Astana Dewi Women Team Bawa Ayustina dan Dara ke Balap Sepeda Level Dunia

Credit foto : akun @ayustinadelia
Ayustina Delia Priatna sedang berlatih pada suatu balapan, beberapa waktu lalu.

Indonesia bakal meramaikan persaingan kejuaraan dunia balap sepeda putri tahun ini dengan lahirnya Astana Dewi Women’s Cycling Team. Dua pebalap sepeda putri Indonesia, Ayustina Delia Priatna dan Dara Latifah juga menjadi bagian dari tim balap ini.

Astana Dewi diluncurkan pada Kamis 25 Januari 2024 sebagai tim balap sepeda putri continental UCI yang merupakan hasil kolaborasi Astana dengan Dewi Cycling Team, yang masih menjadi bagian dari klub sepak bola Liga 1, Dewa United.

Nama Astana adalah merupakan nama besar di pentas balap sepeda dunia. Mereka secara konsisten masuk dalam level tertinggi tim balap sepeda putra dengan nama Astana Qazaqstan Team.

Astana Qazaqstan Team merupakan tim yang terdaftar di UCI World Team tahun ini. Mereka masuk dalam kelas tertinggi bersama dengan 18 tim lainnya.

Assem Kunakbayeva selaku managing director Astana Qazaqstan dan Astana Dewi, menyatakan tim putri akan mendapatkan fasilitas yang sama dengan tim putra. Sponsor serta perlengkapan yang ada di tim putra akan juga masuk ke tim putri.

Mereka memiliki ambisi besar dalam persaingan balap sepeda putri dunia. “Benua Asia sangat besar. Di sini begitu banyak negara dan banyak sponsor, jadi dalam lima tahun ke depan, saya yakin tim ini akan tumbuh menjadi tim World Tour,” kata Kunakbayeva dikutip dari GCN.

Saat ini tim World Tour putri ada 15 tim dan Astana-Dewi masuk dalam kategori tim continental, yang merupakan satu level di bawah World Tour. Terkini hanya ada empat tim continental putri UCI, yakni ashkent City (Uzbekistan), UAE Development Team, dan the Thailand Women’s Cycling Team.

Astana Dewi juga menjadi salah satu kendaraan pebalap Indonesia menuju persaingan level dunia. Ada dua pebalap putri Indonesia di Astahna Dewi, yakni Ayustina Delia Priatna dan Dara Latifah.

Dara dikenal sebagai pebalap time trial, Delia dikenal jagoan sprint. Sementara pebalap lainnya berasal dari Kazakhstan, yakni Ossim Akpeil, Faina Potapova, Violetta Kazakova, Bota Batyrbekova, Alina Spirina, dan Jasmeek Kaur Sekhon dari India.

Credit foto : Dokumentasi Astana Dewi Women Team
Tim Astana Dewi Women Team berforto bersama saat peluncuruan tim pada Kamis, 25 Januari 2024.

Berawal dari Ide Pengembangan Pebalap Putri

Ide pembentukan Astanda-Dewi mucul ketika Kunakbayeva bertemu dengan Sekjen Komite Olimpiade Indonesia Daniel Loy dalam kejuaraan dunia di Glasgow tahun lalu.

Keduanya sepakat bahwa prestasi timnas Indonesia dan Kazakhstan belum mumpuni karena tidak adanya tim yang layak untuk pengembangan atlet putri, baik dari Indonesia dan Kazakhstan. Dengan kesamaan visi misi itulah, keduanya sepakat membentuk Astana-Dewi.

September tahun lalu Astana pun mendaftarkan diri sebagai tim putri continental ke UCI. Tidak ada kendala, Astana Dewi menjadi tim terakhir mendapatkan predikat itu untuk musim balapan 2024.

Raja Sapta Oktohari yang merupakan Co-Founder Astana-Dewi Women’s Cycling Team berharap dengan adanya Astana-Dewi ini bisa memunculkan atlit balap sepeda putri di ajang balap sepeda tertinggi dunia.

“Untuk Indonesia, ini kesempatan yang luar biasa karena Astana sudah memiliki nama di tim balap sepeda putranya dengan track record yang selalu ada di pro-tour, dan kali ini kami berkolaborasi dengan mereka untuk mengikutsertakan atlit-atlit Indonesia dan Asia agar bisa masuk di liga yang sama,” ujar Okto.

“Selain itu juga ini merupakan platform yang bisa digunakan untuk  pengusaha di Indonesia, termasuk pemerintah Indonesia untuk mempromosikan tentang Indonesia di kancah dunia,” lanjut Okto yang juga mantan Ketua Umum PB ISSI (Ikatan Sepeda Sport Indonesia).

Rencananya usai kejuaraan di Thailand pada April mendatang, Astana Dewi akan mengadakan launching di Jakarta, sekaligus memperkenalkan ke publik bahwa Indonesia memiliki pro team pertama.

Credit foto : akun @daraaa1804
Dara Latifah dalam suatu balapan, beberapa waktu lalu.

Ayustina dan Dara Menuju Level Dunia

Kehadiran Astana Dewi membuat Ayustina dan Dara bakal mendapatkan jam terbang yang cukup banyak di level Internasional. Terlebih, Astana akan bertarung level continental yang merupakan kejuraan UCI satu level di bawah World Tour.

Pada kejuaraan nanti, Ayustina akan mengenakan baju national champion Indo Astana Dewi, yang design-nya masih membawa nama Merah-Putih dan Ayustina tetap membawa nama Indonesia di setiap event yang diikuti Astana Dewi.

Ayustina juga merupakan pebalap putri andalan Indonesia yang memang memiliki segundang prestasi. Dara kelahiran Bandung, 12 Desember 1997 itu pernah mendapatkan Medali Emas di PON Jawa Barat, Medali Perunggu di ajang SEA Games 2017 Malaysia dan Medali Perunggu pada SEA Games 2019 di Filipina. Selain itu, Ayustina juga mendapatkan emas pada SEA Games 2021 Vietnam pada nomor Individual Time Trial (ITT).

“Excited dan happy banget karena mimpi saya selama ini akhirnya bisa terwujud. Semoga masuknya saya di Astana Dewi Women Team bisa mndorong prestasi saya lebih tinggi lagi, dan boosting semangat saya buat event ke depan serta menjadi batu loncatan saya di event internasional lainnya. Bismillah semoga saya bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia,” kata Ayustina.

Senada dengan Ayustina, Dara Latifah juga ingin memberikan prestasi bagi Astana Dewi dan Indonesia. Dara merupakan salah satu pebalap putri andalan Indonesia yang punya prestasi menterang.

Credit foto : akun @daraaa1804
Dara Latifah berada di podium usai menjalani suatu balapan, beberapa waktu lalu.

Dara pernah menjadi peringkat kedua dunia pada UCI Mountain Bike (MTB) World Championship 2023 yang digelar di Sirkuit SG 1973 komplek Stadion Tuah Pahoe Palangka Raya, Kalimantan Tengah.

Tidak hanya itu, Dara juga menyumbangkan medali emas bagi Indonesia di SEA Games 2023 Kamboja. Tidak tanggung-tanggung, Dara menyumbangkan dua medali emas pada balap sepeda gunung.

“Saya sangat bangga sekali bisa bergabung dengan Astana Dewi Women Team. Tahun 2024 ini saatnya menuliskan cerita pengalaman dan mengukir prestasi untuk Astana Dewi Women Team dan Merah Putih,” ucap Dara.

Bergabung dengan Astana Dewi, Dara memiliki target yang ingin dicapai bersama timnya tersebut. Ia ingin memberikan hasil terbaik di setiap balapan yang dijalaninya.

“Saya mempunyai target, yang mungkin kata orang-orang simple tetapi bagi saya sangat susah karena saya ingin sekali agar performance saya bisa jauh lebih baik. Insya Allah target Dara bisa diterapkan terus pada setiap balapan di tim karena performance-ku yang selalu bagus. Semoga saya juga bisa memberi feedback terbaik untuk Astana Dewi Women Team dan Indonesia,” ucapnya.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.