Demi Tiket Olimpiade 2024, Lalu Muhammad Zohri Diterbangkan ke Amerika Serikat

 

Credit foto : Ludus.id/Pratama Yudha
Sprinter nasional Lalu Muhammad Zohri berpose di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.

Olimpiade Paris 2024 yang hanya berjarak tiga bulan lagi membuat seluruh atlet berlomba-lomba untuk mendapatkan tiket supaya bisa tampil pada pesta olahraga terbesar sedunia itu. Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) pun tak ingin ketinggalan mengirimkan atletnya ke Olimpiade.

Dua atlet yang berpeluang untuk lolos adalah sprinter Lalu Muhammad Zohri dan pelari maraton Odekta Elvina Naibaho. Keduanya diproyeksi untuk mewakili Indonesia di cabang olahraga atletik pada Olimpiade Paris 2024.

Untuk Zohri, PASI berencana mengirimnya untuk mengikuti tiga kejuaraan yang terhitung sebagai kualifikasi, yakni Korea Open, Tokyo Open, dan Taiwan Open. Ketiganya ada di sepanjang April, Mei, dan Juni 2024.

Sebagai informasi, terdapat tiga jalur bagi atlet untuk melangkah ke Olimpiade, yaitu menembus standar waktu, juara kontinental, dan melalui ranking. Dari ketiganya, Zohri difokuskan untuk menembus limit atau standar waktu mengingat performanya yang konsisten dalam mencatatkan waktu yang kompetitif.

Performa terbarunya masih di sekitar 10,54 detik yang didapat melalui sistem penghitung waktu otomatis ketika menjalani time trial yang digelar Stadion Madya, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu pagi (9/3/24). Time trial itu disaksikan langsung oleh Ketua Umum PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan, dan jajaran pengurus PASI beserta Menpora Dito Ariotedjo.

Kendati demikian, catatan waktu tersebut masih jauh dari yang dibutuhkan sprinter 23 tahun itu. Pasalnya, syarat limit untuk menembus Olimpiade Paris 2024 adalah 10,00 detik. Jika masih belum, akan sulit bagi Zohri untuk bisa tampil di panggung terbesar keduanya itu.

Meski begitu, peluang masih sangat terbuka. Zohri masih memiliki waktu untuk meningkatkan performanya. Apalagi, atlet asal Nusa Tenggara Barat itu masih tercatat sebagai manusia tercepat Asia Tenggara dengan rekor 10,03 detik yang dicatatkannya ketika tampil di Osaka Grand Prix 2019 di Jepang yang sekaligus memastikan kelolosannya ke Olimpiade Tokyo 2020.

Credit foto : NOC Indonesia / Tetuko Mediantoro
Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri (kedua dari kanan) saat berlomba pada final nomor 100 meter Asian Games Hangzhou 2022.

Dengan waktu yang tersisa, diyakini Zohri bisa menembus limit yang dibutuhkan untuk kembali bertarung di Olimpiade. Makanya, PASI akan mengirim Zohri ke Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, untuk melakukan pemusatan latihan.

Tim rencananya akan bertolak ke Negeri Paman Sam pada 20 Maret 2024. Di sana, Zohri diharapkan mendapatkan lawan-lawan kuat agar bisa meningkatkan performa sang sprinter.

“Kami tidak mau (usahanya) setengah-setengah agar hasilnya juga maksimal,” kata Ketua Umum PB PASI, Luhut Binsar Pandjaitan, selepas melihat aksi Zohri dan kawan-kawan melakoni time trial kepada wartawan, termasuk Ludus.id.

“Saya yakin dengan semangat yang mereka miliki akan bisa mencapai waktu di bawah 10 detik. Kita tunggu dalam beberapa bulan ke depan jika lolos secara resmi di bawah 10 detik. Kalau sudah ikut di Olimpiade apa saja bisa terjadi,” jelasnya.

Lebih lanjut, Luhut juga berpesan kepada seluruh atlet agar berlatih dengan sungguh-sungguh selama menjalani pemusatan latihan di Amerika Serikat. Dia ingin atlet Indonesia memiliki mental baja dan tak kalah sebelum bertanding.

“Saat berlatih di Amerika saya minta tunjukkan pada semua orang. Harus serius melatih teknik karena ini kan lari jarak pendek, jadi teknik sangat menentukan. Harus selalu berkonsentrasi dan serius saat berlatih dan bertanding,” tutur pria yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Republik Indonesia itu.

Credit foto : Ludus.id/Pratama Yudha
Ketum PB PASI Luhut Binsar Pandjaitan ditemani Menpora Dito Ariotedjo sedang memberikan pengarahan kepada atlet di Stadion Madya, Senayan, Jakarta.

Zohri berupaya tampil lepas

Empat tahun lalu, Zohri menjadi atlet Indonesia pertama yang memastikan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020. Berbeda dengan tahun ini di mana dia masih memperjuangkan satu tempat untuk tampil di Olimpiade yang hanya berjarak sekitar empat bulan lagi.

Kondisi seperti ini jelas tak diinginkan Zohri yang menjadi andalan Indonesia untuk tampil di event olahraga terbesar empat tahunan itu. Dia pun mengakui jika catatan terbarunya dalam time trial dengan 10,54 detik belum membuatnya puas.

“Saya kurang puas dengan hasilnya. Kondisinya memang tidak ideal karena hujan dan ada genangan di trek dan sepatu sedikit berat,” ucap Zohri.

Peraih medali emas Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018 itu memang tak mendapatkan kondisi ideal saat melakukan time trial terakhirnya. Kondisi trek basah dan air menggenang sehingga dirinya tak tampil maksimal lantaran khawatir terkena cedera.

Maklum, dirinya sempat mendapat sejumlah cedera yang sedikit menghambat perkembangannya beberapa waktu belakangan. Asian Games 2022 menjadi comeback-nya usai cedera sehingga prestasinya kurang memuaskan.

Meski begitu, Zohri tampak masih percaya diri untuk bisa melangkah ke Olimpiade Paris 2024. Dia yakin dengan waktu tersisa akan mampu menembus limit dan mewujudkan impiannya jadi pelari Asia Tenggara pertama yang menorehkan waktu di bawah 10 detik.

Credit foto : NOC Indonesia / Tetuko Mediantoro
Pelari Indonesia Lalu Muhammad Zohri usai berlomba pada final nomor 100 meter Asian Games Hangzhou 2022.

Makanya, Zohri mengaku sangat senang setelah mengetahui bakal dikirim untuk menjalani latihan intensif di Amerika Serikat. Pasalnya, AS merupakan salah satu negara kiblat atletik lantaran pernah menghasilkan sejumlah pelari hebat seperti Tyson Gay dan Justin Gatlin.

“Saya bersyukur bisa TC ke negara yang atletnya sangat kelihatan prestasinya. Semoga bisa banyak belajar selama di sana dan mendapatkan banyak pertandingan agar saya bisa lebih baik dan mengejar kualifikasi Olimpiade,” harap Zohri.

Sadar dengan situasinya saat ini, Zohri mengaku tak ingin terbebani dengan target. Tujuannya, agar bisa tampil selepas mungkin dalam setiap kejuaraan tersisa yang diharapkan mengantarkannya menuju Olimpiade Paris 2024.

“Beban tentu ada, hanya saja saya ubah beban itu untuk dijadikan motivasi untuk bisa lolos kualifikasi (Olimpiade Paris 2024),” kata Zohri.

Terpenting, dia berharap cedera tak kembali mengganggunya selama persiapan hingga ketika tampil di Olimpiade Paris 2024 jika nantinya berhasil lolos.

“Untuk saat ini saya fokus untuk meningkatkan kemampuan. Dan semoga ke depan tak terkena cedera dan kendala lainnya,” tutur Zohri.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.