Karate menjadi salah satu beladiri yang cukup digemari anak muda di Indonesia. Bahkan kini beberapa dojo prestasi pun telah berdiri untuk membina karateka agar mencapai prestasi terbaik.
Banteng Karate Team (BKT) merupakan salah satu dojo prestasi yang eksis di Jakarta, tepatnya Jakarta Pusat. BKT juga berkembang menjadi salah satu dojo karate yang berfokus pada pembinaan atlet berprestasi di Indonesia.
Berdiri sejak 10 Desember 2018, awalnya BKT berlatih di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Namun, Ketika Covid-19 melanda, tempat tersebut harus steril serta memaksa BKT untuk pindah tempat berlatih.
Baca juga:
Wawan Saputra, Anak Pesantren yang Berprestasi Melalui Taekwondo
BKT mendapat tempat di Taman Menteng, Jakarta Pusat. Mereka kerap berlatih pada Selasa dan Kamis, pukul 19.00 WIB di area selasar dekat masjid yang terdapat di Taman Menteng.
Menjadi dojo prestasi, BKT memiliki misi utama untuk mengasah keterampilan dan potensi para atlet muda agar mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Dipimpin pelatih Alie Chan, BKT terus memperluas pengaruhnya di dunia karate melalui pendekatan yang menggabungkan pembinaan dasar dan prestasi.
Alie Chan menjelaskan bahwa BKT awalnya terbentuk dari kumpulan dojo-dojo yang tersebar di Jakarta.
“BKT ini kan klub atau dojo prestasi. Awalnya, kami mengumpulkan para atlet dari dojo masing-masing untuk dibina secara khusus. Dojo biasanya fokus pada pengajaran dasar, sementara kami lebih kepada pembinaan prestasi,” jelas Alie Chan.
BKT juga diakui oleh FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia). BKT menganut aliran karate Shotokan yang berpedoman pada aturan dari perguruan Bandung Karate Club (BKC), induk dari BKT.
Para atlet di BKT dilatih sesuai dengan standar kompetisi internasional yang ditetapkan oleh WKF (World Karate Federation), sehingga mereka terbiasa dengan aturan pertandingan yang berlaku di ajang nasional maupun internasional.
Meski berperan sebagai dojo prestasi, BKT terbuka untuk umum, dan keanggotaannya tidak terbatas pada satu perguruan saja. Alie Chan menjelaskan, siapapun yang ingin berlatih karate, baik dari perguruan mana pun, bisa bergabung dengan BKT.
“Kami berfokus pada prestasi dan tetap bebas berkompetisi untuk perguruan asal mereka jika diperlukan,” ujar Alie Chan.
Selain itu, sebagai pelatih, Alie Chan dan timnya menghadapi tantangan dalam menjaga motivasi dan komitmen anak-anak, terutama yang masih sangat muda.
“Anak-anak kadang mencapai titik jenuh. Di sinilah kami berperan untuk memberikan motivasi. Cara pendekatan kami juga disesuaikan dengan usia mereka. Misalnya, anak usia di bawah 12 tahun memerlukan perlakuan berbeda agar mereka tetap bersemangat,” ungkap Alie.
Alie Chan juga menekankan pentingnya hubungan erat antara pelatih dan atlet untuk mempersiapkan mental mereka saat bertanding.
“Ketika mereka merasa dekat dengan pelatih, mereka jadi lebih percaya diri saat berlaga di kompetisi,” katanya.
Prestasi di level nasional
Sejak didirikan, BKT berhasil mencetak atlet yang mampu bersaing di berbagai kompetisi, baik di tingkat nasional maupun di ajang kedinasan. Alie Chan mengungkapkan kebanggaan dirinya atas prestasi anak didiknya, terutama yang berusia di atas 10 tahun. Beberapa di antaranya, seperti Agus Prakoso dan Puput, bahkan telah berkompetisi di tingkat nasional dan berhasil meraih prestasi yang membanggakan.
“Anak-anak kami sudah berprestasi di berbagai kompetisi, termasuk di O2SN yang merupakan ajang resmi pemerintah,” ujar Alie.
Pandangan dan harapan orang tua
Waskito, salah satu orang tua atlet, merasa puas dengan perkembangan anak-anaknya setelah bergabung dengan BKT. Menurutnya, BKT memiliki program pelatihan yang bagus dan tepat untuk anak-anak.
“Selain menambah prestasi, mereka bisa masuk sekolah melalui jalur prestasi karate. Ini yang membuat saya senang,” ungkap Waskito.
Dua anak Waskito berlatih bersama BKT. Mereka adalah Rifqy Muhammad Fadhil dan Adzra Nadhifa Fadlan. Fadhil bahkan sudah memiliki banyak prestasi seperti juara di O2SN Jakarta Pusat dan juga Kejuaraan Open Kemenpora Cup.
Bagi Waskito, BKT tidak hanya menjadi tempat latihan fisik, tetapi juga menjadi wadah yang positif bagi anak-anak.
“Harapan saya, BKT terus memberikan dampak positif dan menjadi tempat pembinaan karate yang lebih baik,” tutur Waskito.
Terus mencetak prestasi
Alie Chan menyampaikan harapan besar untuk masa depan BKT dan anak didiknya.
“Kami berharap agar anak-anak yang kami bina mampu bersaing di tingkat manapun. Kebanggaan kami sebagai pelatih adalah melihat mereka berhasil dan berprestasi,” ujarnya.
Dengan komitmen untuk mencetak atlet karate berprestasi, Banteng Karate Team terus berupaya menjadi dojo prestasi yang melahirkan sederet atlet berprestasi. Melalui disiplin, kerja keras, dan dukungan pelatih, BKT diharapkan dapat terus melahirkan generasi karateka Indonesia yang mampu bersaing di tingkat internasional dan mengharumkan nama Indonesia.