FFI Berupaya Tingkatkan Kualitas Futsal Indonesia

Kredit foto: Dok FFI
Sekjen FFI, Michael Sianipar (tengah) bersama dengan Menpora Dito Ariotedjo (kiri) dan Ketum PSSI Erick Thohir (kanan).

Futsal Indonesia mulai berbenah dalam segala hal melalui Federasi Futsal Indonesia (FFI). FFI, yang merupakan badan khusus dari PSSI, mulai menertibkan tatanan futsal agar semua kegiatannya berkesinambungan.

Bicara futbol sala alias futsal di Indonesia memang tidak bisa dilepaskan dari PSSI. Awalnya futsal masih menjadi bagian inti dari PSSI, hingga akhirnya menjadi badan khusus yang mengurus segara aktvitas sendiri melalui sebuah federasi.

Awalnya, FFI bernama Badan Futsal Nasional (BFN) pada 2006. Badan ini mengurus segala aktivitas futsal di Indonesia termasuk tim nasional dan kompetisinya.

Seiring berjalannya Waktu, beban PSSI dalam mengurus sepak bola Indonesia seperti timnas dan liga juga semakin bertambah.

Maka, BFN akhirnya resmi berganti nama menjadi Asosiasi Futsal Indonesia pada 2014 dan akhirnya menjadi Federasi Futsal Indionesia (FFI). Sebagai badan khusus PSSI, FFI dibebaskan mengatur organisasinya sendiri, mengatur keguatan timnas, dan Liga Pro.

Meski begitu, segala bentuk administrasi FFI, masih berada dalam naungan PSSI. FFI juga menjadi voters dalam Kongres PSSI bersama dengan badan khusus lainnya seperti Asosiasi Sepak Bola Wanita Indonesia (ASBWI).

Dengan demikian, FFI menjadi penggerak kegiatan futsal di Indonesia. Tak heran, publik berharap banyak kepada FFI untuk membuat futsal Indonesia dapat unjuk gigi di pentas internasional.

Salah satu pembenahan FFI di masa kini adalah dengan membangun timnas yang kuat. FFI merekrut Hector Souto sebagai pelatih timnas futsal Indonesia. Hector Souto adalah pelatih asal Spanyol yang memiliki jam terbang tinggi dan punya beragam prestasi.

Sekretaris Jenderal FFI, Michael Sianipar menjelaskan, Hector Souto diberikan kebebasan membangun timnas futsal Indonesia. Sebagai federasi, FFI juga memberikan dukungan penuh terhadap kebutuhan tim.

“Mendapatkan coach Hector prosesnya Panjang, setidaknya dua bulan kita diskusikan dengan pemain timnas soal pelatih ini,” kata Michael di iNews Tower, Jakarta, beberapa Waktu lalu.

“Ada empat pelatih yang kita lihat, tetapi berdasarkan pengalaman dan prestasi, kita memberikan amanah kepada coach Hector. FFI mendukung penuh, jadi keputusan terbaik untuk timnas, silakan diambil,” tuturnya menambahkan.

Hector Souto juga mengaku tertantang bisa melatih timnas futsal Indonesia. Dia mengaku sudah hafal dengan gaya bermain para pemain Indonesia karena dua tahun dirinya menangani Bintang Timur Surabaya (BTS) di Pro Futsal League.

“Saya sudah hafal betul dengan futsal Indonesia. Banyak hal yang akan saya lakukan. Sistem kompetisi di sini bukan hanya liga tapi banyak turnamen. Saya ingin meningkatkan semua aspek dan berharap bisa sama-sama memajukan futsal Indonesia,” jelas Hector Souto.

FFI berharap timnas futsal Indonesia menargetkan pencapaian terbaik di Piala AFF Futsal 2024 yang digelar pada November mendatang. Bukan target juara, tetapi FFI berharap timnas masuk ke final.

Saat ini timnas futsal Indonesia sudah memulai pemusatan latihan di Malang, Jawa Timur. Kehadiran Hector juga diharapkan bisa memberikan warna baru, terlebih dia juga sudah mengetahui kultur futsal Indonesia berkat pengalaman melatih BTS.

“Kami berharap bisa mencapai final di AFF nanti, dan dengan persiapan matang, kami optimis bisa meraih juara. Namun, prioritas utama kami adalah mencapai final terlebih dahulu,” jelas Michael Sianipar.

Tidak hanya AFF, Michael Sianipar juga menambahkan, Indonesia diharapkan bisa menjadi tuan rumah Piala AFC Futsal pada 2026.

“Kami tengah berdiskusi dengan PSSI dan Kemenpora mengenai kemungkinan ini. Dengan dukungan yang tepat, kami harap prosesnya bisa berjalan lancar dan timnas dapat meraih posisi yang lebih baik,” tuturnya.

Dalam jangka panjang, FFI berharap peringkat timnas futsal Indonesia dapat meningkat. Namun, dia menekankan upaya ini tidak hanya terbatas pada timnas saja.

Meningkatkan kualitas Liga

FFI juga berupaya meningkatkan kualitas kompetisi Pro Futsal League musim mendatang. Perubahan regulasi dan juga format kompetisi sedang digodok agar PFL berjalan dengan baik.

PFL diharapkan FFI bukan hanya ajang pencarian pemain timnas saja, tetapi juga bisa mencakup hiburan dan bisnis agar futsal menjadi olahraga yang dikenal luas oleh publik.

“Ya, kami ingin memperkuat ekosistem pelatih, kompetisi lokal, dan pendidikan futsal secara keseluruhan,” tambahnya.

Kredit foto: Ludus.id/Gerry Anugrah Putra
FFI perkenalkan Hector Souto sebagai pelatih anyar timnas futsal Indonesia.

Lebih lanjut, Michael Sianipar menyoroti tantangan dan langkah strategis yang sedang diambil untuk meningkatkan kualitas futsal di Indonesia. Dia tak memungkiri bahwa kompetisi saat ini, baik di Liga Pro maupun Nusantara, belum memenuhi harapan.

“Kami menghadapi tantangan besar dalam perbaikan, baik dari segi lokasi maupun waktu pelaksanaan. Dengan persiapan yang lebih baik, kami yakin bisa melakukan perbaikan signifikan,” ujarnya.

Sianipar juga menekankan pentingnya membangun ekosistem futsal yang utuh di Indonesia. FFI ingin menciptakan ekosistem yang saling terhubung, mulai level pelajar hingga profesional.

Selain itu, ke depan FFI bisa berfungsi seperti pengelola pusat perbelanjaan dalam konteks futsal.

“Yakni dengan tugas kami untuk memastikan semuanya berjalan dengan baik. Kami terbuka untuk berkomunikasi dengan semua pihak yang tertarik dengan futsal,” katanya.

Dalam upaya memperbaiki struktur kompetisi, FFI berencana mengadopsi format Super Copa dan mengubah regulasi serta pengelolaan media sosial untuk membuat kompetisi lebih menarik.

“Kami akan kembali ke format playoff untuk meningkatkan daya tarik kompetisi. Selain itu, pengelolaan media sosial juga akan menjadi fokus utama kami,” tambah Sianipar.

Mencoba tantang Argentina

Perbaikan lainnya adalah dengan menjalin komunikasi dengan negara kuat dalam hal futsal, seperti Argentina. Bahkan FFI punya rencana ambisius terkait uji coba internasional timnas futsal Indonesia, termasuk kemungkinan menghadapi tim dari Argentina.

“Pihak Argentina sempat mengundang kami untuk melihat pertandingan uji coba di sana, tetapi kami belum menemukan tanggal yang cocok. Kami berharap bisa menindaklanjuti undangan tersebut, dan jika tidak bisa dalam waktu dekat, kami akan menargetkan untuk tahun depan,” jelas Michael Sianipar.

Kredit foto: Dok FFI
Timnas Futsal Indonesia saat berlaga di Kualifikasi Piala Asia Futsal 2024. FFI mengagendakan laga uji coba Indonesia kontra Argentina di masa mendatang.

Tidak hanya Argentina, FFI juga berusaha mencarikan lawan tangguh bagi timnas futsal Indonesia untuk uji coba. Hal ini sebagai bentuk mempersiapkan timnas yang tangguh.

“Kami ingin membuat gebrakan dalam program uji coba ini, dan dukungan dari banyak pihak sangat berarti. Ke depan, kami akan berusaha menjalin kemitraan dengan berbagai negara,” ujar Michael.

Michael Sianipar juga menekankan pentingnya eksperimen dengan tim-tim dari negara yang peringkatnya lebih tinggi untuk meningkatkan teknik dan taktik timnas futsal Indonesia. Bagi Sianipar, timnas futsal Indonesia harus berani menguji kemampuan melawan negara-negara yang memiliki peringkat lebih tinggi.

“Kami berharap bisa mengundang tim-tim tersebut setelah pemusatan latihan, tetapi tentu saja, ini akan kami konsultasikan lebih lanjut dengan pelatih,” tutupnya.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.