![](https://ludus.id/wp-content/uploads/2023/12/01-4-300x225.jpg)
Pemain ganda campuran Melati Daeva Oktavianti (kiri)/Bobby Setiabudi tampil pada laga BNI Kejuaraan Nasional di GOR UNJ Kampus B Jakarta (23/12/2023).
Pasangan baru bentukan PB Jarum, Bobby Setiabudi/Melati Daeva Oktavianti membawa kembali asa prestasi ganda campuran Indonesia, khususnya Melati Daeva yang dalam beberapa tahun terakhir prestasinya merosot tajam ketika berpasangan dengan Praveen Jordan.
Harapan baru itu muncul setelah gelar ganda dewasa campuran BNI Kejuaraan Nasional (Kejurnas) PBSI Perorangan 2023, akhirnya berhasil diraih oleh pasangan ini. Di ajang Kejurnas PBSI yang berakhir di GOR UNJ Kampus B Jakarta (23/12) itu, Bobby Setiabudi/Melati Daeva Oktavianti berhasil juara di kategori Dewasa setelah di final mengalahkan rekan sesama Jawa Tengah, Akbar Bintang Cahyono/Marsheilla Gischa Islami dengan skor 21-13, 22-20 dalam 26 menit.
Menurut Melati Daeva, setiap ajang atau event apapun pastilah ada target. “Siapa sih yang gak mau tampil di podium juara,” katanya.
Namun dirinya sengaja bermain tanpa beban, karena keduanya sepakat lebih fokus pada pemantapan chemistry agar permainan bisa mengalir dan berkembang dengan baik. Pemahaman inilah yang membuat pasangan ini lebih kelihatan tampil enjoy.
“Karena kami masih baru dan Bobby juga baru di ganda campuran, jadi masih ada beberapa yang mis-rotasi dan pergerakannya kurang chemistry” kata Melati.
“Di Kejurnas ini target pasti ada, mau juara. Namun, kami nothing to lose saja sebenarnya. Jadi bersyukur akhirnya bisa menang,” kata Melati usai ditemui di GOR UNJ Kampus B Jakarta setelah penyerahan medali.
![](https://ludus.id/wp-content/uploads/2023/12/02-3-1-300x225.jpg)
Pemain ganda campuran Melati Daeva Oktavianti (kiri)/Bobby Setiabudi tampil pada laga BNI Kejuaraan Nasional di GOR UNJ Kampus B Jakarta (23/12/2023).
Senada dengan Melati, Bobby juga mengatakan bahwa kunci kemenangan dirinya adalah karena ia dan Melati main lepas saja sesuai dengan keinginan mereka berdua. Apalagi di kategori dewasa, lawan-lawan yang bertanding, khususnya yang berasal dari Jawa Tengah dan PB Jarum, sudah sering bermain bersama. Jadi sudah mengetahui kelemahan dan kekuatan lawan.
“Tadi kami main lepas saja, karena mereka kan lebih lama berpasangan. Kami berusaha maksimal di lapangan,” sambung Bobby soal kunci kemenangannya.
Walaupun berhasil menjadi juara, Bobby/Melati mengaku, ke depan masih banyak yang perlu diperbaiki dari penampilan mereka. Apalagi dengan Bobby yang latar belakangnya merupakan pemain tunggal yang baru pindah ke nomor ganda.
Sampai saat ini Bobby juga masih main di ganda putra berpasangan dengan atlet PB Jarum lainnya. Sementara Melati sudah lebih lama bermain di nomor ganda campuran. Jadi menurut Melati, dirinya masih belum tau terkait prospek kedepan pasangan ini. Apakah dilanggengkan atau tidak.
Ada banyak faktor baik teknis maupun non teknis yang nantinya bisa didiskusikan dengan pelatih. Termasuk usia Melati yang saat ini sudah menginjak 29 tahun. Semua tantangan ke depan itu sangat besar dan tidak ringan. Utamanya, jika pasangan ini mau menembus level elit nasional, maka pasangan ini (terutama Melati Daeva) harus siap merangkak dari nol dan itu tidaklah mudah.
“Tantangan paling besar berpasangan dengan Bobby, kami harus merangkak dari awal lagi. Kami harus berjuang lagi, ekstra kerja keras. Sama buat saya, saya harus belajar untuk ngemong Bobby di ganda campuran,” ungkap Melati.
![](https://ludus.id/wp-content/uploads/2023/12/03-3-2-300x225.jpg)
Pemain ganda campuran Melati Daeva Oktavianti (kanan)/Bobby Setiabudi tampil pada laga BNI Kejuaraan Nasional di GOR UNJ Kampus B Jakarta (23/12/2023).
Namun demikian, bagi Melati, berpasangan dengan Bobby, bisa membuka kembali harapannya untuk bisa bersaing di ganda campuran elit pelatnas.
“Tidak masalah, merangkak dari bawah lagi yang penting kami memiliki optimisme dan semangat untuk prospek yang baik dari pasangan baru kami,” kata Melati.
Melati Daeva memutuskan berpasagan dengan Bobby setelah Ia resmi berpisah dengan Praveen Jordan. Pasangannya yang membawa dirinya menjuarai beberapa turnamen bergengsi BWF Tour, termasuk juara Al England 2020 silam.
Dirinya mengungkapkan bahwa perpisahannya dengan Praveen Jordan sebagai pasangan ganda campuran tidak ada yang spesial. Alasannya sederhana, yakni lebih disebabkan karena faktor non teknis. Pasangan yang dijuluki Honey Couple tersebut sepakat memutuskan bersama-sama untuk berpisah lantaran sering gugur di babak-babak awal turnamen.
Selama enam bulan terakhir, sejak menjadi pasangan non-pelatnas dan PB Jarum memberikannya kesempatan untuk terus berpasagan mengikuti sejumlah turnamen, keduanya tetap saja tidak beranjak dari keterpurukan. Kalah terus di babak-babak awal.
“Menilainya dari situ. Pas pertandingan cuma sampai babak awal. Jadi, ya, sudahlah mungkin sudah waktunya (pisah) kali” ujar Melati.
![](https://ludus.id/wp-content/uploads/2023/12/04-2-1-300x225.jpg)
Pemain ganda campuran Melati Daeva Oktavianti (kiri)/Bobby Setiabudi tampil pada laga BNI Kejuaraan Nasional di GOR UNJ Kampus B Jakarta (23/12/2023).
Ke depan, pasangan ini akan terus diuji lewat berbagai turnamen Internasional. Namun, pintu masuk sudah mulai kembali terbuka. Khususnya Melati Daeva untuk bisa masuk kembali ke skuad pelatnas Cipayung. Seperti yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Fadil Imran, bahwa turnamen-turnamen nasional seperti BNI Kejurnas (Kejuaraan Nasional) PBSI Perorangan baik Taruna dan Dewasa 2023 yang telah rampung digelar di GOR UNJ (Universitas Negeri Jakarta), Jakarta Timur 23/12 lalu itu sangat penting untuk regenerasi atlet bulu tangkis di Tanah Air.
Selain mendapatkan hadiah uang puluhan juta rupiah, para juara kelompok taruna dan kelompok dewasa berkesempatan mengikuti Seleksi Nasional (Seleknas). Terkhusus untuk para juara kelompok dewasa berkesempatan mengikuti seleknas dengan mekanisme bertanding melawan pemain berperingkat paling rendah di Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Cipayung.
“Mereka yang juara disini ini akan kita ikutkan dalam seleknas untuk masuk Pelatnas Cipayung pada 17 Januari mendatang. Ada beberapa kriteria yang dikeluarkan PBSI untuk ikut seleknas, salah satunya menjadi juara disini,” kata Fadil.