All Indonesian Final Tradisi Ganda Putra, Tahun Ini: The Daddies atau FajRi

Foto: PBSI

“Lawan bermain sangat bagus, sangat tidak mudah bagi kami. Kami tidak tahu siapa yang bakal menang, kami hanya berupaya dan Alhamdulillah kami bisa menang”

Foto: PBSI

Lagi, lagi, lagi dan lagi. Luar biasa. Mental juara yang tak pernah padam. Selalu menyala-nyala. The Daddies atau Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pasangan ganda putra Indonesia, untuk ke-4 kalinya berhasil menembus partai final turnamen tertua dan palin bergengsi bulu tangkis dunia, All England. The Daddies kembali ke puncak tertinggi setelah melewati laga yang tak mudah dan sangat mendebarkan. Ahsan/Hendra memenangkan duel sengit melawan Liang Weikeng/Wang Chang asal Cina dengan rubber game 21-15, 19-21, dan 29-27 di di Utilita Arena Birmingham, Inggris Sabtu (18/3/23) malam waktu Indonesia.

Foto: PBSI

Sebelumnya, The Daddies sudah melewati tiga partai final, dua diantaranya mereka berhasil menjadi yang terbaik alias membawa pulang gelar juara pada tahun 2014 dan 2019. Pada final pertamanya di tahun 2014, Ahsan/Hendra mengalahkan pasangan Jepang, Hiroyuki Endo/Kenichi Hayakawa dua gim 21-19, 21-19. Lalu di final kedua tahun 2019, giliran wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik yang dikalahkan The Daddies melalui permainan tiga gim 11-21, 21-14, dan 21-12.

Sedangkan pada final terakhir mereka di All England terjadi tahun lalu. Tapi mereka kalah dari juniornya Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana lewat permainan dua gim 19-21, 13-21. Dan kini, mereka kembali memiliki harapan untuk merebut trofi ketiga mereka untuk ajang All England.

Upaya Ahsan/Hendra menuju babak final tidak dengan mudah mereka lakukan. Seperti di babak semifinal ini, The Daddies harus memainkan pertandingan yang cukup sulit, terlebih mereka memainkan deuce yang panjang. Akan tetapi, pasangan ini mengungkapkan bagaimana kunci yang dilakukan sehingga akhirnya bisa menuntaskan pertandingan hari ini.

perjalanan mohammad ahsan/hendra setiawan menuju final all england 2023

Maunya stabil terus di setiap turnamen, mungkin rezekinya di turnamen-turnamen besar lebih bagus hasilnya. Kami memang mau bermain enjoy sekarang tapi tetap punya tanggung jawab

“Pastinya mengucap syukur alhamdulillah bisa memenangkan pertandingan hari ini. Kami tidak terlalu memikirkan saat lawan coba mengulur-ulur waktu, kami hanya fokus pada komunikasi kami berdua, komunikasi dengan pelatih, mau berbuat apa di poin selanjutnya.

Kami coba tampil terus maksimal di poin-poin kritis itu. Kami tidak tahu siapa yang bakal menang, kami hanya berupaya dan alhamdulillah kami bisa menang.

Kami sekarang istirahat dulu yang baik, recovery dan fisio”

— MOHAMMAD AHSAN —

“Walaupun tadi sudah unggul, kami tetap harus fokus. Lawan juga tidak mau kalah kan jadi kami fokus poin demi poin, tidak ada berfikir sudah unggul lalu tersusul.

Di gim ketiga, pelatih mengingatkan kami untuk mengatur tempo permainan. Jangan kencang-kencang terus, karena mereka semakin kita main kencang, mereka malah semakin kencang juga. Jaga dan kontrol emosinya yang penting.

Harapan sih pastinya mau All Indonesian Final tapi kan Fajar/Rian belum main. Ya semoga saja terwujud”

— HENDRA SETIAWAN —

Foto: PBSI

Dan, keinginan Hendra untuk menciptakan All Indonesian Final akhirnya terwujud. Lawan yang akan dihadpi The Daddies di final nantinya, adalah kompatriotnya sendiri, ganda putra nomor satu dunia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Bagi Hendra dan Ahsan, inilah pertemuan pertamanya di arena All England dan keenamnya melawan Fajar/Rian di beberapa turnamen bulu tangkis sejak tahun 2018. Dari lima kali pertemuan yang sudah dijalaninya, The Daddies masih unggul atas Fajri dengan skor 3-2.

Rekor Pertemuan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan vs Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto:

Info Grafis: Tim Ludus

Bertemu dengan seniornya di partai puncak, FajRi ini pun mengaku pertandingan final bukanlah pertandingan yang mudah. Namun, FajRi juga tidak bisa memungkiri kalau kedua sahabat mereka itu sudah memberi motivasi yang membuat mereka pun punya harapan untuk melaju ke partai final.

Kemudian, usai mengalahkan lawannya asal Cina He Ji Ting/Zhou Hao Dong dengan 21-19 dan 21-17 di partai semifinal, Fajar menitipkan pernyataannya kepada tim media dan humas PP PBSI begini:

“Bestie sudah ke final, kita juga gak mau kalah. Kita sering sharing dan akhirnya bisa All Indonesian Final dengan pasangn legendaris. Semoga saya menang (sambil tertawa). Pastinya enggak bakal mudah, kadang-kadang bola aneh suka keluar dari mereka, yang harusnya mati tapi enggak, ya karena pengalaman mereka dan mereka punya story luar biasa di all England, satu poin berharga buat besok”

Rian, tandem dari Fajar, sedikit bercerita soal kesuksesan mereka untuk pertandingan hari ini sehingga bisa merebut tiket final dan menciptakan All Indonesian Final pada All England 2023 ini. Memang kemenangan di gim pertama tidak dipungkiri mereka menjadi penambah rasa percaya diri mereka. Hanya saja, keduanya sedikit terburu-buru di akhir gim kedua sehingga lawan sempat mendapat poin meskipun tetap tidak bisa mengejar. Dan ketika pertandingan usai, saking senangnya, Fajar sempat melakukan selebrasi perayaan ala bintang sepak bola dunia,, Cristiano Ronaldo.

Foto: PBSI

“Pastinya kita komunikasi, terus saling support. Gim pertama banyak kesalahan sendiri yang engga perlu, tapi kita coba terus buat cari gimana enaknya main dan Alhamdulillah bisa merebut gim”

— MUHAMMAD RIAN ARDIANTO —

“Yang pati lebih enjoy karena set pertama menang. Jadi set kedua lebih rileks lebih taktis nambah kepercayaan diri. Tadi kami buru-buru pengen selesaikan pertandingan tapi malah boomerang buat kita sendiri. Pelatih selalu mengatakan jangan lengah, meskipun kita unggul tetap harus fokus, karena satu poin begitu berarti. Tadi sebelum main, masih lama kan, terus liat liga arab Ronaldo cetak gol, dan itu jadi motivasi buat sukses seperti dia (Ronaldo)”

— FAJAR ALFIAN —

perjalanan fajar alfian/muhammad rian ardianto menuju final all england 2023

Dengan hasil ini, Indonesia dipastikan bakal menyabet satu gelar di nomor ganda putra dari turnamen berhadiah total sebesar $1.250.000 Dollar Amerika Serikat. Sebab, Indonesia yang sebenarnya punya peluang meloloskan ganda campuran ke final lewat pasangan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati, sayangnya mereka harus menyerah kalah atas unggulan asal Cina, Zheng SI Wei/Huang Ya Diong dengan rubber game 17-21, 21-13, dan 13-21.

Seusai laga sengit itu, Reihan dan Lisa membagi ceritanya di balik kekalahannya itu.

Foto: PBSI

“Maaf belum bisa kasih yang terbaik hari ini tapi kami mau bangkit lagi, mau buktikan lagi.

Sebelumnya kami bertemu di India Open, kami evaluasi permainan dengan menguatkan pertahanan karena kan mereka mainnya menyerang terus, menekan terus jadi antisipasi di defensenya.

Senang dengan penampilan kami di turnamen ini tapi sayang sekali, tinggal selangkah lagi untuk ke final karena kami mau buktikan kami bisa.

Kami belajar satu hal dari mereka yaitu bagaimana terus menjaga fokus sepanjang pertandingan. Mereka rapat sekali permainannya, menekan terus dan tidak ada celahnya, fokusnya kuat banget”

— LISA AYU KUSUMAWATI —

“Permainan kami sudah kembali lagi tapi lawan khususnya Zheng Si Wei dari gim pertama sampai terakhir, tenaga, kecepatan dan fokusnya masih ok. Kami harus belajar dari situ untuk menembus ke level atas. Tidak mudah tapi kami mau sampai ke sana.

Pokoknya tadi kami mau main all out, usaha terus sebelum bola jatuh ke lantai berarti belum berakhir. Kemana saja kami kejar, usaha terus pokoknya.

Selain itu, kami belajar ketenangan dari mereka. Bagaimana caranya mereka saat tertekan bisa tetap sabar lalu balik menekan lawan”

— REHAN NAUFAL KUSHARJANTO —

Minggu, 19 Maret 2023: Jadwal Pertandingan Final Wakil Indonesia

Ganda Putra:

  1. FAJAR ALFIAN(1)/MUHAMMAD RIAN ARDIANTO vs MOHAMMAD AHSAN(3)/HENDRA SETIAWAN

LAPORAN: Kurniawan Fadilah/AERLS-bdm-030323

skema tunggal putra all england 2023

skema tunggal putri all england 2023

skema ganda putra all england 2023

skema ganda putri all england 2023

skema ganda campuran all england 2023


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.