
Daud Yordan saat konferensi pers jelang lawan Hernan Leal, beberapa waktu lalu.
Daud Yordan akan kembali naik ring tinju setelah hampir dua tahun absen. Kali ini, Daud akan berhadapan dengan petinju Argentina, Juan Hernan Leal. Daud optimistis masih bisa meraih gelar juara dunia tinju IBA World Super Lightweight Championship.
Daud dan Juan akan bertarung di GOR Terpadu Ayani, Pontianak, Kalimantan Barat pada 7 September 2024. Kalimantan Barat bukan wilayah asing, karena dirinya berasal dari Kayong Utara, sebuah kabupaten di Kalimantan Barat.
Menariknya, Daud Yordan sudah lama tidak bertanding dalam arena tinju professional. Kesibukannya sebagai politisi membuat dirinya menepi dari ring tinju.
Daud terakhir kali naik ring pada Juli 2022 di Balai Sarbini, Jakarta. Saat itu, Daud menumbangkan petinju asal Thailand Panya Uthok dengan kemenangan KO. Kemenangan itu membuat Daud mempertahankan gelar juara WBC Asia Silver Light yang didapatkan sejak 2021.

Selebrasi Daud Yordan usai mengalahkan Panya Uthok, pada Juli 2022.
Hal itulah yang membuat publik ragu dengan kemampuan Daud saat ini. Bagi Daud, keraguan itu merupakan sesuatu yang wajar dan itulah yang membuatnya tertantang.
Daud mencoba menjawab pertanyaan publik yang meragukan politisi bertinju.
“Saya dengar sendiri pertanyaan masyarakat, bisakah petinju menjadi politisi? Itu yang pertama. Ternyata bisa. Sekarang dibalik lagi, bisa tidak politisi menjadi atlet tinju? Kita buktikan tanggal 7 September. Saya siap KO Leal,” kata Daud di Kawasan SCBD, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Berbeda dengan sang lawan. Jika Daud vakum dua tahun lamanya dari ring tinju, Leal baru saja bertarung pada 23 Maret lalu. Ketika itu, Leal berhasil menang poin atas kompatriotnya, Nicolas Segura.
Meski begitu, Daud yang merupakan pemegang gelar IBA World Superlight dan WBO Oriental Superlight itu merasa yakin bisa mengatasi Leal. Apalagi, Daud akan bermain di rumahnya sendiri.
“Pontianak merupakan rumah saya. Ini merupakan ucapan syukur saya ke masyarakat Kalimantan Barat yang telah mengamanahkan saya sebagai menjadi senator atau wakil daerah yang duduk di DPD RI,” katanya.
“Saya sangat mengharapkan dukungan langsung masyarakat Kalimantan Barat di GOR Ayani untuk memberikan energi ekstra buat saya, karena kali ini saya bermain di rumah saya sendiri,” kata Daud.
Pertarungan Daud melawan Leal kali ini dipromotori MPRO Internatioal. Gustiantira Alandy selaku promotor ingin menghadirkan kembali laga tinju internasional dan Daud vs Leal menjadi laga yang ditampilkan.
“Kami yakin duel ini akan menjadi pertandingan yang ditunggu-tunggu masyarakat Indonesia untuk melihat kembali penampilan juara dunia asal Indonesia,” kata promotor yang akrab disapa Tira itu.
Merintis tinju
Daud Yordan kembali ke ring tinju menjadi kabar menggembirakan bagi publik tinju Indonesia. Daud menjadi salah satu petinju kesayangan Tanah Air karena perjuangan dan prestasinya.
Ia memulai debut profesionalnya di Gelar Tinju Profesional Indosiar pada Agustus 2005 sekaligus memenangkan pertarungan melawan Anshori Anhar Pitulay. Setahun berselang, Daud menang KO melawan Naring Sor Chitralada dari Thailand, di Singapura.
Daud meraih gelar WBO Asia-Pacific Youth pertamanya setelah mengalahkan petinju Filipina, Reman Salim, pada 2007. Setelah mengukuhkan namanya di dunia tinju Asia, Daud melangkah ke Amerika Serikat dan berhasil menumbangkan Antonio Meza dari Meksiko.
Pada tahun yang sama, Daud juga berhasil mengalahkan Damian David Marchiano dari Argentina dalam perebutan gelar kelas bulu WBO Asia-Pacific di Jakarta. Namun, pada 2011, Daud harus mengakui ketangguhan Chris John, petinju senior Indonesia.
Pada Mei 2012, Daud, yang juga dikenal sebagai Cino, sukses mengalahkan Lorenzo Villanueva dalam pertandingan di Singapura dan menjadi juara dunia kelas bulu IBO untuk pertama kali. Ia berhasil mempertahankan gelar tersebut dalam ajang yang sama di Singapura.
Daud terus menunjukkan prestasinya dari tahun ke tahun sebagai petinju andalan Indonesia. Ia meraih gelar Interim WBO Asia Pacific Lightweight, WBO Africa Lightweight, dan Interim WBA Lightweight. Pada 2018, Daud meraih kemenangan penting melawan Pavel Malikov di Rusia.
Menjadi The Boxing Senator
Sukses menjadi petinju, Daud terjun ke dunia politik pada usia 35 tahun, yaitu pada 2022. Ia maju sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah atau DPD periode 2024-2029 dari Kalimantan Barat. Daud seperti Manny Pacquiao, petinju legendaris Filipina yang juga terjun ke dunia politik.
Daud berhasil melenggang ke Senayan dengan perolehan 527 ribu. Daud ingin memperjuangkan aspek pembinaan dan kompetisi bagi atlet di bawahnya sebab dirinya menilai hal tersebut masih kurang maksimal.
Daud terjun ke dunia politik untuk berjuang menciptakan kompetisi berkualitas agar KONI di masing-masing daerah termotivasi membina dan menciptakan petinju.

Daud Yordan bersama dengan masyarakat Kalimantan Barat.
Menjadi politisi dan petinju professional memang harus pintar-pintar memaksimalkan waktu. Di sela-sela persiapan melawan Juan, Daud melakukan komunikasi politik dengan beberapa pihak.
Meski begitu, Daud menyatakan dirinya akan tetap menjadi petinju professional. Tak heran jika Daud mendapat julukan baru selain “Cino”. “The Boxing Senator” menjadi julukan baru Daud dan itu akan mengiringi dia ketika bertarung di ring tinju beberapa waktu ke depan.
“Ini bukan pertarungan terakhir saya, tetapi ini permulaan setelah hampir dua tahun vakum karena kesibukan saya di dunia politik,” pungkas pria berusia 37 tahun itu.