Berawal dari Kecelakaan Balap Motor, Fadli Immamudin Menggapai Paralimpiade Paris

Credit foto : akun @mfadly43
Muhammad Fadli Immammudin saat menjalani balapan dalam suatu kejuaraan balap sepeda, beberapa waktu lalu.

Pada tahun 2010-an, Muhammad Fadli Immammudin merupakan salah satu pebalap motor papan atas nasional. Fadi sering memenangi lomba di tingkat nasional, Asia Tenggara, dan Asia. Namun, sebuah kecelakaan di sirkuit balap pada tahun 2015 mengubah hidupnya. Fadli kini menjadi atlet para balap sepeda, atau balap sepeda untuk atlet difabel dan prestasinya terus bersinar.

Fadli mengincar tiket ke Paralimpiade 2024 Paris. Ia baru saja memborong dua medali emas dalam Kejuaraan Para Balap Sepeda Lintasan Asia 2024 yang digelar di Gandhi Stadium, New Delhi, India, 22-25 Februari 2024.

Fadli meraih dua medali emas dari kategori putra C4 Time Trial 1 kilometer dengan catatan waktu 1 menit 13,192 detik, unggul atas pebalap Arab Saudi, Bassam Almajrashi.

Ia juga menjadi yang tercepat di kategori putra C4 Individual Pursuit (IP) 4000. Fadli lagi-lagi unggul mutlak atas Almajrashi. “Saya cukup puas bisa meraih dua medali emas di kejuaraan para-balap sepeda Asia ini karena merupakan awal yang bagus di permulaan tahun 2024 ini,” ujar Fadli.

Credit foto : akun @mfadly43
Muhammad Fadli Immammudin saat menjalani balapan dalam suatu kejuaraan balap sepeda, beberapa waktu lalu.

“Kejuaraan ini merupakan persiapan kami menjelang tampil di Paralimpiade Paris 2024,” tambah Fadli dikutip dari keterangan resmi NPC.

Sebelumnya, Fadli juga meraih prestasi di World Abilitysports Games (WAG) 2023 yang berlangsung di Nakhon Ratchasima, Thailad pada Desember 2023 lalu. Ia turut mengantarkan Indonesia meraih dua medali emas di ajang tersebut.

Muhammad Fadli dalam kejuaraan tersebut menang di kelas C4 dan memperoleh medali emas untuk Indonesia. Dua pencapaian terakhir ini juga membuat Indonesia, khususnya tim para balap sepeda, cukup percaya diri bisa mendapatkan tiket ke Paralimpiade 2024 Paris.

Sebelumnya Fadli juga mewakili Indonesia pada Paralimpiade 2020 Tokyo. Sayang, Fadli yang bertekad pulang membawa medali, harus gagal dalam multievent empat tahunan ini.

Credit foto : akun @mfadly43
Muhammad Fadli Immammudin saat menjalani balapan dalam suatu kejuaraan balap sepeda, beberapa waktu lalu.

Menyambut Paralimpiade 2024 Paris, Fadli berusaha untuk bisa mendapatkan tiket ke sana. Ia terus melakukan persiapan yang matang, meski ia sempat kecewa karena tidak ada balap sepeda di Asian Para Games 2023 Hangzhou.

Hal itu tentu membuat persiapannya terganggu. Padahal ia sudah melakukan segala persiapan turun di ajang tersebut guna ‘memanaskan mesin’ untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan dunia.

Meski begitu, ia bertekad untuk bisa meraih tiket ke Paris. Hasil di kejuaraan Asia itu juga menjadi ladang pengumpulan poinnya menuju Paralimpiade.

Fadli punya rasa optimistis dan yakin bisa masuk dalam Paralimpiade 2024 Paris. Apalagi ia ingin memperbaiki pencapaian di Paralimpiade 2020 Tokyo yang nihil medali. “Pastinya Paralimpiade kemarin bersejarah untuk diri saya sendiri. Kita cabang paracycling pun baru pertama kali yang baru seumur jagung mengikuti Paralimpiade,” katanya.

Credit foto : akun @mfadly43
Muhammad Fadli Immammudin berpose dengan menggunakan helm sepeda dan kacamata hitam

Berawal dari Kecelakaan Balap Motor

Wajar saja Fadli optimistis bisa meraih tiket ke Paralimpiade 2024 Paris. Ia memang memiliki semangat kompetisi yang sudah tertanam ketika masih menggeluti balapan motor level Asia.

Fadli memiliki kisah tragis dalam karier balapnya sebagai pebalap motor. Ia mengalami kecelakaan hebat ketika berlaga di Supersport 600cc Asia Road Racing Championship (ARRC), di Sirkuit Internasional Sentul pada 7 Juni 2015.

Ketika itu, Fadli sudah finis terdepat pada race kedua. Ia pun melakukan selebrasi sebagaimana pebalap merayakan kemenangannya di sirkuit. Naas bagi Fadli, momen yang seharusnya indah itu berakhir menjadi petaka usai pebalap Thailand, Jakkrit Sawangswat melaju kencang dan menabrak kaki kiri Fadli.

Insiden tersebut membuat Fadli dibawa ke rumah sakit dan bahkan ia harus segera naik ke meja operasi untuk menyelamatkan kaki kirinya. Operasi selesai, Fadli pun langsung menjalani proses pemulihan.

Sayangnya, pemulihan pasca operasi tidak berjalan dengan mulis. Kondisinya tak kunjung membaik dan malah memburuk. Akhirnya, pebalap asal Cibinong, Jawa Barat itu mengambil keputusan besar dengan mengamputasi kaki kirinya.

Credit foto : akun @mfadly43
Muhammad Fadli Immammudin saat menjalani balapan dalam suatu kejuaraan balap sepeda, beberapa waktu lalu.

Fadli yang biasanya sangar dan agresif di atas motor balapanya, harus terbaring lemah dalam waktu yang tidak sebentar. Sulit bagi Fadli bisa bangkit dengan cepat, terlebih dia harus menerima kenyataan hidup tanpa kaki kirinya.

Meski begitu, Fadli berusaha bangkit demi melanjutkan hidupnya. Ia melakukan kegiatan bersepeda dalam proses pemulihannya, hingga akhirnya ia bertemu dengan Raja Sapta Oktohari yang kala itu menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Sports Sepeda Indonesia (PB ISSI).

Okto, sapaan karib Raja Sapta Oktohari, menawari Fadli menjadi atlet paracycling Indonesia. Mendapat penawaran seperti itu, Fadli tidak mau menyia-nyiakan. “Kesempatan itu akan selalu ada. Semua itu tergantung kita, mau mengambilnya atau membiarkannya,” kata Fadli kala itu.

Beralih dari motor ke sepeda memang tidak mudah. Fadli harus membiasakan mengayuh sepeda dengan menggunakan kaki kiri buatan. Namun, ia memang memiliki jiwa kompetisi yang tinggi sehingga berhasil membalikkan semangatnya sebagai atlet berprestasi.

Asian Cycling Championship 2017 menjadi debut Fadli ‘bertarung’ sebagai pebalap sepeda. Pada kejuaraan itu, Fadli finis keempat kategori time trial C4. Tentu itu merupakan pencapaian yang luar biasa bagi pebalap sepeda debutan.

Pencapaiannya itu membuat Fadli mewakili Indonesia di ASEAN Para Games 2017 Kuala Lumpur. Pada multievent negara-negara Asia Tenggara itu, Fadli menyumbang dua perak dan satu perunggu. Ia pun akhirnya masuk NPC Indonesia pada 2018 dan bergabung dengan Pelatnas Asian Para Games 2018 Jakarta.

Credit foto : akun @mfadly43
Muhammad Fadli Immammudin saat menjalani balapan dalam suatu kejuaraan balap sepeda, beberapa waktu lalu.

Kesempatan berlaha di Asian Para Games 2018 Jakarta tak disia-siakan oleh Fadli. Ia berhasil meraih satu emas, satu perak, dan satu perunggu untuk Indonesia. Prestasi itulah yang membuat pundi-pundi medali emas Fadli di balap sepeda mulai terbuka.

Banyak prestasi yang didapat Fadli selepas Asian Games 2018, seperti juara di Thailand Para Cycling Cup Track dan Road 2019. Kemudian juga menjadi yang terdepan dalam Asian Championship 2019 Road dan Track di Tashkent, Uzbekistan dan juga juara di Malaysian Para Cycling Track Championship 2019.

Fadli menjadi contoh atlet disabilitas yang memnfaatkan kekurangan dalam tubuhnya menjadi kelebihan untuk menggapai prestasi. “Ketika kekurangan adalah peluang untuk menjadi kelebihan yang tidak dimiliki orang kebanyakan. Orang lain boleh meremehkan kita, itu hak mereka, tetapi kita tidak boleh meremehkan diri kita sendiri. Salam semangat buat teman-teman sesama disabilitas,” kata Fadli.

Kini, Fadli mencoba berangat ke Paris mengikuti Paralimpiade 2024 yang menjadi targetnya. Ia akan berusaha memperbaiki pencapaiannya di Tokyo 2020 dengan memanfaatkan peluang mendapatkan medali emas di ‘Kota Cinta’ itu.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.