Belum ‘kering’ duka atas kepergian Mario Zagallo, kini dunia kembali mengeluarkan air matanya. Legenda seoak bola Jerman, Franz Beckebauer meninggal dunia pada 78 tahun.
Kabar meninggalnya Der Kaiser itu disampaikan langsung oleh pihak keluarga Beckenbauer pada Senin 8 Januari 2024.
“Dengan kesedihan yang mendalam kami mengumumkan suami saya dan ayah kami, Franz Beckenbauer, meninggal dunia dengan damai dalam tidurnya kemarin, Minggu, dikelilingi oleh keluarga,” begitu isi pernyataan resmi keluarga Franz Beckenbauer.
Meski demikian, pihak keluarga tak merinci secara detail penyebab kematian Beckenbauer. Namun, ada kerabat yang sebelumnya mengatakan bahwa Sang Legenda itu memang sedang berjuang melawan kesehatannya yang memburuk.
Marca sempat mengabarkan bahwa Beckenbauer sempat berjuang melawan masalah kesehatannya bulan lalu.
Beckenbauer secara terbuka mengakui sudah mulai kehilangan penglihatan di mata kanannya. Bukan hanya itu, dokter bahkan menyarankan Beckenbauer untuk menghindari perjalanan jauh karena masalah di jantungnya.
“Saya ingin sekali bepergian, tetapi kesehatan saya tidak memungkinkan saya melakukan perjalanan jauh,” kata Beckenbauer dalam pernyataan tak lama setelah kematian Pele dan tak bisa menghadiri pemakaman sang legenda sepak bola Brasil itu.
Daily Mail melansir bahwa Beckenbauer meninggal karena kondisinya terus menurun. Media asal Inggris itu mewartakan bahwa ia juga berjuang melawan penyakit parkinson dan demensia.
Sejumlah penyakit mendatangi Beckenbauer. Kini, ia sudah menamatkan perjuangannya dan tak lagi sakit karena sudah terlelap dalam tidur panjang.
Libero Sejati
Beckenbauer terlahir dengan nama Franz Anton Beckenbauer pada 11 September 1945. Ia lahir di reruntuhan perang di kota Muenchen dari seorang bapak bernama Franz Beckenbauer Sr dan ibu bernama Antoine.
Ia lahir di distrik kelas pekerja Giesing. Sang ayah awalnya sinis karena Beckenbauer memilih bermain sepak bola sejak usia sembilan tahun. Pada usia muda, ia sudah masuk tim yunior SC Munich ’06 pada tahun 1954.
Awalnya, Beckenbauer bermain sebagai penyerang tengah. Ia sangat mengidolakan Fritz Walter yang menjuarai Piala Dunia 1954 bersama Jerman.
Beckenbauer bahkan mengidolakan tim TSV 1860 Muenchen. Ia bercita-cita bermain untuk klub tersebut. Akan tetapi, Beckenbauer malah memilih bergabung dengan tim muda Bayern Muenchen ketimbang TSV 1860.
Beckenbauer menjalani debutnya bersama Bayern pada pertandingan playoff promosi Bundesliga melawan FC ST Pauli pada 6 Juni 1964.
Bayern langsung menjadi kekuatan di Liga Jerman bernama Buundesliga. Mereka memenangkan Piala Jerman pada 1966/1967 dan meraih Piala Winners pada 1967.
Beckenbauer menjadi kapten tim untuk musim 1968/1969. Dia mulai bermain dengan peran yang relatif baru pada era tersebut, yakni libero modern alias penyapu serangan dari striker.
Ternyata Beckenbauer mampu menjalankan perannya sebagai libero dengan baik. Bahkan, bisa dibilang Beckenbauer menjadi role model pemain bertahan era itu dengan libero-nya.
Posisi libero juga membawa berkah bagi Beckenbauer. Ia meraih banyak gelar bagi Bayern dan tim nasional Jerman.
Beckenbauer membawa Bayern memenangkan tiga kali Bundesliga secara beruntun dari 1972 hingga 1974. Tidak hanya itu, Beckenbauer juga membawa Bayern juara Liga Champions dari 1974 sampai 1976.
Pada 1977, Beckenbauer menerima kontrak untuk bermain di NASL (North American Soccer League) bersama New York Cosmos. Ia juga bermain bareng dengan Pele dan juga Giorgio Chinaglia.
Bermain selama empat musim, Beckenbauer berhasil membawa Cosmo juara Soccer Bowl tiga kali beruntun pada 1977 hingga 1980.
Ia sempat kembali ke Bundesliga, tetapi bukan ke Bayern melainkan bermain untuk Hamburg SV dan meraih juara Bundesliga untuk klub tersebut.
Warisan Sang Legenda
Backenbauer tidak hanya sukses bersama Bayern, tetapi di tim nasional Jerman ia juga banyak menorehkan prestasi.
Hal yang paling diingat oleh publik sepak bola adalah Piala Dunia 1974. Gelaran tahun tersebut berhasil dituntaskan Beckenbauer dan Jerman dengan gelar juara.
Beckenbauer bertemu dengan legenda sepak bola dunia lainnya, Johan Cruijff di pertandingan final.
Cruijff bersama Belanda memang sedang menjadi perhatian karena permainan Total Voetball-nya. Pertemuan keduanya juga dinanti publik sepak bola dunia.
Namun, Beckenbauer bermain lebih baik dan berhasil menang dengan skor 2-1 melalui gol dari Paul Breitner dan Gerd Mueller.
Sebagai pelatih, Beckenbauer pun sukses mendatangkan gelar juara untuk Jerman. Ia membawa Der Panzer kembali menjadi juara Piala Dunia pada 1990 usai mengalahkan Argentina di pertandingan final.
Secara total Beckenbauer meraih lima kali juara Bundesliga, empat kali Piala Jerman, dan tiga kali Piala Champion untuk Bayern semasa bermain dan sekali Piala Dunia serta sekali Piala Eropa untuk timnas Jerman.
Daftar Juara Franz Beckenbauer
Sebagai Pemain
Level klub
5x juara Liga Jerman
4x juara Piala Jerman
3x juara European Champions Club’s Cup (sekarang Liga Champions)
1x juara Europapokal Der Pokalsieger Siegeer
1x juara Intercontinenal Cup
Level timnas
1x juara dunia
1x juara Eropa
Level individu
2x juara Ballon d’Or
4x juara Pemain Terbaik Jerman
Sebagai Pelatih
Level klub
1x juara Liga Champions
9x juara Liga Jerman
6x juara Piala Jerman
6x juara Piala Liga Jerman
1x juara Intercontinental Cup
1x juara UEFA Cup (sekarang UEL)
1x juara Liga Prancis
Level timnas
1x juara Piala Dunia