Dallas Mavericks dipastikan menantang Boston Celtics pada Final NBA 2023-2024. Luka Doncic dan kawan-kawan menuntaskan perlawanan Minnesota Timberwolves pada game kelima di Target Center, Minneapolis, Minnesota dengan skor 124-103.
Ini membuat Mavs menang dengan skor series 4-1. Final NBA akan memulai tip-off pada Kamis malam (6/6) waktu setempat atau Jumat (7/6) pagi WIB. Laga ini bisa dibilang menarik karena ada cerita tidak enak antara pemain Celtics, Kristaps Porzingis dengan Dallas Mavericks dan Kyrie Irving dengan Boston Celtics.
Untuk Porzingis, ia bermain di Mavericks pada 2019 hingga 2022. Kala itu duetnya dengan Doncic digadang bakal membuat Mavs bisa melangkah jauh dan menjadi penantang kuat meraih juara.
Dua pemain eropa dalam satu tim merupakan perpaduan menarik. Apalagi, Porzingis berposisi sebagai center dan Doncic merupakan seorang point guard. Keduanya adalah pebasket berkelas sehingga diharapkan pick and roll yang mereka lakukan memberikan teror pada lawan-lawan Mavs.
Tapi kombinasi eropa ternyata tidak berjalan dengan baik. Di era mereka, Mavs bahkan tidak pernah lolos ke final Wilayah Barat. Mavs justru lolos ke Final Wilayah Barat beberapa bulan setelah Porzingis dilepas ke Washington Wizards.
Kabarnya, Porzingis tidak akur dengan Doncic. Meskipun dalam sebuah interview pemain asal Latvia itu membantah rumor tersebut, tetap saja perbincangan konfilik dirinya dengan Doncic terus mengemuka.
“Tidak ada masalah di antara kami (Porzingis dan Doncic). Kami sangat keren dan bisa bermain bersama. Kami sering hangout bareng kok, dan saya katakan di sini konfilik saya dengan Luka (Doncic) adalah sebuah miskonsepsi,” ucap Porzingis pada April 2022.
Saat diwawancara di podcast mantan pemain LA Clippers, JJ Reddick, Porzingis mengatakan banyak faktor yang membuat dirinya gagal di Mavericks. Kedewasaan dalam bermain adalah salah satunya.
“Faktornya banyak, salah satunya adalah kedewasaan. Seharusnya saya bisa melakukan hal yang lebih baik (untuk Mavs). (Selama di Mavs), saya juga kurang dalam menganalisis sesuatu,” tutur pemain yang tetap ikut rombongan Latvia pada FIBA World Cup 2023 ke Jakarta meski tidak bermain akibat cedera.
Sekarang, Porzingis tentu sangat termotivasi untuk bisa membawa Celtics meraih gelar juara NBA. Apalagi, sepanjang kariernya, ia belum sekalipun mengangkat trofi Larry O’Brien.
Kesempatan terbuka lebar karena Celtics adalah tim terbaik di NBA selama fase reguler. Mereka akan mendapatkan home-court advantages atau keuntungan sebagai tuan rumah dalam seri final menghadapi Mavs.
Sayangnya, pada game 1, kontra Mavs, Porzingis diragukan tampil. Ia sudah absen sejak Game 4 babak pertama playoff melawan Miami Heat akibat cedera betis. Tentu saja, fan Celtics berharap Porzingis bisa bermain di seluruh game kontra Mavs agar kekuatan tim kesayangan mereka di paint area maupun perimeter lebih kuat.
Cerita karma Irving-Celtics
Cerita Kyrie Irving dan Boston Celtics bisa dibilang lebih menarik lagi. Pada 2017, General Manager Celtics ketika itu, Danny Ainge membuat langkah yang cukup mengejutkan di off-season.
Ainge sampai harus mengkhianati Isaiah Thomas demi mendapatkan Uncle Drew, julukan Irving. Bayangkan, Thomas yang sudah memberikan segalanya sampai membawa Celtics lolos final Wilayah Timur.
Pada off-season 2017, Thomas dikirim Celtics ke Cleveland Cavaliers untuk ditukar dengan Irving. Meskipun Thomas akan bermain bersama LeBron James, hal itu bukanlah sesuatu yang ia inginkan. Sebab, ia sangat mencintai Celtics.
Dan benar saja, setelah di-trade ke Cavs, karier Thomas jauh menurun. Kebintangannya terus meredup hingga terus berpindah klub. Bahkan ia dua kali melantai di NBA G-League (Liga pemain cadangan NBA) bersama Grand Rapids Gold pada 2022 dan Salt Lake City Stars pada 2024.
Kini, ia memang bermain di Phoenix Suns, tapi hanya sekadar menjadi penghangat bangku cadangan. Sesuatu yang tujuh tahun lalu mungkin tidak dibayangkan para penggemar NBA.
Namun, hukum karma memang akan terus berlaku. Celtics tidak mampu meraih gelar juara bersama Irving meskipun ia dibantu dua pemain muda hebat yang kini sudah jadi bintang besar, Jayson Tatum dan Jaylen Brown. Kedua pemain inilah yang jadi pilar penting Celtics dalam beberapa musim belakangan.
Karma tersebut diperparah oleh kisah pengkhianatan Irving. Pada 2018, Irving pernah memberikan pernyataan kalau dirinya akan menandatangani kontrak lagi dengan Celtics pada 2019 saat dirinya masuk bursa free agent. Namun, janji tersebut ternyata tak ditepati.
Pada NBA All-Star Game 2019 di Spectrum Center, Charlotte, Irving diam-diam terlibat perbincangan dengan Kevin Durant yang saat itu membela Golden State Warriors. Kebetulan, keduanya terpilih sebagai pemain All-Star.
Tanpa disangka, keduanya membuat kesepakatan untuk membentuk superteam di Brooklyn Nets. Dan benar saja, pada offseason 2019, ia dan Durant benar-benar mendatangani kontrak dengan Nets.
Namun, di sini Irving pun mendapatkan karma. Boleh dibilang, ia gagal total bersama Nets meski pada 2021 tim ini ketambahan James Harden yang didatangkan dari Houston Rockets.
Kombinasi ketiga pemain ini sejatinya berjalan baik pada NBA 2020-2021. Sayangnya, Durant, Harden, dan irving bergantian cedera hingga akhirnya mereka hanya bermain bersama sebanyak 17 game.
Superteam Nets ketika itu hanya mencapai semifinal wilayah timur setelah kalah skor series 3-4 dari Milwaukee Bucks. Usai musim itu, Nets boleh dibilang berantakan.
Dimulai dari permintaan Harden untuk di-trade ke Philadelphia 76ers hingga drama vaksin yang menimpa Irving membuat superteam ini pecah tanpa gelar juara. Irving menolak vaksin yang membuat dirinya dilarang main di banyak negara bagian, termasuk New York. Untuk beberapa saat, ia tidak bisa membela Nets di laga kandang.
Namun, kini Irving sudah menemukan performanya kembali begitu bergabung dengan Doncic di Dallas Mevericks. Bersama Doncic, ia membawa Mavs lolos ke final NBA 2023-2024 untuk menantang sang mantan tim, Celtics.
Hal ini pasti bakal menarik, apalagi pada 2019-2020, fan Celtics selalu membentangkan spanduk cacian kepada Irving saat Uncle Drew bertandang ke TD Garden, markas Celtics. Bukan tidak mungkin, spanduk itu akan kembali terlihat pada Final NBA tahun ini.