Dunia Esports saat ini sedang menggeliat khususnya untuk gim Mobile Legends: Bang Bang yang kini sudah memiliki kompetisinya sendiri lewat Liga Esports Nasional 2023.
Liga Esports Indonesia merupakan program kerja dari Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) yang bertujuan untuk pengembangan para atlet.
Menarik memang karena beberapa tahun lalu, khususnya yang merasakan era 1990-an, bermain gim dianggap bukan salah satu jalur hidup untuk mendapatkan penghasilan.
Pandangan gim saat itu hanyalah permainan semata yang menghamburkan banyak uang dan waktu. Stigma negatif memang kerap didengar perihal gim ketika itu dan menyasar kepada para pemainnya alias gamer.
Namun, seiringnya waktu bergulir, gim menjadi salah satu bisnis yang menggiurkan di Indonesia. Dimulai dari maraknya toko gim dan rental gim, ditambah hadirnya media game membuat video gim mengalami pergeseran fungsi secara perlahan.
Secara bertahap, lomba-lomba video gim mulai marak di Indonesia, khsusunya kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, ataupun Surabaya.
Menurut Kompasiana, pertandingan Esports pertama adalah turnamen video gim bernama Super Mario Bros yang dilangsungkan di Taman Hiburan Rakyat Surabaya pada 1989.
Super Mario Bros merupakan gim platform dari Nintendo yang legendaris dan dirilis 1985. Nintendo memiliki saingan bernama SEGA yang mengusung Sonic sebagai maskotnya.
Menariknya turnamen Esports pertama di Indonesia digelar hanya empat tahun setelah tahun rilis Super Mario Bros.
Setelah era Nintendo dan Sega, lahir era gim 32-bit bernama Sony Playstation. Kelahiran Playstation membuat SEGA mulai meninggalkan 16-bit dan beralih ke 32- bit dengan mengeluarkan SEGA Saturn.
Lomba gim Playstation yang saat itu didominasi Winning Eleven ataupun FIFA mulai menjamur. Jawara-jawara di daerah keluar semua di lomba gim tersebut.
Tak jarang, beberapa produk khususnya yang bergerak di peranti lunak masuk sebagai sponsor turnamen video gim. Alhasil, kompetisi ataupun lomba video gim semakin semarak dan tak hanya gim sepak bola karena perlahan ada lomba balap Gran Turismo, bola basket NBA ataupun american footbal, Madden.
Bergerak ke Online
Sejak masuknya video gim pada era akhir 1980-an di Indonesia, evolusi perkembangan gim terjadi. Berawal dari video games yang offline, muncul gim-gim online seperti Ragnarok, Alexa, Leigheim, Gunbond, dan banyak lagi.
Banyak warung internet menyediakan khusus untuk gim-gim online. Semaikin hari semakin semarak sehingga beberapa warung internet besar tak malu-malu menggelar turnamen online.
Kini, lomba-lomba video gim tersebut dikenal dengan istilah Esports alias olahraga elektronik yang menjadi sebutan yang mulai lazim bagi kompetisi permainan video gim dan biasanya yang bertarung adalah para gamers profesional.
Tercatat banyak sekali lomba Esports usai era 1990-an berakhir. Perkembangan teknologi saat itu mendukung perkembangan Esports di Indonesia.
Gim seperti StarCraft ataupun Quake III merupakan gim yang digandrungi oleh kawula muda dan gamers, terlebih perkembangan teknologi sangat mendukung sejarah esports di Indonesia, sehingga terdapat Liga Game sebagai kompetisi esports resmi di Indonesia.
Liga Game menyelenggarakan berbagai turnamen dengan gim online seperti StarCraft dan Quake III. StarCraft adalah gim legendaris yang berkategori strategi, sementara itu Quake III adalah salah satu gim FPS pertama yang memiliki scene esports selain Counter Strike.
Semenjak 2002, banyak gim online bertebaran di Indonesia, seperti Age of Empires II, FIFA World Cup, hingga Counter Strike. FIFA World Cup dan Winning Eleven menjadi Esports sepak bola pertama di Indonesia yang memang digandrungi.
Terkini, gim juga mulai merambah ponsel pintar. Bermain gim tidak lagi memerlukan konsol ataupun mesin gim lagi, tetapi bisa di mana saja dan kapan saja melalui ponsel.
Semakin Menghasilkan
Dunia telah berganti rupa dan teknologi sudah sangat berkembang pesat. Esports yang semula hanya dianggap buang-buang uang dan tak bermanfaat, kini mulai dilirik sebagai pekerjaan.
Tidak hanya sekadar bermain, tapi pemain juga harus memikirkan strategi dan komposisi layaknya turnamen olahraga lainnya.
Tentunya Esports membutuhkan federasi agar bisa menyalurkan pemain ke turnamen-turnamen Internasional. Pasalnya, para gamers dari luar negeri juga memiliki turnamen bergengsi yang bisa diikuti gamers Indonesia.
Saat ini sudah banyak masyarakat Indonesia yang menjadi pemain pro Esports atau bisa dibilang atlet Esports. Kepopuleran Esports di Indonesia terbukti dengan penyelenggaraan cabang esports di Asian Games 2018.
Setidaknya ada enam divisi gim Esports di Asian Games 2018, yakni Mobile Legends, League of Legends, Arena of Valor, Clash Royale, StarCraft II, Pro Evolution Soccer, dan Hearthstone.
Pada cabang esports Clash Royale, Indonesia berhasil meraih medali emas berkat keahlian dari Ridel Yesaya Sumarandak, atlet Clash Royale Indonesia.
Hadirnya Esports di ajang Asian Games 2018 tak lepas dari IESPA atau Indonesia Esports Association yang kini masuk dalam organisasi binaan PB ESI.
Pada saat itu, IESPA melakukan negosiasi dan diplomasi sehingga esports bisa menjadi cabang olahraga percobaan di Asian Games 2018.
Liga Esports Nasional
Setelah pamor Esports di Indonesia mulai menemukan jalannya, PB ESI tanpa ragu menggelar Liga Esports Nasional. Liga ini merupakan kompetisi Esports terbuka yang diselenggarakan PBESI melalui platform resmi Garudaku.com.
Pada kompetisi ini diadakan dalam tiga tingkatan yaitu Liga 3, Liga 2, dan Liga 1 Esports Nasional. Liga ini menjadi program pengembangan industri Esports di Indonesia dan menyelenggarakan kompetisi tingkat nasional yang terbuka, tersebar, dan tertata.
Lebih lanjut Liga Esports Nasional ini merupakan cara PBESI mempercepat akselerasi ekosistem Esports dan meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam olahraga digital ini.
Kini kompetisi yang baru mempertandingnan Mobile Legend: Bang Bang memasuki babak akhir. Playoff digelar pada 1 Desember 2023 dan berakhir pada 3 Desember 2023.
Play-off Liga Esports Nasional 2023 ini digelar setelah melewati rangkaian di empat kota dimulai dari Palembang, Pontianak, Surabaya, serta Makassar dan dari 12 tim, kini tersisa enam. Mereka kembali bertemu di playoff dan dua tim terbaik akan bermain di laga final.
Mereka yang turun bertanding di babak play-off adalah Borneo FC Esports Samarinda, Onic Miracle Jakarta Selatan, Suber 24 Samarinda, Team Gryffin Badung, Pendekar United Jakarta Selatan dan Pajajaran Esports Bogor. Mereka memperebutkan gelar juara dan hadiah sebesar Rp2 miliar.
COO Garudaku dan juga Kabid Binpres PBESI, Ricky Setiawan mengatakan bahwa tim-tim yang bertanding di babak playoff ini adalah tim terbaik dan sudah melewati fase dari Liga 3, Liga 2, sampai Liga 1.
“Liga Esports Nasional ini menggunakan sistem promosi-degradasi. Itu dimulai dari Liga 3. Tim yang lolos, promosi ke Liga 2. Di Liga 2, tim yang lulus akan promosi ke Liga 1 series. Lalu, enam tim teratas di Liga 1 series masuk ke babak playoff,” ujar Ricky saat ditemui di Mahaka Square, Jumat 1 Desember 2023.
“Play-off ini mempertandingkan enam tim terbaik dari seleksi total 25.000 tim yang sudah berkompetisi dari Liga 3 kemarin. Tujuannya juga agar Liga Esports Nasional ini tersebar, terbuka dan tertata,” tutur Ricky.
Sedangkan, dari PBESI melakui Kartikawijaya selaku Wakil Ketua Harian Pengurus Besar Esports Indonesia (PB ESI), berharap liga ini menjadi ajang pengembangan dan penarian bakat bibit atlet Esports muda.
“Liga Esports Nasional 2023 yang diselenggarakan PB ESI bersama Garudaku merupakan penegasan misi kami dalam pengembangan esports secara inklusif,” kata Kartikajaya dalam sambutannya.
“Serta memberikan peluang bagi talenta-talenta esports di seluruh penjuru tanah air untuk bersinar di panggung esports nasional,” kata Kartikajaya.
Ricky yang juga selaku bagian dari PBESI juga mengatakan akan berkemungkinan memasukkan nomor perlombaan gim lain selain Mobile Legends: Bang Bang.
“Liga Esports Nasional juga diharapkan dapat menyajikan lebih banyak nomor gim, dengan memberikan tempat sejajar dengan gim lokal,” sambungnya.
“Tak hanya itu, kami ingin melibatkan lebih banyak atlet dan tim agar terciptanya panggung yang lebih megah bagi seluruh komunitas esports di Indonesia,” tutur Kartikajaya.
Agar lebih memeriahkan play-off Liga Esports Nasional 2023, juga digelar Mini Turnamen di lokasi. Gim yang akan dipertandingkan di Mini Turnamen: PES, Tekken 7, MLBB Squad 5v5, Free Fire Solo, dan PUBGM Solo.