Angkat Topi untuk Dominasi Lini Tengah Persija Jakarta Atas Persik Kediri

Marko Simic merayakan gol kedua Persija Jakarta ke gawang Persik Kediri. (Tim Media Persija)

Sistem Carlos Pena kian matang dieksekusi para pemain Persija Jakarta. Hal ini kembali tampak saat Macan Kemayoran membungkam Persik Kediri dengan skor 2-0 pada lanjutan Liga 1 2024-2025 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (1/12). Dua gol tersebut tercipta berkat dominasi Persija di lapangan tengah.

Persija mendulang poin penuh lewat gol yang dicetak Gustavo Almeida di menit ke-9 dan Marko Simic empat menit berselang. Pencinta sepak bola tanah air tentu menyorot ketajaman duet Persija di lini depan tersebut.

Termasuk aksi mereka yang menjaringkan bola ke gawang Macan Putih, Gustavo musim ini sudah mengoleksi enam gol dari 11 laga, sedangkan Simic baru mengemas tiga gol dari 10 laga. Namun, nyawa permainan Persija sebetulnya ada pada lini tengah.

Lewat skema 3-4-1-2, lapangan tengah yang dihuni Maciej Gajos dan Ramon Bueno begitu padu bermain sebagai umpan pressing. Mereka kompak memancing pemain Persik untuk naik menekan sehingga tercipta ruang yang cukup lebar bagi Ryo Matsumura untuk bermanuver.

Baca juga:

Persebaya Akhirnya Tumbang Dihunus Pedang Persib 

Ini terlihat pada proses gol pertama yang dicetak Gustavo. Ramon Bueno, yang menguasasi bola hasil operan Rizky Ridho, berhasil memancing gelandang Persik, Ze Valente untuk naik menekan.

Alhasil, Matsumura mendapat ruang yang begitu besar untuk berkreasi. Pergerakan Maciej Gajos juga berhasil membuat bingung Rohith Chand. Pemain asal Nepal ini berada dalam kondisi dilema antara mengikat Gajos atau Matsumura.

Rohith Chand pun tidak sempat untuk turun menekan Matsumura karena sudah kalah cepat, sedangkan pemain asal Jepang tersebut sudah keburu mengalirkan bola ke Simic. Sisanya, pemain berjuluk Super Simic itu mengirim umpan tarik dan Gustavo, yang tak terkawal, sukses menuntaskan skema menjadi gol.

Ramon Bueno berduel dengan Majed Osman kala Persija Jakarta menekuk Persik Kediri dua gol tanpa balas di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Minggu (1/12). (Tim Media Persija).

Selain membantu proses build-up, Gajos dan Bueno juga berhasil mengakomodasi ruang bagi dua full-back Persija. Meski tak memegang bola, Gajos kembali mampu memancing Rohith Chand untuk naik.

Di saat Ramiro Fergonzi terlanjur ikut naik untuk menghalangi jalur progresi Ridho, Firza Andika mendapat cukup ruang untuk bermanuver. Firza kemudian kembali menyodorkan bola ke Matsumura yang lagi-lagi mendapat ruang.

Sialnya, komunikasi yang kurang di kubu tim tamu membuat Ze Valente dan Rohith Chand bertumpuk untuk menekan Matsumura. Hasilnya, Bueno yang kali ini mendapat ruang begitu kosong.

Bueno kemudian melakukan switch-play bola ke sayap kanan yang dihuni Ilham Rio Fahmi. Pemain asal Banjarnegara, Jawa Tengah itu langsung mengirim umpan silang terukur untuk dituntaskan Simic menjadi gol lewat tandukan maut.

“Saya melihat pemain kami memiliki rasa lapar akan kemenangan, dan saya melihat energi penuh yang dimiliki para pemain, dan itu bisa mengantarkan kami kepada kemenangan”

Penampakan dominasi Persija Jakarta di lini tengah. Ramon Bueno memancing Ze Valente sehingga Ryo Matsumura mendapat ruang. Rohit Chand di posisi bimbang (atas). Ramoen Bueno berhasil memancing Ze Valente, Rohit Chand bertambah bingung antara naik mengawal Maciej Gajos atau Ryo Matsumura yang mengekspos ruang. (bawah). (Ilustrasi Ludus.id)

Sementara saat tidak menguasai bola, Persija menerapkan pressing yang begitu tinggi. Pressing tinggi Persija menyulitkan Persik untuk mengalirkan bola ke depan. Terlebih, Majed Osman dan kolega selalu kalah jumlah dan tidak mampu memainkan bola di ruang-ruang sempit.

“Saya senang dengan hasil dan performa yang ditunjukkan tim. Kami bermain sangat dominan di babak pertama dan berhasil mencetak dua gol. Saya menegaskan kepada para pemain untuk mempertahankan penampilan dan meraih kemenangan atas Persik,” ujar sang pelatih, Carlos Pena pada konferensi pers usai laga.

“Saya melihat pemain kami memiliki rasa lapar akan kemenangan, dan saya melihat energi penuh yang dimiliki para pemain, dan itu bisa mengantarkan kami kepada kemenangan,” lanjut arsitek asal Spanyol tersebut.

Senada dengan itu, pelatih Persik Kediri, Marcelo Rospide juga turut menyinggung pressing tinggi Persija sebagai salah satu faktor penyebab kekalahan tim besutannya. Juru taktik asal Brasil itu pun menyayangkan anak asuhnya yang tidak mampu mengatasi high-press Persija.

“Memang kalau kita lihat hasil tidak baik, kami kalah dari Persija, sejak menit awal Persija tampil menekan sehingga kami kebobolan dua gol, dan itu membuat kami sulit keluar dari tekanan,” ucap Rospide.

Persija pun tampil solid dan cukup perkasa di paruh pertama. Namun pada babak kedua, Persija menurunkan intensitas permainan. Macan Kemayoran tampak sudah cukup puas dengan selisih dua gol dan cenderung bermain lebih menunggu.

“Pada babak kedua, Persik bermain menekan tetapi kami sukses mencatatkan nirbobol. Kemenangan ini sangat penting setelah pada pekan lalu kami dikalahkan Persebaya (Surabaya),” sambung Carlos Pena.

Kendati bermain pasif pada babak kedua, pertahanan Persija bermain sama baiknya dengan lini tengah. Persija tampak sama sekali tidak terpengaruh dengan absennya Muhammad Ferarri dan Dony Tri Pamungkas yang dipanggil ke pemusatan latihan (TC) Timnas Indonesia jelang Piala AFF 2024.

Ridho kembali menunjukkan konsistensi permainan dengan menjadi jenderal di lini belakang. Persik sebetulnya mampu mencatat empat tembakan tepat sasaran, namun tiada yang berbuah gol. Sementara Persija hanya mencatat dua tembakan mengarah ke gawang yang berujung gol. Hal ini menunjukkan tuan rumah juga unggul untuk urusan efektivitas.

“Kami memulai babak kedua dengan baik, kami mengendalikan permainan dan lebih fokus,” sesal Rospide lantaran Macan Putih tak mampu mengonversikan sejumlah peluang.

“Memang para pemain sudah mengikuti instruksi pelatih, di babak pertama kami kebobolan dua gol dan sulit bagi kami untuk berkembang. Tapi di babak kedua kami tampil dominan, banyak peluang, lebih menyerang, tetapi beginilah hasilnya,” sahut bek Persik, Francisco Carneiro.

“Memang sulit, para pemain sangat sedih, tidak enak bagi kami. Tapi inilah sepak bola, kami harus memulihkan mental karena kami harus kembali melakoni partai kandang, dan kami harus maksimal di laga itu,” tutup Kiko, sapaan karibnya.

Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena memberikan keterangan kepada awak media. (Ilham Sigit Pratama/Ludus.id)

Kemenangan ini membuat Persija kembali memanjat ke papan atas klasemen sementara Liga 1 musim ini. Mereka kini bertengger di peringkat empat dengan perolehan 21 poin, jumlah yang sama dengan milik Borneo FC yang bertengger tepat di atasnya.

Sementara Persik Kediri masih tertahan di peringkat 10 dengan perolehan 15 poin. Adapun hasil negatif dari Persija sekaligus menjadi kekalahan tandang perdana Persik di musim ini.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.