LUDUS – Dalam suatu kompetisi, Freestyle Poomsae memiliki pedoman penilaian yang sudah ditetapkan Wasit Internasional World Taekwondo Federation (WTF International Referee)
Menurut Wasit Internasional WTF, Dr. Ing. Nuri M. Shirali dari Jerman, pedoman penilaian untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang kriteria yang penting dalam memberikan penilaian.
Dokumen ini menyediakan informasi yang diperlukan bagi juri dan wasit untuk penilaian Freestyle Poomsae atau Poomsae Gaya Bebas. Pedoman ini juga untuk mendukung kontestan dan pelatih agar dapat mempersiapkan diri dengan lebih baik.
“Harap diingat bahwa kriteria penilaian dapat diubah dari waktu ke waktu,” kata Nuri M. Shirali dari Universitas Teknik Darmstadt, dalam surat kepada Profesor Dr. Jung Heon Kim (Penanggung jawab pelatihan wasit untuk Freestyle Poomsae) dan Grand Master Ki Young Jeong (ketua wasit).
Baca juga: Freestyle Poomsae, Pertama Kali Diperkenalkan di Kolombia 2012 Sekarang Makin Diminati
Dalam pedoman setebal 58 halaman ini berisi tujuh bagian terkait Freestyle Poomsae. Mulai dari penjelasan Umum, Komposisi Freestyle Poomsae, Divisi, Seragam Peserta, Area Kontes, Durasi Kontes, dan Penilaian Freestyle Poomsae.
Dalam penjelasan umum disebutkan bahwa salah satu tujuan penting dalam kompetisi Freestyle Poomsae adalah untuk menampilkan teknik kaki taekwondo tingkat tinggi yang luar biasa. Terutama teknik yang hampir atau tidak dapat dilihat dalam kompetisi Recognize Poomsae dan Kyorugi.
Di antaranya, lompatan Yopchagi, tendangan berputar 720°, dan menendang dengan gerakan akrobatik.
Baca juga: Mengenal Freestyle Poomsae dalam Taekwondo
Dalam aturan yang ditetapkan Komite Poomsae WTF, penekanan besar diberikan pada integrasi kreatif dan harmonis dari berbagai teknik taekwondo. Semua dipadu dengan musik dan koreografi yang sesuai dalam suatu pertunjukan.
Untuk Komposisi Freestyle Poomsae, kontestan boleh memilih sendiri pola Yeon-Mu, musik, dan koreografi yang akan ditampilkan. Namun, tidak boleh mengandung konten politik, sosial, dan agama apa pun. Teknik yang dilakukan harus dalam batas-batas Taekwondo.
Divisi, Seragam, dan Durasi
Dalam kompetisi Freestyle Poomsae dibagi dalam dua divisi, yaitu di bawah 17 dan di atas 17. Setiap divisi melombakan tiga kategori, yaitu individu (putra/putri), pasangan, dan tim atau campuran (terdiri 5 anggota terdiri dari 2 pria, 2 wanita ditambah 1 pemain pengganti).
Ketika berkompetisi, peserta harus mengenakan seragam Poomsae yang diakui WTF. Sebagai contoh dalam Kejuaraan Dunia Taekwondo Poomsae di Hong Kong 2024 pada 30 November – 4 Desember, seragam peserta distandarisasi menjadi tiga kategori.
Ketiganya, yaitu Divisi Kadet (Usia 12-14), Divisi Junior dan Senior, serta Divisi Master (Usia 51 ke atas). Divisi Kadet menggunakan atasan putih dengan kerah merah dan hitam, celana biru untuk pria; celana merah untuk wanita.
Divisi Junior dan Senior memakai atasan putih dengan celana biru tua untuk pria; atasan putih dengan celana biru muda untuk wanita. Adapun Divisi Master mengenakan atasan kuning dan celana biru tua untuk pria dan wanita.
Area kontes berukuran 10m X 10m untuk kompetisi individu dan pasangan. Untuk kompetisi tim campuran, area kontes berukuran 12m X 12m. Durasi kontes di semua divisi adalah antara 60 dan 70 detik.
Di semua divisi, total durasi pertunjukan tidak boleh lebih dari 4 menit. Waktu ini termasuk ketika peserta masuk di area kompetisi, presentasi formulir (FSP), pengumuman penilaian dan meninggalkan area kompetisi.
Penilaian Freestyle Poomsae
Sistem penilaian dalam kompetisi Freestyle Poomsae sesuai dengan aturan WTF dengan skor total 10 poin mirip dengan Recognize Poomsae. Penilaian dilakukan sebuah panel yang terdiri dari lima atau tujuh juri, jika lima juri maka skor tertinggi dan terendah dibuang dan tiga tengah dijumlahkan.
Dalam sejumlah ajang internasional panel terdiri dari tujuh juri, skor tertinggi dan terendah akan dihilangkan dan lima skor tengah akan dijumlahkan. Panel menilai berdasarkan Keterampilan Teknis dan Penampilan (Atraksi).
Keterampilan teknis yang dinilai ada enam bagian, yaitu tinggi lompatan (tendangan samping saat melompat), jumlah tendangan dalam lompatan (tendangan depan saat melompat), radien putaran dalam tendangan berputar, tingkat performa tendangan berturut-turut, aksi akrobatik, serta gerakan dasar dan kepraktisan.
Untuk penampilan ada empat faktor yang dinilai, yaitu Kreativitas, Harmoni, Ekspresi Energi, serta Musik dan Koreografi. Penting diperhatikan peserta adanya pengurangan nilai bila tidak melakukan gerakan yang telah diwajibkan.
Misalnya, sikap wajib dalam Kejuaraan Poomsae Dunia, yaitu Hakdari Seogi, Beom Seogi, dan Dwitkubi. Peserta akan menerima pengurangan 0,3 poin untuk setiap sikap wajib yang terlewat selama penampilan.
Informasi ini diharapkan bisa menambah tentang berbagai hal yang perlu diperhatikan dalam kompetisi Freestyle Poomsae. Apalagi LUDUS pada bulan Februari 2025 akan menyelenggarakan kompetisi Freestyle Poomsae.
Melalui kegiatan ini diharapkan bisa menumbuhkan minat peserta dan mengembangkan nomor Freestyle Poomsae dalam Taekwondo. Termasuk untuk mencari atlet berbakat sekaligus meningkatkan prestasi Taekwondoin di tanah air.