Banting Setir Sean Gelael yang Berbuah Manis di Dubai

Credit foto : Tim Jagonya Ayam
Pebalap Indonesia Sean Gelael (kiri) merayakan keberhasilan timnya menjuarai balap ketahanan 24 jam Dubai 2024 kelas GT3AM di Dubai Autodrome Circuit, Uni Emirat Arab, Minggu (28/1/2024).

Pebalap muda kebanggaan Indonesia, Sean Gelael harus beberapa kali banting setir. Dari reli ke balap mobil formula, lalu ke balap mobil ketahanan. Pada pilihan yang ketiga ini, Sean akhirnya berhasil menorehkan prestasi dunia yang luar biasa, di Dubai, Uni Emirat Arab.

Sean Gelael sedang bergembira usai berhasil mencapai podium tertinggi di ajang balap ketahanan 24 jam Dubai 2024 di Dubai Autodrome Circuit, Uni Emirat Arab, Minggu (28/1/2024). Prestasi ini kian menggembirakan karena Sean menjadi kunci bagi kemenangan tim Century Motorsport #14, yang turut diperkuat para rekan setimnya, yaitu Christopher Salkeld, Darren Leung, dan Michael Johnston.

Penampilan solid ditunjukkan tim Century Motorsport #14 yang turun di kelas GT3 AM. Darren Leung yang jadi pengendara pertama memulai balapan dari posisi ketiga. Pebalap asal Inggris ini tampil baik dan kemudian memberikan kendali kepada kompatriotnya, Christopher Salkeld. Namun, Salkeld harus turun ke posisi kelima.

Gonta-ganti pebalap terjadi di antara keempat orang tersebut. Tibalah saat Sean Gelael tampil ketika balapan mencapai tujuh jam, bertepatan dengan tradisi kembang api setiap balapan 24 Jam Dubai dilaksanakan pukul  delapan malam waktu setempat.

Gebyar kembang api itu yang menjadi penanda aksi menawan Sean yang membawa mobilnya melesat dari posisi keempat menuju posisi kedua. Awalnya tim Century Motorsport #14 berada di belakang mobil nomor 85 yang dikemudikan Darren Law mengalami kendala. Century naik ke posisi pertama.

Credit foto : Tim Jagonya Ayam
Pebalap Indonesia Sean Gelael sedang menjalani balap ketahanan 24 jam Dubai 2024 kelas GT3AM di Dubai Autodrome Circuit, Uni Emirat Arab, Minggu (28/1/2024).

Dampak pemilihan waktu yang tidak tepat saat mengambil pit stop karena ada sebuah insiden, Century Motorsport #14 harus kembali ke posisi kedua, di belakang mobil tim Sainteloc Junior #26. Ketika tertinggal satu lap, di situlah Sean ngebut untuk menyusul mobil bernomor 26 tersebut.

Sean seharusnya sudah beristirahat dan digantikan rekannya, tetapi strategi timnya berubah. Melihat kecepatan Sean, Century Motorsport #14 tidak jadi mengganti Sean. Misi ini berhasil. Sean melesat dengan cepat di posisi terdepan, bahkan unggul dua lap atas Saintelo Junior #26 yang mengalami masalah teknis. Posisi ini bertahan hingga finis.

Sean dan Century 14 juara di kelas GT3 AM, disusul Sainteloc 26 di urutan kedua, dan HAAS RT 21 di peringkat ketiga.

“Balapan yang luar biasa yang dilakukan oleh tim. Mereka semua tampil bagus, tak membuat kesalahan berarti dan akhirnya kami bisa menang. Terima kasih untuk tim dan rekan-rekan. Selalu menyenangkan memang setiap kali menang balapan,” ujar Sean.

Selanjutnya Sean akan balapan di Asian Le Mans Series, masih di Dubai Autodrome, pada Minggu (4/2).

Credit foto : Tim Jagonya Ayam
Pebalap Indonesia Sean Gelael (kiri) bersama timnya merayakan keberhasilan mereka menjuarai balap ketahanan 24 jam Dubai 2024 kelas GT3AM di Dubai Autodrome Circuit, Uni Emirat Arab, Minggu (28/1/2024).

Dari Reli Nasional ke balapan F2

Sean Gelael lahir pada 1 November 1996 di Jakarta, Indonesia. Ketertarikannya pada dunia balap dimulai pada usia muda dan dengan dukungan keluarganya, Sean memulai debutnya dalam kejurnas Reli Sprint pada 2005 sebagai navigator ayahnya, Ricardo Gelael. Dua tahun berselang, Sean memecahkan rekor MURI sebagai co-driver balapan termuda dengan usia 10 tahun.

Sean kemudian tampil di ajang gokart di kelas Rotax Max Junior sejak musim 2009, sambil bertahan di kejurnas reli.  Sean menunjukkan dirinya punya potensi besar. Dia sukses menjadi runner-up overall “Best Asian Driver Tophy” pada ajang balap Formula Pilota China Series 2012.

“Mungkin dari pengalaman-pengalaman ikut bersama saya, ketertarikan Sean (untuk ikut balap mobil) muncul,” ujar Ricardo Gelael, ayah Sean.

Sean naik kelas dan menjajal FIA European Formula 3 Championship dengan bergabung dengan tim Double R Racing pada 2013. Dia selama dua tahun berkompetisi di ajang F3 Eropa. Ini momentum awal Sean untuk semakin sering tampil di berbagai balapan internasional.

Sean kemudian mengikuti balapan Formula Renault 3.5 Series pada 2015. Dia bergabung dengan tim Carlin dan berpartner dengan Tom Dillman.

Credit foto : Tim Jagonya Ayam
Pebalap Indonesia Sean Gelael (kiri) sesaat setelah memenangi balap ketahanan 24 jam Dubai 2024 kelas GT3AM di Dubai Autodrome Circuit, Uni Emirat Arab, Minggu (28/1/2024).

Sean juga ikut balapan GP2 Series (ganti nama menjadi FIA Formula 2 pada 2017) bersama Carlin Motorsport dan Asian Le Mans Series selama setengah musim di tahun itu.

Pada 2016, Sean tampil penuh di ajang GP2 Series bersama Campos Racing. Dia berpartner dengan pebalap Mitch Evans (Selandia Baru) di tim ini. Sean juga menantang dirinya untuk ikut bagian sebagai pebalap kelas LMP2 di balapan uji ketahanan European Le Mans Series bersama SMP Racing, serta World Endurance Championship (WEC) dengan tim Extreme Speed Motorsports.

Lima tahun berkiprah di F2 (dihitung sejak GP2 2016), pencapaian terbaik Sean ada di posisi ke-15 pada 2017 dan 2018. Empat tahun di ajang F2, Sean bergabung dengan tiga tim berbeda, yaitu Pertamina Arden (2017), Prema Racing (2018-2019), dan DAMS (2020).

Sean mengalami cedera retak tulang belakang saat mengikuti feature race F2 Spanyol pada 15 Agustus 2020. Kala itu, Sean terlibat insiden dengan Jack Aitken, mobilnya melebar ke tepi lintasan, dan mendarat dengan keras. Sean harus digantikan oleh pebalap tim junior Red Bull, Juri Vips.

Akibat serangkaian kecelakaan dan masalah teknis, juga jarang mencetak poin, Ricardo Gelael, mengumumkan putranya tidak lagi balapan di ajang Formula 2 usai musim 2020.

Credit foto : Tim Jagonya Ayam
Pebalap Indonesia Sean Gelael (kiri) sesaat setelah memenangi balap ketahanan 24 jam Dubai 2024 kelas GT3AM di Dubai Autodrome Circuit, Uni Emirat Arab, Minggu (28/1/2024).

Pindah haluan ke balap ketahanan

Dari Formula 2, Sean beralih ke balapan ketahanan. Hal ini menandai perubahan signifikan dalam jalur karier balapnya. Balapan ketahanan menuntut keterampilan berbeda, termasuk strategi tim, daya tahan fisik, dan ketahanan mental.

Setelah berhenti dari F2, Sean kembali mengikuti Asian Le Mans Series pada musim 2021. Dia direkrut tim asal Inggris, Jota Sport. Di tim ini, Sean bermitra dengan Stoffel Vandoorn dan Tom Blomqvist di kategori LMP2. David Clark, co-owner JOTA, menyatakan timnya sangat senang mengumumkan Sean, Tom, dan Stoffel dalam program balapan mereka saat itu.

“Kualitas trio pebalap ini saja sudah menggambarkan keseriuasan kami semua di JOTA. Sebagai pebalap, Sean selalu ikut ajang papan atas selama beberapa tahun dan dia sangat berdedikasi dan profesional,” kata David.

Sean membuktikan ekspekstasi dari pemilik timnya itu. Dia finis kedua dan kelima di Dubai, serta memenangi balapan di Abu Dhabi, dan menempatkan dirinya di posisi kedua di klasemen.

Meski demikian, fokus pebalap Indonesia ini pada 2021 adalah FIA World Endurance Championship (WEC). WEC adalah lomba ketahanan mobil yang digelar di sejumlah sirkuit ternama, dan salah satu yang paling terkenal adalah 24 Hours of Le Mans di Prancis.

Sean membuktikan kemampuannya dengan finis kedua kategori LMP2 ketika debut di ajang balap ketahanan 24 Jam Le Mans pada 22 Agustus 2021. Dia menjadi pebalap pertama dari Indonesia yang naik podium di Le Mans 24 Hours.  Namun, di akhir musim Sean dan timnya harus finis sebagai runner up usai dikalahkan Team WRT.

Credit foto : Tim Jagonya Ayam
Pebalap Indonesia Sean Gelael (kiri) bersama timnya merayakan keberhasilan mereka menjuarai balap ketahanan 24 jam Dubai 2024 kelas GT3AM di Dubai Autodrome Circuit, Uni Emirat Arab, Minggu (28/1/2024).

Setahun kemudian, dia bergabung dengan Tim WRT bersama rekan pebalap Robin Frijn dan Rene Rast. Sempat tampil menjanjikan dengan menjadi runner up di Sebring, juara di balapan 6 Jam Spa-Francorchamps, dan kampiun di balapan 8 Jam Bahrain 2022, Sean dan rekan setim harus puas berada di posisi kedua, kalah dari Jota yang jadi juara.

Pada 2023, Sean debut di kategori GT3. Saat balapan 24 Jam Dubai 2023, 14-15 Januari 2023, Sean Gelael bersama Valentino Rossi, Maxime Martin, Max Hesse, dan Tim Whale yang tergabung dalam tim WRT #46, berhasil naik ke podium ketiga.

Dengan beragam prestasi yang diraih, WEC seperti menjadi kejuaraan yang tepat bagi Sean untuk menorehkan beragam prestasi.

“Salah satu alasan dulu kita pilih WEC dibanding IndyCar atau Formula E karena jika kita sudah masuk di kejuaraan ini lebih awal, sebagai pebalap, kesempatan masuk di pabrikan lebih tinggi ke depannya, misalnya tahun ini Hypercar. Karena, pengenalannya tentang mobil dan kejuaraan (sudah ada),” ujar Sean.

Prestasi Sean dalam balapan ketahanan mencerminkan dedikasi dan adaptasi yang diperlukan untuk berhasil di dunia balap.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.