Euro 1960: Uni Soviet Jadi Raja Pertama Eropa

Kredit foto: UEFA.com
Suasana pertandingan final Euro 1960 antara Uni Soviet melawan Yugoslavia.

Euro 1960 menjadi pembuka gelaran sepak bola bergengsi di belahan benua Eropa. Euro pertama, berawal dari buah perjuangan Henri Delaunay dan diakhiri dengan kemenangan Uni Soviet.

Delaunay merupakan pencetus kejuaraan Piala Eropa yang kemudian disebut Euro. Ia merupakan tokoh sepak bola Prancis yang berpengaruh di Eropa dan Dunia.

Bersama Jules Rimet, Delaunay membidani kelahiran FIFA dan Piala Dunia. Setelah itu, Delaunay bermimpi menyatukan banyaknya kejuaraan di Eropa menjadi satu nama, Euro.

Delaunay berjuang dengan melakukan lobi-lobi ke negara Eropa Barat dan Eropa Timur. Sayang, belum sempat menyaksikan kelahira Euro, Delaunay wafat pada 1955 dan perjuangannya diteruskan oleh putranya, Pierre Delaunay.

Pierre meneruskan cita-cita ayahnya. Proposal kejuaraan antarnegara Eropa itu diterima dan lahirlah European Nations Cup alias Euro 1960. Trofi juara dinamakan trofi Henri Delaunay sebagai penghormatan kepada sang pencetus kejuaraan.

Kejuaraan panjang

Euro 1960 merupakan kejuaraan sepak bola yang cukup Panjang. Euro pertama digelar selama 22 bulan antara 1958 hingga 1960 yang dimulai dengan pertandingan kualifikasi dan diikuti 17 negara.

Negara-negara dengan akar sepak bola yang kuay seperti Italia, Inggris, dan Jerman Barat tidak turut serta. Padalah, UEFA sudah mengundang 33 negara dan hanya 17 yang siap bertanding.

Kualifikasi pada gelaran pertama ini digelar dengan format kandang-tandang hingga babak perempat final. Baru ketika masuk semifinal berformat knock-out di satu tempat saja, yang diadakan di Prancis.

Dengan 17 partisipan, harus ada peserta yang tersisih agar bisa memulai babak 16 besar sebagai babak kualifikasi. Terjadilah pra-kualifikasi yang ditentukan melalui undian yang mana Cekoslowakia menang atas Republik Irlandia 4-2.

Antusiasme orang-orang Eropa menyaksikan Euro juga cukup ‘wah’. Setidaknya pertandingan pertama di Kualifikasi Euro 1960 antara Uni Soviet kontra Hungaria disaksikan 100 ribu pasang mata. Laga tersebut dimenangkan Soviet dengan skor 3-1.

Namanya turnamen pertama, skor-skor besar pun terjadi di beberapa laga. Ambil contoh, Prancis menang 8-2 atas Yunani. Lalu Spanyol yang menyingkirkan Poalndia 7-2 dan Ceko menang 7-3 atas Denmark.

Bermain di era politik Eropa yang panas membuat laga Spanyol dan Soviet tercoreng dengan kebijakan politik. Spanyol yang diperintah Jenderal Franco yang fasis enggan berhadapan dengan Soviet pimpinan Nikita Kruschev yang komunis.

Spanyol ‘malas’ bertandang ke Soviet dan Franco tak mau memberikan visa masuk ke Spanyol kepada para pemain Soviet. Alhasil, Spanyol mundur dan Soviet pun melaju ke semifinal.

Blok barat dan blok timur

Semifinal Euro 1960 digelar di Prancis dan diikuti Uni Soviet, Cekoslowakia, Yugoslavia, serta tuan rumah Prancis. Soviet, Ceko, dan Yugoslavia adalah negara Blok Timur lalu Prancis dari Blok Barat.

Soviet bertemu Ceko di Marseille dan tim Merah-Kuning itu berhasil menang 3-0 melalui dwigol Valentin Ivanov dan sebiji gol dari Viktor Ponedelnik.

Sementara di Paris, Yugoslavia berhasil menang atas tuan rumah Prancis dengan skor 5-4 melalui pertandingan sengit karena saling mengejar skor. Prancis kalah tanpa dua pemain andalannya, Just Fontaine dan Raymond Kopa.

Yugoslavia, yang dibela Dragoslav Sekularac dan Bora Kostic, menunjukkan dominasi pada menit-menit awal pertandingan. Namun, gol baru tercipta pada menit ke-53 setelah umpan silang Drazen Jerkovic berbelok karena mengenai kaki Milan Galic, membuka keunggulan bagi Yugoslavia.

Kiper legendaris Lev Yashin berkali-kali berhasil menahan gempuran Yugoslavia. Saat Soviet balik menyerang, tendangan jarak jauh Valentin Bubukin tidak mampu diantisipasi sempurna oleh Blagoje Vidinic.

Bola muntah kemudian disambar oleh Slava Kalistratovich Metreveli, menyamakan kedudukan empat menit setelah babak kedua dimulai.

Kedua tim memiliki peluang untuk mencetak gol kemenangan, namun Ivanov dari Soviet dan Jerkovic dari Yugoslavia gagal memanfaatkan peluang yang mereka dapat.

Akhirnya, pertandingan ditentukan oleh sundulan Viktor Ponedelnik tujuh menit sebelum babak perpanjangan waktu selesai. Uni Soviet pun merengkuh gelar juara. Soviet sukses menjadi Raja Eropa pertama kali.

Kredit foto: UEFA.com
Pemain Uni Soviet mengangkat trofi Henri Delaunay alias trofi Euro.

Sementara itu, pemain Yugoslavia, Milan Galic mencatatkan rekor dunia dengan mencetak gol dalam 10 pertandingan internasional berturut-turut. Tiga bulan kemudian, bersama rekan-rekannya, Galic memenangkan medali emas di Olimpiade Roma, sekaligus menambah prestasi gemilangnya.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.