Ebrahim Lopez Enguio, Wajah Lama Semangat Baru Kejar Prestasi di IBL 2025

Pebasket Indonesia, Ebrahim Lopez Enguio “Biboy”, kembali berkompetisi di Indonesia pada IBL 2025 bersama Tangerang Hawks. (Foto/Ludus.id/Pratama Yudha)

LUDUS – Ebrahim Lopez Enguio memilih Tangerang Hawks menjadi pelabuhan selanjutnya dalam karier basket profesionalnya. Pemain yang akrab disapa Biboy sebelumnya berkarier di liga basket Filipina.

Biboy mantap kembali ke Indonesia dan memilih Hawks lantaran dilatih Antonius Joko Endratmo yang sudah dikenal baik. Sebelumnya, mereka pernah bekerja sama di Aspac Jakarta dan NSH Mountain Gold Timika.

“Hawks memberi kesempatan saya kembali main di IBL. Coach Joko dari dulu pelatih saya di Aspac dan NSH, dia selalu percaya sama saya,” kata Biboy kepada LUDUS.id ditemui saat peresmian kerja sama antara Bank Mandiri dengan IBL di Plaza Mandiri, Jakarta, Selasa (7/1/25).

Kehadiran Biboy menambah keseruan Indonesian Basketball League (IBL) 2025. Apalagi, dia memiliki tekad tinggi untuk mendongkrak performa Hawks yang musim lalu gagal menembus playoffs.

Baca juga: IBL 2025 Makin Seru, Dominasi Pelita Jaya Dapat Tantangan Berat

“Saya percaya Hawks bisa masuk playoffs musim ini. Saya percaya saya bisa memberi kontribusi untuk membantu tim mencapai ke sana,” ujar pemain kelahiran 31 Januari 1988 ini.

Biboy menilai menembus playoffs adalah target terdekat yang paling realistis. Pasalnya, musim lalu tim asal Kota Tangerang ini hanya finis di urutan 11 di musim reguler.

Penandatanganan kerja sama IBL dengan Bank Mandiri di Plaza Mandiri, Jakarta. (Foto/Ludus.id/Pratama Yudha)

Meskipun bertekad membawa Hawks juara, tapi Biboy enggan jemawa. Pebasket 36 tahun itu melihat persaingan IBL musim 2025 ini semakin ketat mengingat semakin banyak pemain asing berkualitas ditambah pemain naturalisasi/heritage yang tampil di IBL.

“Tidak ada tim yang tidak mau juara. Tapi, step by step saja, terdekat playoffs dulu. Soalnya IBL musim ini sudah sangat meningkat level kompetisinya. Mulai dari pemain, sistem, dan kulturnya semakin baik,” tutur Biboy.

Baca juga: Pelita Jaya Jakarta Batalkan Pesta Juara Satria Muda Pertamina di Gim Kedua IBL Finals 2024

Kehadiran pemain asing, lanjut Biboy, menunjukkan IBL makin kompetitif sehingga bagus untuk meningkatkan kualitas pemain lokal. “Dampaknya sebenarnya bagus, bisa menaikkan level kompetisi juga,” kata Biboy.

Pernyataan Biboy juga selaras dengan Direktur Utama IBL, Junas Miradiarsyah. Dia menjanjikan kompetisi yang lebih ketat dengan kehadiran pemain asing serta heritage/naturalisasi.

Sejauh ini, terdapat 11 pemain heritage/naturalisasi yang terdaftar di IBL 2025. Mereka adalah Devon Doekele Van Oostrum, Anthony Metten, Reo Sakai, Xavier Ford, dan Frank Victor Johnson.

Ditambah Lester Prosper, Jamarr Andre Johnson, Jerome Anthony Beane Jr., Jarron Crump, Serigne Modou Kane, dan Ebrahim Lopez Enguio. “Kompetisi IBL 2025 akan seru, semua berusaha mencari pemain-pemain terbaik dari pemain asing, naturalisasi dan heritage player,” kata Junas.

Pemain Keturunan Indonesia-Filipina

Ebrahim Lopez Enguio, memiliki darah Filipina dari ibunya dan ayahnya dari Indonesia keturunan Manado. Meksipun tumbuh dan besar di Filipina, dia memilih Indonesia sebagai paspornya.

Dia memiliki minat tinggi terhadap olahraga bola basket lantaran populer di Filipina. Selain itu, kecintaan dengan basket ditularkan oleh kakak-kakaknya yang rutin main bersama.

Pebasket Indonesia, Ebrahim Lopez Enguio “Biboy”, kembali berkompetisi di Indonesia pada IBL 2025 bersama Tangerang Hawks. (Foto/Ludus.id/Pratama Yudha)

“Saya (bermain basket) ditularkan oleh kakak laki-laki saya. Mereka suka main basket tetapi tidak jadi pemain profesional. Cuma saya yang pada akhirnya jadi atlet,” kata bungsu dari 6 bersaudara ini.

Dari awalnya hanya iseng, Biboy semakin serius menekuni basket sejak masuk SMP atau pada usia 13 tahun. Dia bertekad untuk menjadi atlet basket di masa depan.

“Basket adalah passion saya. Saya ingin jadi lebih baik setiap harinya supaya masuk profesional,” ujar Biboy.

Impian itu terus dipupuknya. Bakat dan kerja kerasnya perlahan mewujudkan mimpinya menjadi atlet. Dia tampil membela tim University of the East Red Warriors ketika berkuliah di University Athletic Association of the Philippines.

Setelah lepas dari masa perkuliahan, Biboy tampil di liga amatir di Filipina bertitel PBA Developmental League bersama Cobra Energy Iron Men dan Boracay Rhum Waves (sekarang Tanduay Rhum Masters).

Dua tahun bermain di Filipina, bakatnya tercium oleh Aspac Jakarta. Dia pun ditarik ke Indonesia pada 2013 dan tampil di kompetisi tertinggi basket nasional yang kala itu bernama NBL Indonesia.

Di musim debutnya, Biboy langsung merasakan puncak kariernya selama di Indonesia. Selain membawa timnya juara tahun 2014, dia juga terpilih sebagai All NBL Indonesia First Team, NBL Sixth Man of the Year, dan NBL Rookie of the Year.

Tiga tahun berkarier di Aspac, Biboy kembali ke Filipina pada 2016. Setelahnya, dia kerap berpindah klub di Filipina dan Indonesia dengan membela Tanduay Light Rhum Masters, Marinerong Pilipino, CLS Knights Indonesia, Muntinlupa Cagers, NSH Mountain Gold Timika, Muntinlupa Water Warriors, Muntinlupa Cagers, Louvre Surabaya, dan Davao Occidental Tigers.

Dia juga pernah membela Timnas Indonesia di ajang SEABA Cup 2014 dan SEA Games 2015 dan 2017. Di ketiga ajang tersebut, dia mempersembahkan medali perak. (Pratama Yudha)


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.