Belal Muhammad, Pahlawan Palestina di Arena MMA

Kredit foto: Instagram @bullyb170
Belal Muhammad dengan sabuk juara usai memenangkan UFC 304.

Belal Muhammad mengukir sejarah. Dia menjadi petarung UFC berdarah Palestina pertama yang berhasil menjadi juara UFC. Belal menjadi pahlawan Palestina di arena mixed martial art (MMA).

Belal Muhammad sukses meraih sabuk juara UFC welterweight setelah mengalahkan Leon Edwards dalam pertarungan UFC 304 yang berlansung di Co-Op Live, Manchester, Minggu (28/7).

Duel Belal Muhammad melawan Leon Edwards menjadi pertarungan Utama UFC 304. Petarung berdarah Palestina itu menantang Leon Edwards yang merupakan juara bertahan.

Sejatinya pertarungan Belal Muhammad melawan Leon Edwards adalah laga rematch atau tanding ulang. Keduanya pernah bertemu pada Maret 2021, tetapi pertarungan berakhir dengan keputusan no contest karena terjadi sodokan ke mata yang tak sengaja dilakukan Belal Muhammad.

Pertarungan antara Belal Muhammad dan Leon Edwards berlangsung ketat. Namun, Belal Muhammad mampu mendominasi pertarungan sejak bel ronde pertama dibunyikan.

Pertarungan baru dimulai, Belal Muhammad langsung menampilkan dominasi dengan menjatuhkan Leon Edwards melalui takedown di percobaan pertama. Belal Muhammad dengan cepat menguasai posisi atas, menindih Leon Edwards dengan tekanan penuh.

Namun, sang juara bertahan berhasil bangkit dan memberikan tekanan balik pada Belal Muhammad melalui clinch di pagar oktagon. Belal Muhammad tidak tinggal diam, berhasil melepaskan diri dan melanjutkan duel dengan pertarungan berdiri yang agresif.

Leon Edwards berhasil mendaratkan pukulan uppercut yang telak ke dagu Muhammad, tetapi Belal Muhammad terus menyerang dan menjatuhkan Edwards lagi ke kanvas untuk kedua kalinya. Leon Edwards terlihat kesulitan menghadapi serangan bertubi-tubi dari Muhammad di sepanjang ronde pertama.

Memasuki ronde kedua, kedua petarung bertukar pukulan di menit pertama. Namun, Belal Muhammad kembali menunjukkan kemampuannya dengan melakukan takedown yang membuat Leon Edwards jatuh lagi. Meski berusaha bangkit, Leon Edwards kembali ditangkap dan dibanting oleh Belal Muhammad, kali ini dalam posisi terbalik.

Belal Muhammad mencoba memasukkan kuncian rear-naked-choke, tetapi gagal meskipun mendominasi selama dua menit. Penguasaan Belal Muhammad dalam gulat sangat jelas terlihat, terutama setelah berlatih dengan tim Khabib Nurmagomedov sebelum pertandingan ini.

Pada menit terakhir ronde kedua, Edwards berhasil membalikkan keadaan dan mencoba kuncian, tetapi lonceng tanda akhir ronde sudah berbunyi. Pada ronde ketiga, Belal Muhammad kembali menjatuhkan Leon Edwards, tetapi kali ini Leon Edwards segera mengatasinya dan balik menekan Belal Muhammad dari belakang, kemudian berusaha melancarkan kuncian leher. Situasi tersebut bertahan hingga akhir ronde ketiga dengan Belal Muhammad bertahan dari serangan kuncian Leon Edwards.

Kredit foto: Instagram @bullyb170
Pertarungan Belal Muhammad melawan Leon Edwards pada UFC 304.

Memasuki ronde keempat, Leon Edwards melancarkan pukulan bertubi-tubi. Namun, Belal Muhammad kembali menjatuhkan Leon Edwards dan mengontrolnya dalam posisi dominan hingga 30 detik terakhir ronde keempat ketika Leon Edwards berhasil bangkit.

Duel berlangsung hingga ronde kelima dan Belal Muhammad kembali mendominasi dalam pertarungan di kanvas. Meski tampak unggul, situasi berubah ketika tersisa 45 detik lagi. Leon Edwards berhasil membalikkan keadaan dan menghajar Belal Muhammad dengan posisi ground and pound, membuat wajah Belal Muhammad berdarah-darah.

Meski begitu, saat bel berbunyi di akhir ronde kelima, para juri memberikan kemenangan mutlak kepada Belal Muhammad. Skor akhir resmi pertandingan adalah 48-47, 48-47, dan 49-46, menandakan kemenangan telak bagi Belal Muhammad dan mengukuhkan dirinya sebagai juara baru kelas 170 pound UFC.

Kredit foto: Instagram @bullyb170
Belal Muhammad memamerkan sabuk juara UFC yang disambut oleh para pendukungnya.

Bersuara tentang Palestina dan punya target juara

Kemenangan Belal Muhammad atas Leon Edwards mendapat sorotan publik. Dia memang dikenal sebagai petarung berdarah Palestina yang kritis dengan negara nenek moyangnya.

Petarung yang memiliki julukan “Remember The Name” itu punya ciri khas yang unik. Belal Muhammad kerap mengibarkan bendera Palestina dan kini menjadi petarung pertama Palestina yang menjuarai UFC.

Belal Muhammad juga kerap bersuara tentang kebebasan Palestina. Petarung berusia 36 tahun itu tidak henti meminta kepada dunia untuk menghentikan peperangan dan serangan Israel yang terjadi di Palestina.

“Kemenangan ini adalah untuk orang-orang saya di Palestina. Saya masih punya keluarga di sana, merekalah yang sedang bertarung sesungguhnya. Saya hanya melakukan bagian kecil,” kata Belal Muhammad setelah pertarungan.

Belal Muhammad merupakan petarung UFC yang beragama Islam dan memiliki darah Palestina, meski dirinya di Chicago, Amerika Serikat, pada tahun 1988. Darah Palestina mengalir dari kedua orang tuanya yang merupakan imigran dari negara tersebut.

Masa lalu Belal Muhammad cukup keras. Dia kerap berkelahi di jalanan sebelum akhirnya menjadi petarung UFC. Dia juga tak menyangka bisa berkarier sebagai petinju professional.

Belal Muhammad mengawali karier MMA-nya sejak bergabung dengan Bellator dan Titan FC. Dia memulai debut di kelas welter dan berakhir dengan kemenangan KO atas Justin Brock pada 18 Agustus 2012.

Memenangakan pertarungan delapan kali beruntun membuat Belal Muhammad mulai dilirik. Pada 30 April 2016, Belal Muhammad berhadapan dengan Steve Carl pada Titan FC 38 dan merengkuh gelar juara dunia kelas welter.

Perjalanan yang gemilang membuat Belal Muhammad menandatangani kontrak dengan UFC pada 2016 dengan rekor pertarungan 9-0. Ia mendapat pertarungan pertamanya melawan Alan Jouban.

Debut Belal Muhammad di kelas welter UFC tidak berjalan dengan baik. Dia kalah melalui unanimous decision pada duel yang terjadi pada 7 Juli 2016 silam, di Texas.

Kredit foto: Instagram @bullyb170
Belal Muhammad berpose dengan bendera Palestina dan sabuk juara UFC.

Namun, Belal Muhammad memiliki tekad yang kuat untuk menjadi yang terbaik. Sampai saat ini, dia memiliki rekor yang ciamik di karier MMA profesionalnya dengan 24-3 dan satu pertarungan berakhir no contest.

“Saya tidak akan puas sampai menjadi juara dan berdiri di atas sana bersama petarung hebat,” ujaranya beberapa waktu lalu.

Kini targetnya tercapai. Dia menjadi juara dunia UFC yang juga mewakili sejarah petarung berdarah Palestina yang berhasil merebut sabuk juara.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.