An Se-young Atlet yang Dermawan dan Rendah Hati

 

Credit foto : Dokumentasi BWF
Pebulu tangkis Korea Selatan An Se-young saat bertanding dalam sebuah turnamen.

Pemain tunggal putri Bulutangkis Korea An Se-young saat ini sukses berada dalam puncak tangga karirnya sebagai seorang atlet  prestasi yang cemerlang sebagai juara dunia di tahun 2023. Dia juga menjadi pemain peringkat satu dunia di usia muda serta memenangi sembilan gelar di tunamen bergengsi tour BWF  di tahun 2023. Hal itu menjadikan sosoknya bukan saja ditakuti oleh para pemain lainnya saat ini, tetapi sekaligus menjadikan dirinya role model yang banyak menginspirasi atlet lainnya.

Kepribadian dan sikap rendah hati An Se-young, termasuk kedermawannya, sebagai atlet yang menjadi contoh teladan. Ia banyak mendapat respek positif dari banyak kalangan karena kepeduliannya terhadap sesama rekan atlet di negaranya, khususnya para atlet muda junior, yang tengah berjuang untuk mencapai puncak prestasi.

Dia juga tidak menghabiskan sendiri uang hasil jerih payahnya dari berbagai turnamen yang diikutinya. Sebagian uangnya dia sumbangkan sebagai bentuk kepeduliannya kepada rekan-rekan yang membutuhkan.

Sikap rendah hati dan kedermawananya dia tunjukkan ketika menyumbangkan dana senilai 13 juta won atau setara Rp152,9 juta rupiah untuk mendukung para murid sekolah dasar di Korea Selatan. Selain itu, dana tersebut juga akan digunakan untuk membina dan mendukung para pemain bulutangkis junior di tingkat dasar di Korea. Donasi tersebut merupakan hadiah yang diterima An Se-young pada acara penghargaan Tim Bulu Tangkis Nasional Korea 2023 pada bulan Desember 2023 lalu.

Credit foto : Dokumentasi BWF
Pebulu tangkis Korea Selatan An Se-young saat bertanding dalam sebuah turnamen.

Sebelumnya, dilansir dari The Korea-Naju,  An Se-young juga telah mendonasikan hadiah yang didapat ke kota kelahirannya di Gwangju. Salah satunya dengan memberikan 5 juta won atau sekira Rp57 juta ke Kota Gwangju.

Selain sikap kedermawanan, An Se-young juga dinilai dan mendapat respek dan sanjungan positif publik bandminton dunia karena sikapnya yang rendah hati, terutama terkait respons atas kinerjanya sebagai atlet yang berprestasi spektakuler. Apalagi dirinya digadang-gadang pengamat akan merebut emas di Olimpiade Paris 2024. Terkait dengan berbagai pujian tersebut An Se-young menolak untuk dianggap sebagai favorit juara di olimpiade.

“Saya hanya seorang atlet biasa. Saya merasa terhormat dianggap sebagai favorit Olimpiade.  Namun, dalam kompetisi sebesar ini, sulit untuk diprediksi. Pasti ketat dan semua pemain ingin yang terbaik untuk bangsa dan negaranya. Saya  hanya ingin fokus pada peningkatan diri saya sendiri,” kata An Se-young.

Selain itu, An Se-young juga menunjukkan kedewasaan saat dirinya mendapat kritik. Dia menerima kritik keras terkait kebiasaanya memilih menyalami terlebih dahulu pelatihnya ketika meraih kemenangan dalam pertandingan. Kritik keras tersebut pernah disampaikan oleh Carolina Marin, pebulu tangkis asal Spanyol, ketika An Se Young meraih juara dunia dan mengalahkan Martin di kejuaraan dunia 2023.

Credit foto : Dokumentasi BWF
Pebulu tangkis Korea Selatan An Se-young saat bertanding dalam sebuah turnamen.

An menerima dan mendengarkan kritik tersebut. Pada pertandingan-pertandingan selanjutnya, dia menyalami lawan terlebih dahulu seusai laga.

Bagi An Se-young, apa yang disampaikan oleh Marin sangat positif. Namun dirinya meyakinkan bahwa apa yang dirinya lakukan sejatinya untuk menghargai apa yang sudah dilakukan oleh sang pelatih karena kinerja atlet berkaitan langsung dengan apa yang telah diinstruksikan pelatih dalam pertandingan. Dia tidak bermaksud tidak menghargai atau menomor-duakan lawan sebagai rival yang dikalahkan.

Selain sikap terbukanya menerima masukan dan kritikan yang dirinya maknai secara positif, An Se-young juga di sanjung karena kepribadiannya yang hangat dan ramah kepada semua pihak yang ditemui di arena dan diluar pertandingan. An Se-young kerap menebar senyum manisnya ke semua pihak yang ditemui, termasuk kepada warganet di media sosial.

Yang paling menarik yang menjadi inspirasi bagi atlet lainnya adalah bagaimana  An Se-young mengelola mentalitas dan semangatnya untuk bangkit dari kekalahan.  Menurutnya, caranya untuk bangkit dari kekalahan adalah dengan menjadikan momen tersebut sebagai motivasi untuk berlatih dan mempersiapkan diri lebih baik lagi di turnamen-turnamen penting selanjutnya.

Credit foto : Dokumentasi BWF
Pebulu tangkis Korea Selatan An Se-young saat bertanding dalam sebuah turnamen.

“Pasti setelah menelan kekalahan, ada rasa sedih karena tidak bisa selalu menang. Namun, kalau sudah kalah, mau bagaimana lagi? Saya tidak boleh berlarut-larut dalam kesedihan karena itu tidak baik untuk saya. Sekarang adalah bagaimana bisa fokus, memulihkan diri dengan istirahat dan bersiap,” ungkap An Se-young.

“Saya tidak terlalu memikirkan (lebih lama) untuk kekalahan, meelupakannya akan menjadi motivasi saya agar bisa tampil lebih bagus dari pertandingan-pertandingan sebelumnya,” imbuhnya.

Menurutnya terjadinya kekalahan bukan saja didasari karena faktor teknis, tetapi juga kadang faktor non teknis. Misalnya  karena kelelahan akibat jadwal pertandingan yang padat. Oleh karenanya, kata An Se-young, penting agar atlet juga harus disiplin berlatih dan mengelola fisik serta mengatur asupan dan pola makan dengan gizi dan kalori yang menunjang stamina dan penampilan.

“Saya selalu makan dada ayam untuk menambah masa otot saya,” kata An Se-young

Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.