Bergengsi, Inilah Juara Jumping World Cup SEA League Leg 2

Foto: Irbek/ludus.id

“Kalau target saya sih sebenarnya tampil dengan tanpa ada kesalahan atau seminimal mungkin buat kesalahan. Kemarin sama Chico masih ada kesalahan”

Kata Marcho Alexandro Momuat, Atlet elit berkuda Indonesia. Yang dengan kudanya bernama Chico, memang melakukan sedikit kesalahan pada Aragon FEI Jumping World Cup South East Asia League Leg 2 atau Kejuaraan Dunia Lompat Rintangan Liga Asia Tenggara, yang digelar di Arthayasa Stable, Cinere, Jawa Barat, Minggu, 27 November 2022. Tapi, Marcho Momuat tetap juara dan menjadi terbaik meski jatuh satu rintangan dan gagal melakukan Double Clear Round.

“Sebenernya lebih bagus lagi kalau clear round. Tapi yang penting saya bisa ngatasin diri sendiri aja. Naiknya tenang, fokus sama ya itu, naik jangan buat banyak kesalahan”

Pemenang di kejuaraan bergengsi ini, harus ditentukan lewat babak jump off atau adu cepat. Dua rider yakni Marco Wowiling dengan kudanya Granadine dan Marcho Alexandro Momuat yang mengandalkan kuda Chico’s Lady, harus memainkan babak jump off setelah di babak pertama sama-sama mengoleksi 4 angka kesalahan.

Marco/Granadine dari Equinara Horse Sports dapat giliran lebih dulu. Mereka menjatuhkan dua rintangan yang artinya 8 angka kesalahan, padahal catatan waktunya sangat baik 54,87 detik. Marcho/Chico’s Lady dari Aragon Horse Sports, yang tampil berikutnya tampil lebih tenang dan melalui semua rintangan tanpa satu kesalahan pun hingga akhirnya memastikan kemenangan sekaligus meraih Piala Ketua NOC Indonesia. Marco/Granadine harus puas ada di posisi kedua disusul Jendry Palandeng/ Cadou di peringkat ketiga.

FEI Jumping World Cup South East Asia League merupakan agenda penting bagi cabang equestrian. Kejuaraan ini masuk dalam kalender resmi Federasi Equestrian Internasional atau FEI. Beberapa ofisial dari luar negeri dan nasional dengan kualifikasi internasional terlibat untuk memastikan kejuaraan ini digelar dengan standar yang tinggi. Mereka antara lain adalah Titien Irvianty Ibrahim (Singapura) yang bertugas Ground Jury President dan Nay Yue Ho (Singapura) dan Alice Mak dari Hong Kong, yang bertugas sebagai Ground Jury Member.

Rafiq Hakim Radinal, mantan atlet berkuda nasional, yang bertugas sebagai Event Director dan juga Course Designer menilai pertandingan ini punya peran penting bagi banyak pihak.

Rafiq Hakim Radinal (Foto: Irbek/ludus.id)

“Lewat kejuaraan ini, tidak hanya atlet dan kuda yang bisa mendapatkan manfaat bertanding di tingkat internasional. Para official equestrian Indonesia juga dapat kesempatan untuk memperkaya pengalaman. Mereka harus berpartisipasi di event FEI agar nama mereka tetap bertahan sebagai official FEI”


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.