Perjalanan Josep “Pep” Guardiola bersama Manchester City belum mencapai garis finis. Setelah berbulan-bulan diterpa rumor soal dirinya yang akan hengkang, Pep Guardiola akhirnya memberikan jawaban dengan penandatanganan ekstensi kontrak selama dua tahun hingga 30 Juni 2026. Artinya, bila tanpa kendala, Pep Guardiola akan bertahan hingga satu dekade alias 10 tahun bersama Manchester Biru.
Dalam delapan tahun pengabdian sejak 2016, Pep Guardiola mengubah The Cityzens menjadi klub yang disegani di Premier League dan Eropa. Sebanyak 18 trofi hadir ke lemari prestasi Man City.
Meski telah memberikan gelimang prestasi, Pep Guardiola mengatakan bukan itu alasan utama dirinya bertahan.
“Target utama saya bukan menjadi sesuatu atau soal angka. Alasannya adalah menjadi bahagia, bangun di pagi hari, melakukan pekerjaan saya dan saya masih menyukai ini,” ucap Guardiola, dikutip dari laman resmi Manchester City, Jumat (22/11).
Baca juga:
Claudio Ranieri Latih AS Roma untuk Ketiga Kali
“Terkadang saya lelah, tentu saya lelah. Terkadang saya berkata ‘Oh pertandingan lagi’. Faktanya kami menang dan menang sangat membantu. Hidup lebih baik saat kita menang.”
Bagi Guardiola, 10 tahun adalah konsekuensi dari kemenangan demi kemenangan yang dia raih bersama tim.
“Kalau tidak demikian, saya tidak akan di sini. 100 persen!” tegas pelatih berusia 53 tahun itu.
Guardiola membandingkan durasi kerjanya saat ini dibandingkan dengan dua klub sebelumnya, yaitu di Bayern Muenchen (2013-2016) dan Barcelona (2008-2012). Dia mengaku mencintai Bayern Muenchen. Pun demikian dengan Barcelona tempat Pep memulai karier kepelatihannya yang legendaris, sekaligus klub pertamanya sebagai pemain profesional. Namun, Manchester City punya dimensi tersendiri.
Mendekati 10 tahun bersama Manchester Biru, Guardiola mengaku dirinya merasakan efek dari jadwal yang ketat, bahkan terkesan kejam, karena timnya tampil di sejumlah kompetisi di setiap musim. Namun, setiap merasa lelah, Guardiola buru-buru mengingat prestasi yang diraih City agar dia kembali termotivasi.
“Terkadang saya lelah, tentu saya lelah. Terkadang saya berkata ‘Oh pertandingan lagi’. Faktanya kami menang dan menang sangat membantu. Hidup lebih baik saat kita menang,” beber Guardiola.
Penyerang Manchester City, Erling Haaland menyambut baik ekstensi kontrak Guardiola. Bomber asal Norwegia itu juga memuji peran penting Guardiola dalam kariernya.
“Saya belajar dari dia bagaimana menjadi pemain yang lebih baik dan tampil lebih baik sebagai sebuah tim. Dia sangat intens tapi saya sangat menyukai itu. Dia adalah pribadi yang baik dan saya senang bekerja sama dengan dia,” tutur Haaland.
Komentar para rival
Manajer Brighton and Hove Albion, Fabien Hurzeler, mengatakan perpanjangan kontrak Guardiola adalah hal yang fantastis untuk Premier League.
“Dia adalah salah satu pelatih terbaik i dunia. Dia membawa sesuatu yang baru ke panggung sepak bola,” ucap Hurzeler.
Setali tiga uang, manajer Newcastle United, Eddie Howe menilai Guardiola sebagai inspirator.
“Dia telah berkontribusi begitu banyak untuk sepak bola Inggris. Dia merevolusi cara permainan banyak tim. Kelanjutan dirinya di sini bagus untuk sepak bola Inggris,” kata Howe.
Pun demikian dengan manajer West Ham United, Julen Lopetegui. Mantan pelatih tim nasional Spanyol itu pun mengapresiasi keputusan Guardiola untuk melanjutkan kiprah di tanah Britania.
Tantangan baru
Manchester City, khususnya Pep Guardiola akan mengarungi era baru karena direktur olahraga Man City, Txiki Begiristain memutuskan mundur di akhir musim 2024-2025. Padahal, Txiki adalah sosok yang membujuk Guardiola untuk mau menukangi City. Duo pria Spanyol ini terbukti mengubah City menjadi tim yang memiliki identitas dan berkelas.
Posisi Txiki akan digantikan direktur olahraga Sporting Lisbon, Hugo Viana mulai musim 2025-2026. Layak dinantikan sesukses apa kerja sama duet ini nanti.
Tantangan terdekat Guardiola adalah membalikkan peruntungan Man City yang baru saja menelan empat kekalahan beruntun (Tottenham, Bournemouth, Sporting Lisbon, dan Brighton). Efek absensi Rodri yang mengalami cedera hingga akhir musim sangat terasa di sektor pertahanan City.
Namun, lagi-lagi, publik tidak boleh meremehkan Manchester City dan mengeluarkan mereka dari persaingan meraih gelar juara Premier League. Seperti yang sudah-sudah, tangan besi Guardiola selalu punya magi untuk Man City.