ASEAN Para Games 2022 Solo, Memperjuangkan Kesetaraan

Stadion Manahan Solo siap ciptakan sejarah (Foto: Wahyu Purwadi/ludus.id)
Hari ini, Sabtu (30/7/22), Solo, Indonesia, akan membuat catatan sejarah. Sebuah peristiwa besar olahraga bagi penyandang disabilitas se-Asia Tenggara akan dimulai dari Stadion Manahan. Pesta akbar olahraga multi-cabang ini dimulai lagi sejak terakhir digelar di Malaysia pada tahun 2017. Setelah itu, Asean Para Games (APG) ke-10 yang harusnya dilaksanakan di Filipina tahun 2019, dibatalkan, karena dunia dihantam badai covid-19.  Nasib APG pun tak kunjung jelas, hingga akhirnya pemerintah Vietnam pada 11 November 2021, mengirimkan surat jika tak bisa menggelar APG di negaranya.

Pada 13 November 2021, Ketua NPC Indonesia Shenny Marbun mendapat dukungan dari Presiden RI untuk mengusulkan Indonesia sebagai tuan rumah ASEAN Para Games ke-11, menggantikan Vietnam. NPC Indonesia mendapat dukungan resmi dari Menteri Pemuda dan Olahraga RI untuk bergabung mencalonkan diri sebagai tuan rumah APG ke-11 tahun 2022. Berdasarkan keputusan Rapat Dewan Gubernur APSF pada 16 Februari 2022 dan hasilnya rapat resmi di Istana Kepresidenan RI pada 22 Maret 2022, Solo terpilih sebagai tuan rumah ASEAN Para Games ke-11  Lalu, dibentuk Indonesia ASEAN Para Games Organizing Committee (INASPOC) dan memilih Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka  sebagai Ketua INASPOC.

 Striving for Equality” adalah tagline APG ke-11 ini. Tentang pertanda Indonesia siap untuk memberikan kesempatan yang sama bagi penyandang disabilitas untuk berprestasi bersama. Warna biru menunjukkan  tanggung jawab dan warna ini menunjukkan rasa aman dan percaya diri. Warna emas melambangkan pencapaian dan kemenangan. Sedangkan warna merah melambangkan kekuatan dan keberanian serta menekankan kata kesetaraan. Di Solo, sebelas negara peserta APG, sedang memperjuangkan kesetaraan, yang akan dimulai hari ini, 30 Juli, hingga 6 Agustus mendatang.

negara peserta asean para games 2022

ASEAN Para Games adalah pesta olahraga bangsa Asia Tenggara bagi penyandang disabilitas. Jadi pesertanya adalah 11 negara Asean, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Timor Leste, Thailand dan Vietnam. Digelar sejak tahun 2001 di Malaysia. Indonesia sendiri sudah pernah  menjadi tuan rumah pada tahun 2011 saat digelar di kota yang sama dengan tahun ini, yaiitu Solo.

14 CABANG OLAHRAGA DAN VENUE

LOGO

Logo ASEAN Para Games 2022 penuh akan makna dan filosofi. Logo ini memproyeksikan budaya Jawa yang merupakan budaya dari Kota Solo, Jawa Tengah, dengan menggunakan wayang gunungan dan keris.

WAYANG GUNUNGAN

Artinya simbol babak baru setelah melewati pandemi untuk bangkit dan berjuang menggapai tujuan bersama.

KERIS LADRANG

Warisan budaya ini menjadi simbol perjuangan dan rasa hormat, yang diharapkan mampu untuk merfleksikan semangat para atlet

maskot

Maskot resmi ASEAN Para Games 2022 bernama Rajamala. Dalam kisah pewayangan, Rajamala atau Rojomolo adalah tokoh setengah manusia setengah raksasa. Rajamala adalah salah satu tokoh wayang yang jadi kebanggaan kota Solo. Maskot ini banyak memberikan pelajaran dan spirit yang kuat bagi kita semua khususnya bagi para atlet yang akan berlaga.
Digambarkan punya wajah berwarna merah dengan taring yang tajam, mata melotot dan berambut tebal. Yang paling mencolok adalah hidung besar dan kumis tebal. Merupakan bagian dari Canthik Kapal Kyai Rajamala, yang menjadi lambang kejayaan Keraton Kasunanan Surakarta di abad ke-19.
Rajamala disimbolkan untuk menolak bala atau aura negatif dan diharapkan bisa mengobarkan api semangat para atlet.

Berkekuatan 324 atlet, Indonesia menargetkan 104 medali emas. Sekaligus juara umum ASEAN Para Games (APG) 2022. Cabang olahraga atau cabor para atletik dan para renang, menyediakan medali emas terbanyak. Atlet Indonesia diharapkan dapat menunjukan kemampuan terbaiknya. Lumbung emas juga diharap dapat digali dari para tenis meja dan para bulutangkis yang menjadi andalan kontingen Indonesia.

Ketua NPC Indonesia Senny Marbun meyakini para atlet Indonesia di cabor tersebut bisa diandalkan. Dia bicara ASEAN Para Games 2017 di Malaysia, kontingen Indonesia keluar sebagai juara umum dengan meraih 251 medali (126 emas, 75 perak, dan 50 perunggu). Tambang emas itu mayoritas didulang dari atletik 40 emas dan renang (39 emas). Kemudian menyusul tenis meja (14 emas), bulutangkis (8 emas) serta angkat besi (7 emas).

“Kami sudah melakukan persiapan yang matang. Bukan hanya di dua cabor tersebut tapi seluruhnya. Belum lagi dukungan dari pemerintah atau Presiden Jokowi yang selalu memberikan perhatian”


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.