Pengurus Besar Persatuan Tarung Campuran Indonesia (PB Pertacami) terus mematangkan persiapan sebelum menerjunkan para atletnya ke GAMMA World MMA Championships 2024 atau Kejuaraan Dunia MMA, GAMMA 2024.
Pematangan atlet tak hanya dari sektor senior, tetapi juga junior alias U-18. Bedanya, jika tim senior menempa diri di Bali, para atlet junior menjalani hal serupa di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rawamangun, Jakarta Timur.
Baca juga:
Pertacami Kirim Atlet ke Pelatnas di Bali
Sebanyak 12 atlet yang terdiri dari 10 putra dan dua putri menjalani latihan secara intensif sejak Juli lalu di bawah asuhan pelatih asal Brasil, Marcos Tulio de Melo Machado. Seluruh atlet yang ada di pelatnas merupakan hasil dari seleksi yang dilakukan oleh Pertacami pada Mei silam.
Lima bulan berlatih, kemajuan pesat pun telah dirasakan oleh para atlet muda Tanah Air dari segala aspek. Hal itulah yang membuat Ketua Umum PB Pertacami, Tommy Paulus Hermawan, yakin jika anak-anak telah siap tampil di Kejuaraan Dunia MMA 2024. Tak sekadar tampil, tapi juga membawa pulang medali.
“Peningkatan cukup signifikan, dari segi stamina, power, dan teknik. Kami berani menyebutkan karena semua ada datanya. Dari awal Juli, anak-anak sudah melakukan latihan yang cukup intens dan ada catatan labnya semua,” ujar Tommy kepada awak media, termasuk Ludus.id, selepas memantau latihan tim U18 di GOR UNJ, Jakarta, Selasa (26/11).
Berdasarkan data yang dimiliki Pertacami, Tommy pun yakin jika para atlet bisa berbicara banyak di kejuaraan dunia yang akan berlangsung pada 6-14 Desember 2024 di Dewa United Basecamp, Banten. Tak main-main, Tommy berharap para atlet junior bisa membawa pulang lima medali emas meski kejuaraan dunia ini diikuti sejumlah negara-negara kuat seperti China, Kazakhstan, serta wakil dari Eropa dan Afrika.
“Anak-anak menjanjikan kepada pengurus lima medali emas. Mudah-mudahan tercapai,” ucap Tommy.
Andai terwujud, Tommy telah mempersiapkan bonus atas pencapaian para atlet U-18.
“Saya pribadi menjanjikan kepada anak-anak kalau dapat lima emas mereka saya ajak berlibur dan yang pasti karier mereka tak akan berhenti di sini,” tuturnya.
Kendati menargetkan medali emas, Tommy tak menampik medali bukan satu-satunya aspek keberhasilan yang dinilai oleh pengurus. Dengan usia yang masih muda, para atlet diharapkan memiliki usia karier yang panjang dan bisa menggantikan para senior di masa depan.
“Saya melihat tim U-18 sebagai masa depan MMA Indonesia. Saya punya harapan yang besar dan saya merasa mereka bisa mengukir prestasi yang luar biasa di kejuaraan dunia nanti,” ungkap dia.
Menyoal lokasi pemusatan latihan yang berbeda dengan tim senior, Tommy mengatakan pemilihan UNJ untuk tim junior lantaran memiliki fasilitas yang lengkap.
“Fasilitas di UNJ terbilang lengkap makanya kami memilih untuk TC di sini (untuk tim junior),” kata Tommy.
Progres Jelang Pertandingan
Hanya tinggal satu pekan lagi jelang pertandingan, tentu para atlet diharapkan telah berada dalam performa puncak. Tujuannya, supaya di pertandingan nanti mereka bisa bertanding dengan maksimal di Kejuaraan Dunia MMA 2024.
Itulah yang dipersiapkan sejak lima bulan lalu oleh Pertacami yang mempercayakan pelatih Marcos Tulio de Melo Machado untuk menggembleng kemampuan tim junior. Tugasnya terbilang cukup berat karena harus membentuk para atlet dalam waktu singkat.
Nyatanya, dengan pengalaman melatih selama 34 tahun dan telah malang melintang di berbagai negara Asia, Marcos Tulio mampu memberikan progres nyata terhadap kemampuan para petarung yang disebutnya telah meningkat jauh dalam segala aspek.
“Setelah lima bulan di sini, anak-anak memiliki progres yang baik. Kami memilih berlatih di universitas ini karena fasilitasnya lengkap. Ada lab, psikologi, nutrisi, semua ada di sini untuk menunjang latihan kami,” kata Marcos.
“Progresnya terlihat dari sisi stamina, power, teknik, dan mental. Jadi, semua sudah berkembang dari segala sisi dan saya bangga dengan mereka,” jelas Tulio.
Melihat kemajuan yang dialami oleh anak-anak asuhnya, Tulio pun percaya diri mereka bisa berbicara banyak di Kejuaraan Dunia 2024. Namun, dia enggan menyebutkan siapa yang diunggulkan untuk membawa pulang medali emas bagi tim Indonesia.
“Saya tak punya spesifik di nomor mana kami kuat karena seluruh murid saya kuat. Kami sudah persiapan selama lima bulan untuk tanding di kejuaraan dunia. Saya tak pernah memilih lawan dan mereka sudah dipersiapkan untuk bertanding. Siapa pun yang datang ke Indonesia, anda harus siap melawannya dan menang,” ujar Tulio.
“Saya tak peduli lawan yang datang lebih kuat atau tidak, mental kita untuk bertanding dan menang. Tugas mereka mudah, tanding, menang, dan bawa pulang medali,” tegas Tulio.
Kesiapan para atlet
Keyakinan yang dimiliki oleh Marcos Tulio siap dijawab dengan prestasi oleh para atlet. Beberapa di antaranya adalah Rizki dan Eugene Darrien Djubair. Keduanya dengan lantang menyuarakan kesiapannya untuk meraih prestasi tertinggi di ajang Kejuaraan Dunia MMA 2024.
“Targetnya pasti emas. Saya sudah sangat siap dari segi mental dan fisik. Sudah siap semuanya tinggal tunggu tandingnya,” kata Rizki yang akan turun di kelas 52,2 kg.
“Untuk sekarang latihannya lebih menguatkan grappling, bagaimana caranya lepas dan membalas kuncian,” tutur dia.
Senada dengan Rizki, Darian juga mengaku sudah tak sabar untuk tampil di Kejuaraan Dunia MMA 2024 itu. Darian yang bakal tanding di kelas 65,8 kg sangat percaya diri akan membawa pulang medali emas.
“Secara pribadi sudah sangat siap setelah latihan 5-6 bulan untuk pertandingan nanti,” ucap Darian.
“Apalagi, pelatih juga sudah berpesan jangan lihat lawannya siapa, persiapkan diri kalian, percaya diri, kalian sudah latihan lama, jadi jangan takut,” tegas Darian.
Daftar Atlet U-18 PB Pertacami:
1. Bumi Magani Abraar Himara (Bogor, 03/09/2009) U-16 (-54 kg)
2. Lintang Satya Putra (Bandung, 03/09/2009) U-16 (-75kg)
3. Rayhan (Tangerang, 24/09/2008) U-18 (-47,6 kg/-52,2 kg)
4. Rizki (Bandung, 05/05/2008) U-18 (-52,2 kg)
5. Riswan Efendi Hutabalian (Sawah II, 05/01/2007) U-18 (-56,7 kg)
6. Yosua Pratama Purba (Tanjung Uban, 18/10/2007) – U-18 (-56,7 kg)
7. Jerico Moi Tambunan (Sorong, 28/11/2007) U-18 (-61,2 kg)
8. Rangga Dika Mahendra (Malang, 24/02/2008) U-18 (-61,2 kg)
9. Eugene Darrien Djubair (Jakarta, 03/04/2007) U-18 (-65,8 kg)
10. Rico Sanusi Hutasoit (Lae Gadong, 19/09/2007) U-18 (-65,8 kg)
11. Mutiara Pricilia Rori (Manado, 07/05/2007) U-18 (-43,1 kg/-52,2 kg)
12. Manayra Maritza Hersianti Siagian (Surabaya, 25/09/2008) U-18 (-47,6/-52,2 kg)