Nama Erick Ibrahim Junior mulai dikenal sebagai salah satu wonderkid bola basket Indonesia. Pemuda kelahiran 15 Desember 2003 memiliki darah olahraga yang kental karena tumbuh dalam keluarga atlet.
Sang ayah, Erick Ibrahim, adalah mantan penjaga gawang Timnas Indonesia yang meraih medali emas SEA Games 1991 dan pernah membela klub-klub besar seperti Persib Bandung, Petrokimia Putra Gresik, dan Gelora Dewata. Erick Ibrahim juga salah satu pemain pengukir sejarah di Timnas Indonesia yang dikenang generasi 1980-an dan 1990-an.
Namun, alih-alih meneruskan karier sang ayah di sepak bola, Erick Ibrahim Junior memilih jalur bola basket yang kini menjadi kebanggaannya.
“Saya lahir di Bandung, besar di Bali, dan main basket di Jakarta. Ayah saya sebenarnya pelatih sepak bola dan juga mantan pemain bola tetapi saya memilih bola basket,” ungkap Erick Ibrahim Junior dikutip dari YouTube UPH Sports.
Saat ini, Erick Ibrahim Junior bergabung dengan Universitas Pelita Harapan (UPH) sejak 2023 dan tim profesional Dewa United Banten (DUB). Resmi masuk Dewa United Banten pada September 2024, dia mendapat sorotan sebagai rookie yang dinilai siap menghadapi persaingan di liga profesional.
Baca juga:
Alasan Arki Wisnu Pindah ke Dewa United Banten
Pelatih Dewa United Banten, Pablo Favarel, menilai Erick Ibrahim Junior sebagai pebasket muda istimewa.
“Erick adalah pemain yang spesial. Dia punya pengalaman dan kematangan yang jarang dimiliki pemain seusianya. Dia adalah salah satu pemain yang kami lihat memiliki potensi besar untuk menjadi pilar tim nasional Indonesia,” kata Pablo Favarel dari laman Dewa United Banten.
Erick Ibrahim Junior tak hanya bermain untuk klub, tetapi juga tampil dalam berbagai kompetisi besar, seperti Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 bersama tim Jakarta, serta tim nasional basket 3×3.
Bahkan, dia masih meluangkan waktu untuk memperkuat kampusnya di Liga Mahasiswa (LIMA). Ini membuktikan komitmen Erick Ibrahim terhadap pengembangan diri di setiap kesempatan.
“Junior (Erick Ibrahim) kadang jarang berlatih penuh bersama kami karena dia mewakili begitu banyak tim, mulai dari timnas, PON Jakarta, kampusnya, dan berbagai turnamen lainnya,” ujar Pablo Favarel.
Meski demikian, sang pelatih tetap melihat potensi besar dalam diri Erick dan menaruh harapan besar padanya sebagai salah satu talenta yang bisa membawa perubahan dalam basket Indonesia.
Masa depan bola basket Indonesia
Berstatus sebagai rookie di Dewa United Banten pada IBL musim 2025, Erick Ibrahim Junior langsung dipercaya tampil di pertandingan pramusim IBL All Indonesian 2024 melawan Amartha Hangtuah Jakarta, di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta. Pada gim yang berakhir dengan kemenangan 86-68 untuk DUB, Erick Ibrahim Junior mendapat menit bermain yang cukup strategis dari sang pelatih.
“Dia mungkin masih muda, tapi Junior menunjukkan semangat dan keseriusan yang tinggi dalam latihan dan pertandingan. Kami berharap dia akan terus tumbuh menjadi pemain penting bagi tim dan membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi.”
Erick Ibrahim Junior mengawali debut dari bangku cadangan pada awal kuarter kedua untuk menggantikan pemain senior Febrianus Khiandio. Namun, karena kebutuhan taktik, dia ditarik keluar sebelum paruh pertama berakhir dan digantikan oleh Hardianus Langkudu.
Erick Ibrahim Junior diberi kesempatan turun lagi di kuarter keempat hingga laga usai, menunjukkan kemampuan dirinya beradaptasi dan bermain bersama pemain-pemain senior.
Pada pertandingan tersebut, dia mencatatkan dua poin, satu assist, dan satu rebound dalam waktu bermain total tujuh menit 47 detik. Meski singkat, penampilan perdananya cukup mengesankan dan menjadi langkah awal Erick Ibrahim Junior untuk membuktikan kapasitasnya di liga basket tertinggi Indonesia.
Melihat kemampuannya yang terus berkembang, Favarel yakin bahwa Erick Ibrahim Junior dapat menjadi salah satu andalan Indonesia di masa depan.
“Dia mungkin masih muda, tapi Junior menunjukkan semangat dan keseriusan yang tinggi dalam latihan dan pertandingan. Kami berharap dia akan terus tumbuh menjadi pemain penting bagi tim dan membawa Indonesia ke level yang lebih tinggi,” puji Favarel.
Bukan hanya bermain di tim senior, Erick Ibrahim Junior juga dipercaya membela tim kelompok usia (KU) 21 tahun. Dia turun bertanding bersama Dewa United Banten pada ajang Elite Pro Championship 2024 di Dewa United Arena, 9 November hingga 1 Desember 2024.
Bermain di EPC, membuat Erick Ibrahim Junior menjadi pemain muda yang cukup sibuk. Setelah membela tim basket UPH Eagels, kini dia harus bersiap membela Dewa United di EPC yang menjadi ajang pebasket muda unjuk gigi.
Erick Ibrahim Junior menyebut dirinya memiliki istirahat yang cukup. Terlebih usai agenda EPC, bisa saja namanya masuk dalam roster Dewa United Banten untuk IBL musim 2025.
“Pastinya istirahat yang cukup dan recovery juga. Lalu makanan serta nutrisinya juga harus bagus,” ucap pebasket berusia 20 tahun itu.
Dengan latar belakang keluarga yang mendukung dan kerja keras, Erick Ibrahim Junior kini diakui sebagai salah satu wonderkid dalam bola basket Indonesia. Bukan hanya bagi Dewa United Banten ataupun IBL, tetapi juga bagi Timnas Basket Indonesia di masa mendatang.