Dua klub asal Jakarta, Satria Muda Pertamina dan Pelita Jaya Jakarta berhasil melaju ke final IBL 2024 yang akan berlangsung pada awal Agustus mendatang. Kedua menang sapu bersih dua pertandingan atas lawan-lawannya.
Satria Muda Pertamina berhasil mengalahkan Dewa United di Dewa United Arena, Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Sedangkan, Pelita Jaya Jakarta juga sapu bersih di Tangerang atas Prawira Bandung.
Kepastian Satria Muda Pertamina mendapatkan tiket ke final didapat usai mengalahkan Dewa United 95-85 pada gim kedua yang berlangsung Sabtu (27/7), di Dewa United Arena, Pagedangan, Banten. Kemenangan ini juga membuat rekor Satria Muda Pertamina perkasa atas Dewa United karena menang tiga kali dari total empat pertemuan musim ini.
Dewa United memulai pertandingan dengan buruk. Mereka sempat berada di belakang Satria Muda Pertamina sejauh 12 poin sebelum akhirnya bisa memangkas 10 poin jelang turun minum.
Baru pada kurter ketiga Dewa United bisa mengimbangi Satria Muda Pertamina. Kaleb Ramot Gemilang dan rekan-rekan sempat membuat Dewa United unggul 70-65.
Namun, laju Dewa United tak berjalan mulus. Satria Muda Pertamina berhasil menghentikan momentum tuan rumah, tepatnya di lima menit terakhir kuarter empat.
Abraham Damar Grahita, Antoni Erga, dan Reynaldo Zamora berhasil membawa Satria Muda Pertamina memastikan keunggulan mereka. Zamora pun menutup gim dengan 28 poin, 9 rebound, 7 asis, dan 5 steal. Abraham menyusul dengan 16 poin, dan Artem Pustovyi mencetak 15 poin dan 7 rebound.
Dari kubu Dewa United, Jordan Adams memimpin tim dengan 25 poin, 8 rebound dan 8 asis. Lalu disusul Lester Prosper dengan 21 poin dan 6 rebound. Kaleb Ramot berada di bawah mereka dengan 21 poin dan 5 rebound.
Abraham Damar Grahita merasa senang karena awalnya tak menyangka bisa mengambil kemenangan di kandang Dewa United dalam pertandingan krusial seperti semifinal IBL 2024.
“Tidak ada yang menyangka kami bisa sampai di sini, terutama setelah kami kalah tujuh kali di tengah musim,” kata Bram, sapaan karib Abraham Damar.
“Saya apresiasi manajemen yang bekerja keras membentuk skuad terbaik untuk bersaing dan sampai final. Pertarungan yang luar biasa dengan Dewa United, senang kami bisa memenangkan pertandingan dan ke final,” tambahnya.
Bintang Dewa United, Kaleb Ramot, mengatakan timnya melakukan kesalahan yang membuat Satria Muda Pertamina berhasil menang.
“Menghadapi tim seperti Satria Muda ini kita tidak bisa membuat kesalahan-kesalahan kecil terlalu banyak. Ini yang membuat kita kalah di seri ini,” tutur Kaleb.
“Secara keseluruhan kami ini adalah tim yang masih baru. Kami punya semuanya kecuali mental. Itu yang akan terus kami perbaiki ke depannya,” ucap mantan penggawa Aspac Jakarta itu.
Pelita Jaya Jakarta ke final lagi
Hasil positif juga diraih klub asal Jakarta lainnya, Pelita Jaya Jakarta. Kemenangan ini juga terasa spesial karena skuad Pelita Jaya Jakarta berhasil membalas sakit hati mereka kepada Prawira Bandung di final IBL musim lalu.
Pada pertandingan yang digelar di Indoor Stadium SC Tangerang, Sabtu (27/7), Pelita Jaya Jakarta menang 90-77. Hasil ini membuat Pelita Jaya Jakarta menyapu bersih kemenangan dengan skor 2-0.
Bermain dengan status kandang, meski tak di Jakarta, Pelita Jaya mampu tampil dominan sejak awal laga. Kuarter kedua menjadi momentum berharga bagi Pelita Jaya Jakarta karena mampu unggul jauh 41-29 atas Prawira Bandung jelang jeda turun minum.
Prawira Bandung mencoba mengejar ketertinggalan, namun Pelita Jaya Jakarta selalu menemukan jalan untuk bisa unggul. Aksi dari Andakara Prastawa, KJ McDaniels, Anthony Beane Jr, hingga Agassi Goantara, mampu membuat Pelita Jaya Jakarta tak terkejar.
Pada pertandingan ini, Anthony Beane Jr mencetak 26 poin dalam 30 menit permainan, dengan akurasi 9 dari 15 tembakan, termasuk 4 dari 9 three points. Prastawa menyusul dengan kontribusi 15 poin dari 6 dari 11 tembakan.
James L. Dickey menambah 14 poin dan 7 rebound, sementara McDaniels juga mencatatkan 14 poin ditambah 4 rebound. Secara keseluruhan, Pelita Jaya menembak dengan akurasi 49 persen, termasuk 38 persen dari three points (11 dari 29).
Manuel Suarez memimpin perlawanan Prawira Bandung dengan mencetak 24 poin dan 8 rebound dalam 26 menit permainan. Suarez berhasil memasukkan 4 dari 5 three points dan secara keseluruhan 8 dari 12 tembakan. Brandone Francis menyusul dengan 23 poin, 8 rebound, dan 4 asis. Antonio Hester melengkapi daftar pencetak poin dengan 11 poin dan 6 rebound.
Kemenangan ini membawa Pelita Jaya Jakarta melangkah empat kali beruntun ke final IBL. Musim lalu, Pelita Jaya Jakarta melangkah ke final namun gagal juara karena kalah dari Prawira Bandung.
Pertemuan Satria Muda Pertamina dan Pelita Jaya Jakarta di final kali menjadi pertemuan kelima mereka dalam sejarah IBL. Laga final kali ini juga kembalinya “Derbi Jakarta” di laga puncak IBL. Terakhir kali Satria Muda Pertamina dan Pelita Jaya Jakarta bertemu di partai puncak terjadi pada musim 2022.
Pada pertemuan terakhir final IBL 2022 itu, Satria Muda Pertamina menang 2-0 atas Pelita Jaya Jakarta (95-87 dan 89-74). Sementara kemenangan terakhir Pelita Jaya Jakarta di final IBL terjadi pada 2017 yang juga terakhir kali mereka menjadi juara IBL.