Belajar Freediving dan jadi Mermaid Bersama Freediving Society

Kredit foto: Ludus.id/Pratama Yudha
Booth Freediving Society.

Di era digital seperti saat ini, tak hanya teknologi saja yang berkembang. Olahraga pun kini semakin banyak ragamnya.

Tak hanya olahraga konvensional seperti sepak bola, bulutangkis, basket, dan tenis saja yang diminati, tapi juga bermunculan olahraga baru. Bahkan, ada yang tergolong ekstrem.

Salah satu yang termasuk olahraga ekstrem namun tengah populer adalah freediving. Freediving adalah kegiatan menyelam tanpa menggunakan peralatan bantu pernapasan seperti scuba.

Beberapa selebritas Tanah Air juga menggeluti olahraga ini, mulai dari Kirana Larasati, Dzawin Nur, hingga Dikta ‘Yovie & Nuno’.

Lantaran termasuk kategori olahraga ekstrem, orang-orang yang menggeluti freediving diwajibkan mengikuti pelatihan-pelatihan dasar untuk mengurangi risiko yang bisa dialami para freediver.

Dari situ, muncullah kursus yang mengajarkan step by step freediving yang sesuai kaidah. Salah satu tempat untuk mempelajari olahraga tersebut bernama Freediving Society.

Freediving Society hadir di Jakarta sejak 2019 silam. Sekolah ini didirikan oleh seorang freediver Indonesia, yakni Nikita Fima Atriyu.

Kredit foto: Ludus.id/Pratama Yudha
Founder Freediving Society, Nikita Fima Atriyu.

Nikita memulai bisnis ini bersama dengan salah seorang muridnya. Mereka berdua membangun Freediving Society dengan tujuan untuk menyebarluaskan olahraga ini di Tanah Air.

“Saya sudah merasa yakin di olahraga ini jadi saya mau lebih mendalami lagi, tidak hanya cuma jadi atlet tapi mau mencoba semua yang bisa saya eksplor di bidang ini. Salah satunya dengan membuka sekolah freediving,” tutur Nikita saat ditemui Ludus dalam acara Deep and Extreme Indonesia (DXI) 2024, baru-baru ini, di Jakarta.

“Saya juga membuka sekolah ini karena memang suka mengajar. Dulu, setelah saya lulus kuliah, saya pernah jadi guru bahasa Inggris. Jadi, Freediving Society merupakan wadah saya untuk mengajar dan berbagi sekaligus menjadikan hobi saya sebagai income juga,” lanjutnya.

Lebih lanjut, Nikita juga menceritakan bagaimana awalnya bisnis sekolah ini berkembang. Kala itu, olahraga freediving masih belum terlalu populer.

Mereka mengawalinya dengan hanya memiliki 10 murid. Namun, lewat berbagai kegiatan yang kerap dibagikan di media sosialnya, Nikita yang memiliki pengikut sekitar 80 ribuan di Instagram, berhasil membuat orang tertarik untuk mempelajari hal yang sama dengannya.

Buktinya, kini Freediving Society telah berkembang dan memiliki sekitar 700 murid dari berbagai usia dan kalangan. Dari yang termuda usia 8 tahun hingga 70-an tahun.

Bahkan, tak hanya freediving saja yang diajarkan. Freediving Society juga mengajarkan kursus menjadi mermaid atau duyung.

“Ketika saya memulai, freediving itu masih asing, atlet wanita pun belum banyak, cewek-cewek masih belum tahu apa itu freediving. Namun, waktu saya jadi instruktur, apalagi saya instruktur wanita pertama, cewek-cewek baru mulai tertarik. Mungkin sebelumnya agak sungkan untuk belajar dengan instruktur laki-laki,” ungkap Nikita.

“Untuk mermaid itu freediving dari segi seninya, lalu didokumentasikan di medsos yang sekarang jadi tren buat mereka. Saya lihat juga sekarang sudah mulai banyak sekolah freediving. Dari situ saya melihat perkembangan freediving ternyata berhasil lewat pengaruh yang saya dan teman-teman lain lakukan,” tambahnya.

Namun, untuk yang ingin belajar freediving dan mermaid, Nikita memberitahu ada batasan usia. 12 tahun untuk freediving dan 8 tahun untuk yang ingin belajar mermaid.

“Batas usia freediving lebih tinggi karena olahraga ini membutuhkan fokus yang tinggi,” kata Nikita.

Soal biaya, Nikita memberitahu jika bayaran untuk kelas freediving berkisar Rp4,5 juta. Sementara, kelas mermaid berkisar Rp5 juta.

Bagi yang ingin mengetahui lebih banyak soal Freediving Society bisa melalui Instagram @freediving_society atau melalui website freedivingsociety.com.

Sebelumnya Freediving Society turut serta dalam acara Deep and Extreme Indonesia (DXI) 2024 yang digelar di Hall A-B Jakarta Convention Center (JCC). Event itu merupakan pameran olahraga ekstrem, diving, olahraga air, dan outdoor adventure terbesar di Asia sekaligus menjadi ajang promosi wisata petualangan yang ada di Indonesia yang digelar hingga 2 Juni 2024.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.