PSSI secara resmi melantik pengurus Federasi Futsal Indonesia (FFI) dan Asosiasi Sepak Bola Pantai Indonesia (ASPI) periode 2024-2028. Pelantikan dilakukan oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (13/11).
Pelantikan dua organisasi yang dipayungi oleh PSSI ini sekaligus melengkapi “sayap” Garuda selain Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI). Kepengurusan baru FFI dan ASPI ini diharapkan dapat semakin menunjang misi dari induk federasi sepak bola nasional itu untuk membawa Timnas Indonesia mendunia dan meraih prestasi yang lebih baik di masa depan.
“Dalam sinkronisasi semua kebijakan menuju Garuda mendunia, harus konsolidasi total. Tidak bisa berjalan sendiri-sendiri,” kata Erick kepada wartawan selepas pelantikan.
“Apalagi, saat ini pemerintah di bawah Presiden Prabowo sudah punya komitmen untuk perkembangan olahraga di jangka menengah dan panjang. Tak hanya di sepak bola tetapi juga futsal dan lainnya,” tambah dia.
Baca juga:
Inovasi di Kepengurusan Baru FFI
Ada alasan sampai Erick menaruh harapan tinggi bagi kedua organisasi tersebut. Dia menilai keduanya sama-sama memiliki potensi untuk menjadi besar.
Dimulai dari futsal. Belum lama ini Indonesia berhasil menjuarai Piala AFF Futsal 2024 setelah puasa gelar selama 14 tahun. Atas pencapaian itu juga, posisi Indonesia di daftar peringkat futsal FIFA berpotensi naik empat tangga menjadi penghuni posisi ke-24.
Erick pun menyatakan kepuasan terhadap prestasi tersebut. Dia pun menargetkan FFI untuk bisa mempertahankan gelar Piala AFF pada edisi berikutnya sembari meningkatkan peringkat FIFA.
“Alhamdulillah, rezeki anak sholeh, kemarin (pengurus baru FFI) belum dilantik sudah dapat juara Piala AFF setelah 14 tahun. Artinya, harapan masyarakat pasti bagaimana mempertahankan atau peringkat dunia kita lebih baik lagi,” kata pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu.
“Makanya, targetnya mempertahankan Piala AFF. Kalau bisa prestasi dunianya lebih baik lagi. Karena, biasanya merebut lebih mudah daripada mempertahankan,” jelasnya.
Untuk ASPI, Erick tak memberikan target apa pun mengingat organisasi ini baru terbentuk. Namun, dia melihat potensi besar dari cabang olahraga ini sebagai sport tourism yang memiliki andil dalam memajukan pariwisata lantaran Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak pantai.
“Saya melihat potensi sepak bola pantai ini sejalan dengan negara kita yang 70 persennya laut, terdiri dari 17 ribu pulau yang artinya pantainya banyak sekali,” ucap Erick.
“Apalagi, kalau kita bisa sambungkan kebijakan sepak bola pantai dengan pariwisata. Ini kan sangat menarik untuk mempromosikan laut-laut dan pantai-pantai yang ada di Indonesia,” jelasnya.
Tak hanya potensi dari pariwisata, Erick juga berharap setiap kejuaraan yang nantinya akan diselenggarakan oleh ASPI juga bisa memberi dampak positif pada lingkungan.
“Misal, ada beberapa program yang ketika event ini berjalan sekalian juga program bersih-bersih pantai, karena memang itu (pantai) menjadi bagian dari pariwisata nasional,” tuturnya.
FFI Siap Jawab Tantangan
Menjawab tantangan dari PSSI, Ketua Umum FFI, Michael Victor Sianipar, mengaku telah menyiapkan program, termasuk menjalani pemusatan latihan jangka panjang. Sebab, target FFI bukan sekadar di level Asia Tenggara melainkan Asia.
Itu setelah Indonesia terpilih sebagai tuan rumah Piala Asia Futsal 2026 yang harapannya dapat digelar di Indonesia Arena dengan Istora Gelora Bung Karno sebagai alternatifnya. Michael mengatakan persiapan untuk tampil di turnamen tersebut akan dilakukan sejak awal tahun depan.
“Jadi, pada 2025 kami akan maksimalkan FIFA Match Day. Setiap ada kesempatan, kami mau Timnas Indonesia menjalani uji coba dengan negara-negara kuat,” ujar Michael.
“Setelah juara di Piala AFF, banyak negara kuat yang melirik Indonesia sebagai lawan di laga persahabatan. Itu yang akan kami lakukan mulai 2025 dan kami akan perkuat lagi liga profesionalnya, sedang kami tata kembali,” ungkap dia.
Terkait setiap program yang dicanangkan, FFI menyebut akan selalu berkoordinasi dan berkomunikasi dengan PSSI. Tujuannya, agar terbangun sinergi yang positif demi mencapai tujuan bersama untuk memajukan sepak bola nasional.
“Kami sudah diundang secara khusus oleh PSSI untuk rapat minggu depan membahas soal agenda-agenda futsal. Supaya semua elemen sepak bola nasional dapat maju kita memang perlu sinergi,” kata Michael.
Target Jangka Panjang ASPI
Sebagai organisasi yang baru dilantik, ASPI bergerak cepat untuk menyusun program kerja yang akan dijalankan di kepengurusan 2024-2028. Terdekat, mereka akan menyelenggarakan Kejuaraan Nasional pada 13-15 Desember 2024 di Bali.
Rencananya, kegiatan tersebut akan digelar di kawasan Legian atau Sanur. Pesertanya, terdiri dari delapan Pengurus Provinsi, beberapa di antaranya adalah Bali, Nusa Tenggara Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Lampung.
Kejurnas ini juga menjadi ajang seleksi bagi Timnas Sepak Bola Pantai yang rencananya akan mengikuti Piala Asia Sepak Bola Pantai (AFC Beach Soccer Asian Cup) 2025 di Thailand, April 2025.
“Makanya, kami akan agendakan satu atau dua kejuaraan untuk seleksi kerangka timnas ke depan,” kata Ketua Umum ASPI, Anggara Wicitra Sastroamidjojo.
Berbicara timnas, tentu memerlukan pelatih untuk memimpin tim tersebut. Anggara mengatakan pelatih akan dicari secepatnya pada awal 2025.
Selain agenda terdekat, ASPI juga memiliki target menengah dengan menambah jumlah pengurus provinsi agar mencakup 38 provinsi di seluruh Indonesia.
“Harapannya pada 2026 sudah bisa terbentuk 38 Pengprov,” ujar Anggara.
Target jangka menengah sangat erat hubungannya dengan target jangka panjang yang dicanangkan ASPI. Sebab, mereka berupaya agar sepak bola pantai bisa dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2028.
Tujuan itu baru bisa dicapai andai pesertanya memadai dan memenuhi persyaratan yang dibutuhkan agar olahraga tersebut layak dipertandingkan di PON.
“Kami akan coba mendorong sepak bola pantai agar menjadi olahraga ekshibisi di PON 2028,” ujar Anggara. (Pratama Yudha)