memilih mundur dibanding terus balapan.

Selain itu, kecelakaan parah yang dialami Pol Espargaro, sang adik yang juga pembalap, yang berujung dengan pensiun, juga jadi pemantik alasan Aleix Espargaro untuk pensiun. Ia melihat adiknya menjadi orang yang berbeda, menikmati hidup bersama keluarga, dan menjadi pribadi yang lebih gembira.

Menikmati balapan terakhir

Espargaro menjalani sempat menjalani musim-musim yang sulit pada awal pengembangan motor Aprilia RSGP. Bahkan dirinya sempat mau pensiun pada 2018 karena menjalani musim sulit, tetapi batal karena istrnya, Laura, memberikan semangat untuk terus balapan.

Akhirnya dorongan semangat dari Laura membuat Espargaro berhasil membawa motor Aprilia RSGP menang di Argentina pada 2022 dan jadi kali pertama di MotoGP. Balapan di Argentina menjadi momen terbaik dirinya selama balapan MotoGP.

Melepas karier di MotoGP, lazimnya pembalap sudah punya rencana seperti bisnis ataupun yang lainnya, tetapi Espargaro masih belum memiliki rencana selepas pensiun.

Meski begitu, ada peluang dirinya menjadi pembalap penguji. Dengan status itu, dirinya tidak menjalani musim yang padat karena bekerja sebagai pembalap yang mengembangkan teknologi motor. Hal tersebut membuatnya bisa bersantai dan menjalani hobinya, yakni bersepeda.

“Saya akan melakukan lebih banyak bersepeda karena ini kegiatan yang saya sukai. Saya hanya ingin menikmati momen ini dan memiliki banyak waktu membahas apa yang saya lakukan ke depan,” tuturnya.

Kredit foto: Instagram @aleixespargaro
Aksi Aleix Espargaro dengan motor Aprilia-nya di lintasan balapan.

Saat ini Espargaro masih memiliki musim balapan yang tersisa bersama tunggangan terbaiknya. Namun yang pasti, Espargaro bakal menjalani sisa musim yang berbeda dengan lebih menikmati balapan.

“Saya hanya ingin bergembira dan menikmati balapan dengan motor terbaik. Saya tahu banyak pembalap yang menginginkan motor saya, jadi saya hanya perlu bersenang-senang hingga akhir musim,” pungkas Espargaro.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.