Futsal dan Sepak Bola Indonesia Berduka, Andre Picessa Meninggal Dunia

Kredit foto: Instagram @andrepicessa
Andre Picessa saat melatih Royal Indonesia Football Academy (RIFA). Andre Picessa meninggal di usia 40 tahun pada Kamis (10/10) pagi WIB.

Kabar duka menghampiri dunia futsal dan sepak bola Indonesia. Andre Picessa, mantan pemain timnas futsal Indonesia dan pelatih timnas futsal putri, berpulang pada Kamis (10/10) pagi WIB, di Kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ludus.id mendapatkan kabar tersebut dari rekan yang juga aktif di dunia futsal. Kabar Andre Picessa berpulang pun tersebar ke seluruh penggiat dan pelaku futsal Indonesia.

Pria yang juga mantan pemain Persija Jakarta U-18 era 2000-an awal itu meninggal usai menjalani salat subuh di masjid. Dia sempat tak sadarkan diri dan dibawa ke rumah sakit sebelumnya akhirnya dinyatakan wafat.

Kabar duka tersebut juga diumumkan Federasi Futsal Indonesia (FFI) melalui akun Instagram resmi @federasifutsal_id.

“Semoga beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan,” tulis akun tersebut.

Ludus.id menghadiri pemakaman Andre Picessa di TPU Penggilingan, Layur, Pulo Gadung, Jakarta Timur, pada siang harinya. Hadir pula para legenda futsal seperti Vennard Hutabarat, Robby Hartono, Caisar Silitonga, Randy Satria, hingga Jailani Ladjanibi yang turut mengantar Andre Picessa ke tempat istirahat terakhirnya.

Andre Picessa dikenal sebagai sosok yang berjasa besar dalam perkembangan olahraga futsal di Indonesia. Selain sebagai mantan pemain timnas futsal Indonesia, dia juga terkenal sebagai pelatih timnas futsal putri.

Salah satu pencapaian penting Andre Picessa adalah membawa tim futsal putri Jaya Kencana Angels menjadi juara dalam AFF Invitational Futsal Club Championship 2016, sebuah kompetisi antarklub se-ASEAN. Saat itu, JK Angels diisi pemain-pemain putri terbaik Indonesia seperti Citra Adisti, Novita Murni, Anggi Puspita Sari, hingga Rani Mulyasari.

Kredit foto: Instagram @andrepicessa
Andre Picessa memamerkan medali perunggu SEA Games 2017 saat dirinya masih menjabat sebagai pelatih timnas futsal putri Indonesia.

Gelar juara yang diraih JK Angels tersebut juga mencatatkan sejarah sebagai tim futsal Indonesia pertama yang berhasil meraih gelar juara di level ASEAN. Prestasi gemilang ini mengangkat nama Andre Picessa, hingga dia dipercaya menjadi pelatih timnas futsal putri Indonesia pada 2017.

Saat melatih timnas futsal putri Indonesia, Andre Picessa juga tidak pulang dengan tangan hampa ke Tanah Air. Dia berhasil membawa pulang medali perunggu yang menjadi salah satu prestasi terbaik bagi futsal putri Indonesia masa itu.

Berawal dari sepak bola dan Persija

Andre Picessa mengawali karier sepak bolanya bersama klub internal Persija, PS Gumarang pada era 2000-an awal. Dia akhirnya mendapat kesempatan untuk bermain di Persija U-18 yang berlaga di Piala Soeratin 2001.

Bermain sebagai striker murni, Andre Picessa menjadi andalan lini depan Macan Kemayoran Muda bersama dengan Rizki Kurniawan. Dia juga satu tim dengan Mulky Alifa Hakim yang melanjutkan kariernya di Persija senior.

Kredit foto: Instagram @andrepicessa
Andre Picessa (atas, kedua dari kiri) saat masih bermain untuk Persija Jakarta U-17 di ajang Piala Soeratin 2001.

Setelah dari Persija U-18, Andre Picessa mulai menekuni futsal. Dia kemudian masuk ke dalam skuad timnas futsal Indonesia pada 2006 dan merasakan persaingan di turnamen Piala AFF 2007 bersama Denny Handoyo dan Socrates.

Futsal menjadi dunia yang membawa nama Andre Picessa dikenal. Meski begitu, dirinya tidak pernah melupakan sepak bola yang menjadi dasar permainan futsal.

“Bagaimana pun, gue tetap ‘berangkat’ dari sepak bola,” kata Andre Picessa beberapa waktu lalu ketika berbincang dengan Ludus.id.

Kepergian Andre Picessa membuat banyak pegiat futsal dan sepak bola terkejut. Tidak hanya rekan-rekan dan keluarganya, murid-muridnya di Royal Indonesia Football Academy ataupun yang pernah dia latih ikut terkejut dan bersedih.

Nama Andre Picessa layak dijadikan legenda futsal Indonesia. Dedikasi dan prestasi yang dia sumbangkan untuk futsal Indonesia sangat terasa, walau dirinya kini sudah beristirahat dalam tenang.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.