
Para pemain Como 1907 melakukan selebrasi di ruang ganti usai imbang lawan Cosenza dan memastikan promosi ke Serie A musim 2024-2024.
Ada ‘darah’ Indonesia dalam keberhasilan Como 1907 promosi ke Serie A musim depan. Hasil imbang 1-1 melawan Cosenza pada Sabtu 11 Mei 2024 sudah cukup untuk membawa Como promosi karena saingan mereka, Venezia, tumbang 1-2 dari Spezia, di pekan terakhir Serie B.
Como finis sebagai runner-up dengan torehan 73 poin. Adapun juara dari Serie B adalah Parma, klub legendaris, yang mengemas 76 poin.
Hasil imbang melawan Cosenza mengirim Venezia yang diperkuat pemain tim nasional Indonesia, Jay Idzes harus rela mengikuti playoff untuk merebut satu tiket promosi yang tersisa.
Stadion Giuseppe Sinigaglia, kandang Como, akhir pekan lalu begitu riuh saat Simone Verdi menyamakan kedudukan melalui titik penalti, 15 menit sebelum pertandingan usai.
Gol Verdi sudah cukup untuk Como kembali merasakan kasta tertinggi sepak bola Italia, Serie A, setelah terakhir kali merasakannya pada musim 2002/2003.
“Kami bakal menikmati malam ini, kami layak mendapatkannya,” kata Verdi seperti dikutip dari Sky Sport Italia.
Kesuksesan Como tidak lepas dari Grup Djarum. Perusahaan tembakau asal Kudus, Jawa Tengah itu membeli Como yang sudah bangkrut dan terlilit utang.
Langkah Grup Djarum dalam menghidupi Como berjalan dengan baik. Dua legenda Arsenal, Cesc Fabregas dan Thierry Henry ikut menjadi pemilik saham minoritas klub tersebut.
Kebangkrutan Como sudah terjadi cukup lama, yaitu saat mereka degradasi ke Serie B pada 2003. Pada 2004, Calcio Como S.p.A (Società per azioni alias perseroan terbatas dalam bahasa Italia) harus rela dilikuidasi.
Como akhirnya membentuk entitas baru berkat regulasi dari federasi sepak bola Italia, FIGC. Mereka diizinkan dengan nama Calcio Cimo S.r.I dan kemudian memulai kompetisi dari kasta paling bawah, yakni Serie D.
Enam musim Como bertarung di kompetisi Serie C dari 2009 sampai 2015. Como sempat promosi ke Serie B tetapi degradasi lagi dan kembali bangkrut akibat terjerat masalah finansial. Klub kemudian harus dilelang karena bangkrut.
Nama FC Como akhirnya muncul setelah Akosua Puni Essien, istri dari Michael Essien berhasil memenangi lelang. Sayangnya, FC Como ditolak oleh FIGC untuk bermain di Serie C. Alhasil, mereka kembali bermain di Serie D dengan nama Como 1907.

Para pendukung Como 1907 membentangkan spanduk ‘Grazie Hartono’ yang berartikan ‘Terima Kasih Hartono’.
Nasib Como berubah pada 2019. Klub Como 1907 diambil alih oleh Grup Djarum, yang usahannya dijalankan dua konglomerat Indonesia, Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono.
Gelontoran dana usaha dengan nilai miliaran dollar AS memberi kestabilan finansial klub. Mengutip The Athletic, Grup Djarum menggelontorkan dana sebesar 850 ribu Euro atau sebesar Rp14 miliar.
Selain itu, Grup Djarum juga membayar utang klub sebesar 150 ribu Euro atau sekitar Rp2,6 miliar untuk mengakuisi Como.
Djarum membawa Como dengan cepat meraih kedudukan yang ‘pantas’ di sepak bola Italia. Guna memuluskan ambisinya, Djarum merekrut Fabregas sebagai pemain dan kini menjadi asisten pelatih dari Osian Roberts.
Musim 2020/2021, Como langsung melesat promosi ke Serie B setelah menjuarai Serie C. Mereka mampu menjaga momentum pada dua musim selanjutnya.
Akhirnya, apa yang diusahakan Djarum kepada Como membuahkan hasil. I Lariani (julukan Como) berhasil menggapai cita-citanya dengan promosi ke Serie A musim 2024-2025.
Keajaiban lima tahun
Hartono bersaudara hanya butuh lima tahun untuk membawa Como ke Serie A. Dengan segala upaya Djarum, ini tentu menjadi semacam keajaiban bagi suporter Como untuk melihat tim kesayangan mereka kembali ke Serie A.
Thierry Henry, legenda Arsenal dan sepak bola Prancis, merasa senang Como bisa promosi ke Serie A. Ia, sebagai salah satu pemilik saham, memuji kerja keras para pemain Como sepanjang musim.
“Rasanya menyenangkan, tapi saya tidak bermain jadi semua pujian untuk para pemain. Jadi, Anda perlu bertanya ke mereka bagaimana rasanya,” kata Henry dikutip Sky Sport Italia.
“Saya sudah mendukung tim dari kejauhan selama ini dan Anda perlu berbicara ke para pemain karena pencapaian mereka itu luar biasa. Seperti semua orang di stadion, saya lebih banyak mencoba melihat hasil Venezia dibandingkan menonton pertandingan,” tambahnya.

Selebrasi para pemain Como 1907 setelah promosi ke Serie A musim 2024-2025.
Tidak hanya Henry yang datang langsung ke Giuseppe Sinigaglia. Para pesohor sepak bola Eropa hadir pula di stadion yang berdekatan dengan danau itu, seperti Denis Wise, Gianluca Zambrotta, hingga Jamie Vardy.
Mereka menjadi saksi bagaimana Como mewujudkan mimpi mereka ke Serie A hanya dalam lima tahun di tangan Djarum.
“Saya tertidur setiap malam sambil memikirkan momen ini, dan akhirnya, hal itu terjadi,” kata kapten Como, Alessandro Bellemo.
Congratulazioni, Como 1907!