
LUDUS – Pembalap Ferrari Lewis Hamilton tak bisa menahan amarahnya selama balapan Grand Prix Miami di Miami International Autodrome, Minggu (4/5/2025). Selama balapan, Hamilton kehilangan ketenangannya karena timnya terlalu lama memberinya keputusan terkait strategi tim dengan rekan setimnya Charles LecLerc.
Juara tujuh kali Formula 1 ini melampiaskan kemarahannya melalui radio dengan cara yang paling Inggris. “Ini bukan kerja sama tim yang baik, hanya itu yang bisa saya katakana,” ujarnya dikutip dari laman Motorsport, Kamis (8/5/2025).
Setelah start di urutan ke-12, pembalap Inggris itu melesat ke depan dan berhasil membuntuti rekan setimnya, Leclerc, setelah berhenti untuk mengganti ban medium.
Baca juga: Lewis Hamilton Menyerah, Kesulitan Jinakkan Mobil Balap Ferrari SF-25
Petunjuk pertama melalui radio tim bahwa Hamilton ingin dibiarkan melaju dengan mengatakan, “Saya hanya membakar ban saya di belakangnya.”
Namun, pitwall Ferrari ingin dia tetap berada di belakang pembalap Monako. “Kami ingin mempertahankan DRS untuk Charles,” lapor insinyur balap Hamilton, Riccardo Adami.

Namun, Hamilton tidak terpengaruh dan membalas, “Anda ingin saya duduk di sini sepanjang balapan?”
Akhirnya, Leclerc membiarkan Hamilton melewatinya untuk menempati posisi ketujuh, sebelum Hamilton menyerang sekali lagi. “Di Cina, saya keluar dari jalur,” dan begitu dia diberitahu bahwa mobil akan bertukar posisi, dia menambahkan, “Nikmati waktu istirahat sambil minum teh.”
Baca juga: Ferrari Andalkan Mobil Baru SF-25 untuk Balapan F1 2025, Lewis Hamilton Masih Beradaptasi
Hal itu membuat Leclerc kemudian mengeluh karena berada di udara yang kotor. Namun, Hamilton yang tidak mampu mengejar Mercedes milik Andrea Kimi Antonelli di posisi keenam.
Ferrari membuat keputusan untuk menukar posisi mereka kembali. Keputusan yang membuat Hamilton tidak senang, ketika diberitahu bahwa Carlos Sainz kini tertinggal 1,4 detik di belakang. Dia membalas, “Apakah Anda ingin saya membiarkan dia lewat juga?”
Tolak Minta Maaf

Hamilton menjelaskan saat marah dirinya bisa saja melontarkan kata-kata kasar. Namun, dia tida mengucapkannya karena hanya ingin tim membuat keputusan cepat agar bisa memenangkan balapan.
“Sebagai pembalap, saya tidak akan minta maaf. Saya tidak akan minta maaf karena masih menginginkannya. Saya percaya bahwa ketika kami memperbaiki beberapa masalah, kami akan kembali bertarung dengan Mercedes, dengan [Red] Bulls,” katanya.
Leclerc juga meminta Ferrari untuk tampil lebih baik setelah kekacauan di GP Miami dam bertindak lebih tegas dalam strategi. Jadi friksi yang terjadi dengan Hamilton saat balapan bisa dihindari.
“Kami harus melakukan yang lebih baik, itu sudah pasti. aya hanya berpikir kami mungkin seharusnya berdiskusi lebih banyak sebelum pertukaran,” kata Leclerc dikutip dari Total-Motorsport.
Kepala Tim Ferrari Fred Vasseur mendukung proses pengambilan keputusan tim terkait situasi perintah tim (Team Order) yang terjadi antara Charles Leclerc dan Lewis Hamilton selama GP Miami. Dia menegaskan bahwa tim mengambil “keputusan sulit” demi kepentingan semua.
“Saya sepenuhnya memahami rasa frustrasinya. Mereka adalah juara, mereka ingin memenangkan balapan.” Fred Vasseur, Kepala Tim Ferrari.
“Saya pikir kami mengambil keputusan sulit, karena tidak pernah mudah untuk meminta Charles atau Lewis bertukar posisi. Namun, kami melakukannya, dan mereka melakukannya di trek,” ujarnya.
Vasseur mengakui dapat memahami rasa frustrasi Hamilton. “Saya sepenuhnya memahami rasa frustrasinya. Mereka adalah juara, mereka ingin memenangkan balapan,” tuturnya.(*)