Dari Jalanan ke Oktagon, Perjuangan Ade Permana Menjadi Petarung Elite One Pride MMA

Ade Permana menggigit medalinya seusai pertarungan di One Pride MMA. (Foto/One Pride MMA)

LUDUS – Petarung One Pride MMA, Ade Permana yang berjuang dengan tekad tinggi untuk mengubah nasib. Dia sebelumnya merupakan anak jalanan yang bertahan hidup di terminal dan stasiun.

Berkat kerja kerasnya, Ade Permana kini menjadi salah satu atlet bela diri paling disegani di Indonesia. Dengan karier gemilang di One Pride MMA, Ade telah membuktikan bahwa latar belakang bukanlah penghalang untuk meraih sukses.

Lahir dan besar di Bandung, Jawa Barat, Ade Permana mengalami masa kecil yang penuh tantangan. Dia harus hidup berpindah-pindah dari satu terminal ke terminal lain, menyusuri stasiun kereta api untuk bertahan hidup.

Tanpa kepastian dan keamanan, dunia jalanan menjadi rumahnya, Ade Permana harus memutar otak agar bisa tetap hidup. Dia tidak punya pilihan selain belajar bela diri sebagai bentuk perlindungan diri.

Baca juga: Gugun Gusman, Pemegang Sabuk Abadi One Pride MMA yang Pernah Menjadi Sekuriti

Tekanan dan persaingan keras di jalanan mengharuskannya untuk bisa bertahan, baik secara mental maupun fisik. Pencak silat menjadi seni bela diri pertamanya yang dipelajari.

“Hidup di jalanan tidak mudah. Dari terminal ke terminal, dari stasiun ke stasiun. Kadang harus menghadapi kelompok tertentu yang merasa memiliki wilayah. Itu sebabnya saya mulai belajar bela diri,” ujar Ade Permana dikutip dari laman resmi One Pride MMA.

“Saya ingin anak-anak muda percaya bahwa mereka bisa mencapai apa pun yang mereka impikan. Saya memulai dari nol, dan jika saya bisa, mereka juga pasti bisa.” Ade Permana, Petarung One Pride MMA.

Untuk mencari nafkah, Ade bekerja sebagai penyapu gerbong kereta. Dia membersihkan lantai kereta dengan harapan mendapatkan upah kecil dari para penumpang.

Penghasilannya tidak menentu, terkadang hanya mendapat Rp200 hingga Rp500 perak dari penumpang yang baik hati. Dalam sehari, dia bisa mengumpulkan sekitar Rp20.000, jumlah yang cukup untuk bertahan hidup di jalanan.

Langkah Awal ke Dunia Bela Diri

Terbiasa menghadapi kerasnya hidup di jalan, Ade semakin mengasah kemampuannya di dunia bela diri. Tidak hanya untuk bertahan, dia mulai melihat potensi besar yang dimilikinya. Dia terus berlatih pencak silat hingga akhirnya menemukan jalannya ke Mixed Martial Arts (MMA).

Ade akhirnya bergabung dengan One Pride MMA, ajang bela diri paling bergengsi di Indonesia, yang menjadi titik balik dalam hidupnya. Di sinilah namanya mulai dikenal sebagai petarung tangguh di oktagon.

Karier di One Pride MMA dan Prestasi Gemilang

Ade Permana dalam suatu pertarungan di One Pride MMA. (Foto/One Pride MMA)

Ade Permana menunjukkan kehebatannya di One Pride MMA dengan catatan impresif 11 kemenangan dan hanya 2 kekalahan. Dia bahkan berhasil menyandang gelar juara nasional divisi atomweight pada periode 2019-2021.

Namun, perjalanan sebagai juara tidak selalu mulus. Ade harus merelakan sabuk juara direbut oleh Novan Kaunang di ajang Fight Night 55. Kekalahan itu menjadi pengalaman berharga yang semakin memotivasi Ade untuk kembali bangkit.

Meskipun kehilangan sabuk juara, Ade tetap aktif bertarung di One Pride MMA. Pada laga terakhirnya, dia berhasil mengalahkan Ucu Rohendi dalam ajang One Pride MMA 2024, membuktikan bahwa ia masih menjadi petarung yang patut diperhitungkan.

Baca juga: Aditya Ginting Rebut Sabuk Juara Interim One Pride MMA, Bakal ‘Rematch’ Lawan Suwardi

Dengan pencapaian yang luar biasa di dunia MMA Indonesia, Ade Permana tidak menutup kemungkinan untuk melangkah lebih jauh. Salah satu impian terbesarnya adalah bertarung di ajang Ultimate Fighting Championship (UFC), kompetisi MMA paling bergengsi di dunia.

“Saya ingin terus berkembang. Siapa tahu ada kesempatan bertarung di ajang internasional seperti UFC. Itu tentu akan menjadi pencapaian luar biasa,” kata Ade.

Mimpinya untuk berlaga di UFC bukanlah hal yang mustahil. Beberapa petarung asal Indonesia telah menembus panggung dunia, dan Ade bertekad untuk mengikuti jejak mereka. Dengan kerja keras, disiplin, dan semangat pantang menyerah, dia yakin bisa membawa namanya lebih jauh di kancah internasional.

Inspirasi bagi Generasi Muda

Kisah hidup Ade Permana bukan sekadar cerita perjuangan, tetapi juga inspirasi bagi banyak anak muda di Indonesia. Dia membuktikan bahwa tidak ada yang mustahil jika seseorang memiliki tekad dan kemauan untuk berubah.

Dari anak jalanan yang menyapu gerbong kereta, saat ini dia berdiri gagah di oktagon sebagai petarung elite One Pride MMA. Ade berharap kisahnya bisa menginspirasi generasi muda untuk tidak menyerah pada keadaan.

Ade ingin menunjukkan bahwa siapa pun bisa mengubah nasib mereka, selama memiliki semangat juang yang kuat. “Saya ingin anak-anak muda percaya bahwa mereka bisa mencapai apa pun yang mereka impikan. Saya memulai dari nol, dan jika saya bisa, mereka juga pasti bisa,” pungkasnya. (Gerry Putra)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.