Bikin Pegal, Apakah Jalan-jalan di Mal adalah Olahraga?

Kredit foto: Unsplash
Berjalan kaki di berbagai tempat, termasuk di pusat perbelanjaan, masuk ke dalam aktivitas fisik.

Berkeliling pusat perbelanjaan mencari sebuah barang atau sekadar melihat-lihat terkadang membuat kaki pegal dan bahkan bisa saja berkeringat andai tidak ada pendingin udara. Lantas apakah itu sama dengan berolahraga?

Jalan di mal atau melangkahkan kaki dari rumah ke warung membeli sesuatu adalah aktivitas harian yang jamak dilakukan banyak orang. Tidak berbeda dengan menyapu, mengepel, dan membersihkan rumah. Ada kalanya kegiatan-kegiatan tersebut menimbulkan rasa capek.

Dalam jurnal berjudul Physical Activity, Inactivity, and Sedentary Behaviors: Definitions and Implications in Occupational Health dari National Library of Medicine, kegiatan keseharian seperti disebut di atas membuat tubuh bergerak dan melibatkan kontraksi otot rangka yang meningkatkan pengeluaran energi. Secara singkat aktivitas keseharian itu disebut aktivitas fisik yang membuat tubuh seseorang bekerja.

Lebih tepat lagi, kegiatan harian seperti jalan, bersih-bersih rumah, berkebun, naik tangga, dan sejenisnya masuk ke dalam kategori Non-Exercise Physical Activity (NEPA) atau aktivitas fisik tidak terstruktur. Ada energi yang dikeluarkan, namun tidak memiliki program aktivitas fisik terencana, terstruktur, dan terarah.

Kegiatan-kegiatan NEPA berbeda dengan aktivitas fisik yang masuk dalam kategori Exercise Physical Activity (EPA) atau latihan fisik. Dalam kategori ini, ada aktivitas fisik yang terencana, terstruktur berulang, dan mendukung pemeliharaan atau pengembangan kebugaran jasmani.

Dengan kata lain, ada ‘kesengajaan’ bagi seseorang melakukan aktivitas EPA. Sebagai contoh adalah orang yang aktif berlari, bersepeda, atau berenang beberapa kali dalam sepekan, dengan mengatur kecepatan tertentu, dan selalu melakukan pemanasan serta pendinginan.

Kredit foto: Instagram @worldathletic
Berlari adalah kegiatan latihan fisik yang umum dilakukan oleh beragam kalangan usia dan jenis kelamin.

Sementara, olahraga ada di level lain yang memiliki pengertian bagian dari spektrum aktivitas fisik dan berhubungan dengan praktik dan dilembagakan, serta teroganisasi yang dibatasi aturan tertentu. Ada kalanya olahraga dilakukan sendiri maupun secara tim.

Dibanding NEPA dan EPA, olahraga memiliki risiko paling tinggi karena menuntut kondisi tubuh yang bugar. Selain itu, ada faktor eksternal yang bisa melukai diri macam cedera atau terluka saat melakukan olahraga karena berhadapan dengan orang lain.

Jalan di mal atau menyapu bukan olahraga tetapi tetap penting

Kendati bukan aktivitas yang masuk dalam kategori olahraga, kegiatan keseharian seperti jalan kaki atau menyapu tetap penting dilakukan guna menjaga kesehatan.

Berjalan, berkebun, mengepel, menyeterika, dan hal-hal serupa lainnya mungkin hanya meningkatkan level kebugaran dalam skala kecil. Untuk itu,  masyarakat umum disarankan agar lebih giat melakukan latihan fisik.

Yang jelas, bergerak lebih baik dibanding hanya sekadar duduk diam, berbaring, dan semacamnya atau disebut sedentary behavior.

Aktivitas fisik menghasilkan dampak positif seperti dijelaskan dalam berbagai literatur. Bahkan bisa mencegah banyak penyakit kronis, mengurangi risiko kematian, baik terkait kardiovaskular atau terkait kanker.

Kredit foto: dokumentasi Instagram @world_aquatics
Beraktivitas fisik bisa mendatangkan keuntungan secara psikososial.

Aktivitas fisik yang teratur juga mendukung pertumbuhan dan penuaan yang sehat. Selain itu, tulang dan persendian bisa menjadi kuat, serta otot lebih kukuh dan fleksibel.

Keuntungan secara fisik lain yang bisa didapat juga mencakup peningkatan keseimbangan, refleks, koordinasi, dan kebugaran.

Menurut para spesialis kesehatan mental, aktivitas fisik juga mendatangkan keuntungan secara psikososial yang didapat berupa peningkatan relaksasi, membangun citra diri yang positif, meningkatkan perasaan diterima, serta menjadi bagian dari suatu kelompok.

Kadar hormon endorfin, yang dapat membantu meningkatkan perasaan baik, juga terkatrol dengan aktivitas fisik baik kategori NEPA, EPA, atau olahraga.

Dalam era modern, di mana segalanya dibuat mudah, aktivitas fisik adalah hal yang mulai ditinggalkan orang. Tak hanya malas-malasan di depan televisi, saat ini orang-orang bisa melakukan banyak hal dengan sebuah gawai di tangan.

Di sisi lain, smartphone sebenarnya bisa menjadi alat bantu dalam melakukan NEPA. Seperti menyetel notifikasi untuk menghitung langkah kaki.

Kredit foto: Instagram @uci_cycling
Bersepeda bisa menjadi aktivitas yang termasuk Non-Exercise Physical Activity (NEPA) atau latihan fisik atau olahraga.

Untuk melakukan aktivitas latihan, Anda bisa juga menonton video panduan dalam berlatih fisik seperti senam, yoga, dan angkat beban. Bahkan tips dan trik berolahraga, seperti bermain sepak bola, bulu tangkis, bola basket, atau voli juga saat ini bisa dengan mudah dilihat.

Ayo mulai bergerak!


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.