Rizky Ridho sekali lagi membuktikan bahwa dia merupakan salah satu tembok paling kokoh di sepak bola nasional. Sebagai tandem, Muhammad Ferarri menunjukkan bahwa dia bisa berperan sebagai bek modern yang piawai distribusi bola ke depan. Persija Jakarta pun kian mesra dengan taktik yang diinginkan sang pelatih, Carlos Pena.
Di bawah asuhan Pena, Persija sempat inkonsisten. Marko Simic dan kolega butuh adaptasi cukup lama untuk menerapkan ide yang dibawakan arsitek asal Spanyol tersebut.
Persija sempat hanya sekali meraih kemenangan dalam tujuh pekan awal Liga 1 2024-2025. Tiga laga berakhir imbang, dan sisanya adalah kekalahan.
Namun, Macan Kemayoran mengaum kembali dalam tiga laga terakhir. Tiga kemenangan beruntun berhasil diukir. Persija berhasil menemukan ritme dan momentum untuk merangsek ke papan atas.
Baca juga:
Termasuk saat menghadapi Madura United di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, Rabu (6/11) malam WIB. Lewat kejeniusan taktik Pena, dibarengi dengan eksekusi di lapangan, Persija berhasil menang telak dengan skor 4-1.
Pada laga ini, Ryo Matsumura dan kolega lebih nyaman memperagakan skema yang diinginkan sang pelatih. Di atas kertas, Persija menerapkan pola 4-3-3. Namun, saat fase membangun serangan, Persija mengubah bentuk menjadi 3-4-1-2.
Menariknya adalah pergerakan para pemain yang cukup dinamis. Hanif Sjahbandi yang dipasang sebagai gelandang bertahan turun ke bawah sejajar dengan Ridho dan Muhammad Ferarri.
Ramon Bueno dan Maciej Gajos, yang bertandem sebagai jangkar ganda, turun membantu distribusi bola. Jarak antarlini pun begitu rapat.
Sementara Firza Andika dan Ilham Rio Fahmi kompak overlap di kedua sisi sayap. Di depan, Ryo Matsumura kerap bergerak ke area half space untuk memancing para pemain Madura United, sehingga timbul ruang di tengah bagi Gajos dan Bueno untuk progresi bola.
Namun, skema ini masih memiliki kekurangan. Firza Andika kerap terlambat turun saat bola berhasil direbut Madura United. Praktis hanya ada Hanif yang mengawal sisi kiri.
Skema Madura United yang banyak mengandalkan umpan vertikal ke sisi kiri pertahanan Persija membuat Hanif cukup kerepotan. Ditambah Madura United memiliki pemain cepat bernama Lulinha di posisi tersebut.
“Tidak mudah mendapatkan tiga poin ini, kami tahu pertandingan ini tidak akan berjalan mudah. Madura United tampil bagus di babak pertama. Terutama di sisi kiri, kami cukup menderita di sisi itu,” kata Pena pada konferensi pers pasca laga.
Skor 2-1 untuk keunggulan Persija mengakhiri babak pertama. Gol Persija dicetak tandukan Gustavo Almeida yang diawali dengan aksi cemerlang Ridho.
Kemudian Madura United sempat menyamakan kedudukan lewat penalti Lulinha. Namun Persija juga mendapat hadiah penalti di menit ke-43 yang berhasil dieksekusi Marko Simic.
Penyesuaian taktik
Madura United beberapa kali memukul titik lemah Persija yang berada di sisi kiri ketika Hanif tak optimal menjaga ruang di area tersebut. Pena lantas membutuhkan sosok yang tepat untuk mengakali hal ini.
Ridho pun ditunjuk untuk menambal lubang pada sisi kiri pertahanan Persija. Sementara, Hanif digeser ke tengah. Hasilnya, Hanis Sagara dan kolega tidak nyaman melancarkan serangan.
“Tentunya itu sedikit motivasi untuk saya, dan semoga ke depannya lebih baik lagi karena tantangan ke depan lebih berat. Tidak ada yang mudah, tapi saya akan terus belajar.”
Aliran bola Madura United berkali-kali dimentahkan. Ketika Madura United berinisiatif menyerang lewat tengah, sudah ada Ferarri yang menangkal.
“Pada jeda babak, kami menyesuaikan beberapa hal, dan akhirnya kami bisa mencetak dua gol tambahan. Saya sangat senang untuk para pemain dan penggemar (Jakmania),” sambung Pena kepada awak media termasuk Ludus.id.
“Itu salah satu hal yang kami sesuaikan pada jeda babak, karena pemain sayap Madura United membuat banyak masalah di sisi itu (kiri). Jadi, saya menggeser Ridho ke posisi itu. Anda tahu bahwa dia pemain yang lebih cepat. Jadi dia bisa membantu Firza (di kiri),” sambung mantan pelatih Ratchaburi FC itu.
Secara keseluruhan, penampilan Ridho membuat dirinya layak diganjar man of the match. Visi permainan yang matang dan kekuatannya dalam berduel menjadikan Ridho tidak hanya tangguh sebagai bek, tetapi juga aktif terlibat dalam serangan.
Umpan Rizky Ridho untuk gol Gustavo pada babak pertama sudah cukup membuktikan. Maka, tak heran Shin Tae-yong masih mempercayakan lini belakang timnas Indonesia kepada mantan pemain Persebaya Surabaya ini.
“Ya, alhamdulillah tadi bisa ciptakan satu assist dan Gustavo bisa cetak gol. Tentunya itu sedikit motivasi untuk saya, dan semoga ke depannya lebih baik lagi karena tantangan ke depan lebih berat. Tidak ada yang mudah, tapi saya akan terus belajar,” tutur Ridho ketika ditanya soal penampilannya.
Selain Ridho, masih ada Ferarri yang penampilannya patut disorot. Pada proses gol ketiga, Ferarri cerdik melihat ruang di garis pertahanan Madura United.
Pemain berusia 21 tahun itu pun melancarkan bola panjang vertikal yang kemudian dijemput Ryo Matsumura. Umpan matang tersebut pun berhasil dikonversikan menjadi gol.
Gol Pedro Dias yang memanfaatkan sepak pojok Syahrian Abimanyu kemudian menjadi penutup atas malam indah Persija di Cibinong.
Kemenangan gemilang ini membuat Persija memanjat papan klasemen sementara Liga 1 musim ini, tepatnya di peringkat kelima. Dalam 10 laga, Persija mengumpulkan 18 poin, terpaut tiga poin dari Borneo FC yang masih duduk di puncak klasemen.