Dunia Kehilangan Lambaian Jari Ikonik Dikembe Mutombo, Sang Legenda NBA

Kredit foto: NBA
Lambaian jari ikonik pebasket legendaris NBA, Dikembe Mutombo.

Legenda bola basket NBA, Dikembe Mutombo meninggal dunia pada usia 58 tahun di Atlanta, Amerika Serikat, pada Senin (30/9), setelah berjuang melawan kanker otak.

Dikembe Mutombo, yang masuk dalam Naismith Basketball Hall of Fame pada tahun 2015, dikenal sebagai salah satu pemain bertahan terbaik dalam sejarah NBA. Sepanjang kariernya, dia delapan kali masuk NBA All-Star dan empat kali meraih penghargaan Defensive Player of the Year.

Mutombo lahir di Republik Demokratik Kongo (DRC) pada 1966. Dia pindah ke Amerika Serikat pada 1987 dengan beasiswa akademik untuk melanjutkan pendidikan di Universitas Georgetown, Washington. Namun, di tahun keduanya, dia mulai meniti karier basket bersama tim universitas tersebut.

Pada 1991, Mutombo terpilih sebagai urutan keempat dalam NBA Draft oleh Denver Nuggets. Selama 18 tahun berkarier di NBA, Mutombo bermain untuk enam tim, dan mengakhiri kariernya sebagai pemain dengan jumlah blok terbanyak kedua dalam sejarah liga, di belakang Hakeem Olajuwon.

Salah satu ciri khas Mutombo di lapangan adalah gerakan jarinya setelah melakukan blok, yang menjadi simbol betapa dominan dirinya sebagai pemain bertahan.

Puncak kariernya termasuk memimpin Denver Nuggets dalam kemenangan tak terduga atas Seattle SuperSonics di babak playoff 1994. Selain bermain untuk Denver Nuggets, Mutombo juga memperkuat Atlanta Hawks, Philadelphia 76ers, New Jersey Nets, New York Knicks, dan Houston Rockets.

“Bola basket adalah kendaraan yang membawa saya ke tempat saya sekarang,” ujar Mutombo dalam sebuah wawancara pada tahun 2022 dengan Sports Illustrated.

Kredit foto: NBA
Dikembe Mutombo hadir dalam suatu pertandingan NBA pada 2022.

Namun, di luar lapangan, Mutombo juga dikenang sebagai tokoh kemanusiaan yang berpengaruh. Pada 1997, dia mendirikan Dikembe Mutombo Foundation yang bertujuan untuk meningkatkan pendidikan dan kualitas hidup masyarakat di tanah kelahirannya, Republik Demokratik Kongo.

Salah satu kontribusinya yang paling terkenal adalah pembangunan rumah sakit di Kinshasa pada tahun 2006 yang dinamai sesuai dengan nama ibunya. Mutombo menyumbangkan jutaan dolar untuk mendukung berbagai program kemanusiaan di Kongo dan di seluruh dunia.

Pada 2006, dia menjadi warga negara Amerika Serikat dan menerima penghargaan dari Presiden George W. Bush atas upaya kemanusiaannya. Selain itu, selama pandemi COVID-19, Mutombo juga aktif mempromosikan vaksinasi dan membangun sekolah senilai 4 juta dolar AS di desa Tshibombo pada 2020.

Mutombo didiagnosis menderita tumor otak pada 2022 dan menerima perawatan di Atlanta. Pada hari terakhirnya, dia dikelilingi oleh keluarga tercinta.

“Dikembe Mutombo adalah salah satu pemain bertahan terbesar dalam sejarah NBA, namun warisannya di luar lapangan bahkan lebih besar. Ia mendedikasikan hidupnya untuk membantu orang lain,” tutur Komisaris NBA Adam Silver atas wafatnya Mutombo.

“Semangat tak kenal lelah Dikembe hidup dalam mereka yang telah ia bantu. Kami sangat berduka atas kehilangan seorang sosok luar biasa yang telah menyentuh begitu banyak orang di seluruh dunia. Atas nama seluruh keluarga NBA, saya menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada istri Dikembe, Rose, dan anak-anak mereka,” imbuh Silver.

Momen dengan Michael Jordan

Dikembe Mutombo dikenal dengan gerakan khasnya, yakni lambaian jari setelah melakukan blok, yang menjadi bagian ikonik dari 18 tahun kariernya di NBA. Namun, ada satu momen unik ketika Mutombo harus merasakan “lambaian jari” dari bintang NBA lainnya, Michael Jordan, yang meniru gaya khas Mutombo.

Kejadian ini berawal dari perbincangan ringan antara Mutombo dan Jordan di ruang ganti tim All-Star Timur pada tahun 1997. Saat itu, Mutombo baru saja menerima penghargaan dari Denver Nuggets yang memensiunkan nomor punggung 55 miliknya. Dengan nada bercanda, Mutombo menyatakan bahwa Jordan belum pernah melakukan dunk terhadap dirinya selama enam tahun dia bermain di NBA.

Sebagai salah satu pemain bertahan terbaik di NBA, Dikembe Mutombo dikenal sebagai pelindung ring yang sangat menakutkan. Bintang-bintang NBA pun sangat antusias untuk mencoba melakukan dunk di hadapannya, namun Mutombo bangga bahwa Jordan, bintang besar Chicago Bulls, belum pernah melakukannya.

“Saya tidak ingin menjadi salah satu pemain di posternya,” ujar Mutombo yang saat itu sudah bergabung dengan Atlanta Hawks setelah meninggalkan Denver Nuggets.

Di ruang ganti tersebut, Mutombo sambil bercanda bertanya kepada Jordan apakah dia perlu bantuan dari Scottie Pippen untuk bisa melampaui “Gunung Mutombo”, salah satu julukan Mutombo. Jordan hanya tertawa mendengar kelakar tersebut.

Namun, Jordan yang terkenal dengan motivasinya untuk membuktikan diri, menyimpan momen tersebut di benaknya. Beberapa bulan kemudian, Chicago Bulls bertemu dengan Atlanta Hawks di semifinal playoff Wilayah Timur NBA. Pada pertandingan kelima, Bulls memimpin 3-1 dan berkesempatan untuk menutup seri di Chicago.

Atlanta Hawks berusaha keras untuk memperpanjang peluang mereka dan menghindari eliminasi, tetapi Jordan tampaknya memiliki misi pribadi untuk membalas ejekan Mutombo. Saat pertandingan berlangsung, Jordan berhasil mendapatkan rebound dari tembakan yang meleset, dan kemudian mengumpan bola ke Luc Longley yang berada di posisi low post. Dengan kerja sama yang apik, Longley memberikan umpan balik kepada Jordan yang melakukan gerakan backdoor.

Kredit foto: NBA
Dikembe Mutombo sedang berusaha menghalau Michael Jordan.

Begitu Mutombo berbalik untuk melindungi ring, Jordan sudah melompat tinggi dan dengan penuh keyakinan menghantam bola ke dalam ring, tepat di depan wajah Mutombo. Seluruh penonton di United Center, markas Bulls, bersorak riuh. “Seluruh stadion menjadi gila,” kenang Mutombo.

“Mereka harus menghentikan pertandingan, dan semua orang seperti berteriak, ‘Dia berhasil, Deke! Jordan berhasil menge-dunk dirimu!'” ujar Mutombo, dikutip dari NBA.

Setelah itu, Jordan meniru gerakan lambaian jari khas Mutombo di depan wajahnya, yang langsung mendapatkan reaksi dari wasit berupa pelanggaran technical foul karena dianggap mengintimidasi lawan. Namun, misi balas dendam Jordan sudah terlaksana.

Meskipun demikian, Mutombo menolak melihat momen tersebut sebagai dunk penuh terhadap dirinya.

“Saya tidak pernah menganggap itu sebagai dunk sepenuhnya. Jika seseorang benar-benar menge-dunk Anda, itu berarti mereka berlari langsung ke arah Anda, melihat Anda di mata, lalu melompat dan menghujamkan bola. Tapi, Michael tidak melakukan hal itu,” jelas Mutombo.

“Mungkin dunk itu bisa mendapat nilai B, bukan A+,” tutur Mutombo.

Kredit foto: NBA
Dikembe Mutombo sedang melakukan dunk.

Bagi Jordan, dunk yang terjadi pada 13 Mei 1997 itu menjadi salah satu momen yang paling berkesan dalam kariernya. Namun, bagi Dikembe Mutombo, itu adalah salah satu kenangan yang mungkin ingin dia lupakan, terutama karena da juga tercatat sebagai salah satu big man yang berhasil di-dunk oleh Jordan.

Meski demikian, momen ikonik ini tetap menjadi bagian dari warisan besar Dikembe Mutombo dalam sejarah NBA, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain bertahan terbaik yang pernah ada.

Kini Dikembe Mutombo meninggalkan bola basket untuk selamanya. Mutombo meninggalkan warisan besar, baik di dunia olahraga maupun di bidang kemanusiaan, yang akan terus dikenang oleh banyak orang di seluruh dunia


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.