Dubes Beri Motivasi, Anthony Sinisuka Ginting Dkk Adaptasi Lapangan

Foto: PBSI

“Kalau setiap kompetisi tentu adalah menang, juara. Tapi lebih dari itu saya berharap para atlet menjunjung tinggi sportivitas dan juga menampilkan penampilan terbaik untuk Indonesia”

Herri Akhmadi, Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang, di Wisma Kedutaan Besar di Tokyo, Jumat (19/8) sore kemarin, bertemu dengan tim Indonesia yang akan berlaga di ajang bulutangkis Kejuaraan Dunia 2022 pada 22-28 Agustus di Tokyo, Jepang, Dubes Herri memberikan semangat, sembari ramah tamah, sekaligus makan bersama. Menu masakan Indonesia yang disajikan seperti sup buntut dan tempe mendoan, yang membuat rasa Indonesia semakin terasa.

Seluruh atlet, pelatih, dan ofisial pun tidak segan berbaur dengan jajaran KBRI. Mulai dari bermain bulutangkis hingga bernyanyi bersama.

Jonatan Christie menyanyikan lagu saat ramah-tamah dengan Dubes RI untuk Jepang (Foto: PBSI)

“Saya menyadari bahwa Kejuaraan Dunia bulutangkis yang dilanjutkan dengan Japan Open ini sangat penting. Jadi saya mengundang tim ini sebagai bentuk menyemangati atlet-atlet,” ucap Heri.

Atas undangan ini, tim Indonesia yang diwakili Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky mengucapkan terima kasih. Ia berharap anak-anak asuhnya lebih termotivasi.

“Kami mengucapkan terima kasih kepada Pak Dubes dan KBRI yang sudah mengundang tim untuk makan bersama hari ini. Bahkan dari kemarin sudah dijemput di bandara. Perhatian yang luar biasa. Semoga hal ini bisa membuat anak-anak lebih termotivasi untuk meraih prestasi terbaik. Kami mohon doa, restu, dan dukungan dari semua,” kata Rionny.

Sementara itu, hari ini, Sabtu (20/8/22), kabar terbaru dari Jepang adalah tim Indonesia mencoba berlatih di Tokyo Metropolitan Gymnasium, tempat digelarnya kejuaraan dunia. Anthony Sinisuka Ginting dkk beradaptasi dengan lapangan mendapat waktu satu jam dengan dua lapangan, yaitu lapangan tiga dan empat. Hal ini coba disiasati oleh tim pelatih dengan membagi masing-masing sektor mendapat jatah 15 menit.

“Kondisi lapangan tadi bagus, sudah pas untuk pertandingan dari angin dan pencahayaan. Tapi kita belum tahu apakah ini settingnya sudah final atau belum karena persiapan lapangan belum selesai,” ungkap Rionny.

Dengan hanya mendapat waktu 15 menit, Rionny menyampaikan anak-anak asuhnya belum puas. Tetapi secara garis besar adaptasi sudah baik.

Sementara pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengaku tidak cukup waktu untuk mengetahui kendala di lapangan. Mereka berharap di latihan terakhir Minggu (21/8) esok, dapat beradaptasi dengan lebih baik.

“Kurang lebih tadi coba lapangan pertandingan 15 menit. Kami masih menyesuaikan arah angin, pencahayaan dan situasi di lapangan seperti apa. Besok ada latihan lagi, semoga adaptasinya lebih baik. Kami banyak gerakin badan, lari-lari kecil dan peregangan agar badan tidak terlalu kaku,” ujar Fajar.

Tokyo Metropolitan Gymnasium bukanlah tempat asing bagi Fajar/Rian. Mereka pernah bertanding di sini tahun 2018.

“Hall-nya di Jepang ini memang selalu besar dan megah. Khusus di sini kami pernah bertanding tahun 2018. Kami harap lapangan ini membawa keberuntungan,” tutup Fajar.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.