Futbal Sala alias Futsal menjadi olahraga yang populer di Indonesia, selain sepak bola, bola basket, bulu tangkis, ataupun bola voli. Tak heran futsal berkembang pesat di lingkungan sekolah, termasuk SMA Negeri 31 Jakarta.
Futsal SMAN 31 Jakarta boleh dibilang menjadi salah satu ‘kekuatan’ futsal di Jakarta Timur. Pada era pertengahan 2000-an, nama mereka cukup bersaing dengan SMAN 36, SMAN 22, ataupun SMAN 30 di kawasan Jakarta Pusat.
Kini, Futsal SMAN 31 membangun kembali kekuatan mereka yang tertidur akibat terhantam pandemi Covid-19. Kebangkitan mereka ditandai dengan kehadiran Bagus Laksono sebagai pelatih.
Bagus bercerita mengenai sejarah Futsal SMAN 31. Ketika ia masuk pada tahun 2016, futsal sekolahannya sangat aktif mengadakan kegiatan baik mengikuti turnamen ataupun berlatih tanding dengan sekolah lain.
“Sebelum Covid-19, kita banyak kegiatan dan sering ada turnamen di international court juga seperti di Tifosi Futsal. Kita juga sering sparing untuk mengukur kemampuan kita sampai di mana,” jelas Bagus saat ditemui Ludus.id.
Bicara prestasi, Bagus menuturkan saat dirinya masih menjadi pemain dari 2016 sampai 2019, tidak banyak prestasi yang diraih, tetapi mereka sering berkompetisi di berbagai turnamen besar seperti Pocari Futsal Championship dan UNJ Futsal Championship yang bertaraf nasional. Baru setelah dirinya masuk sebagai pelatih futsal SMAN 31 pada 2022, beragam trofi hadir ke sekolah yang berlokasi di Utan Kayu, Jakarta Timur tersebut.
“Ketika saya menjadi pelatih, cukup banyak pemain yang mumpuni. Pada tahun pertama saya melatih, ada 12 piala turnamen antar SMA dan tahun kedua, kurang lebih delapan piala dibawa ke sekolah,” tutur Bagus.
Namun, bukan perkara mudah meyakinkan sekolah untuk bisa memberikan perhatian lebih kepada Futsal SMAN 31. Bisa dikatakan, futsal sempat tak mendapat dukungan dari sekolah sejak sistem zonasi ditetap pada 2017.
Begitu Bagus kembali menjadi pelatih, ia melakukan banyak diskusi dengan pihak sekolah dan guru olahraga. Pada awalnya, agak sulit mendapatkan dispensasi bagi siswa yang masuk ke tim Futsal SMAN 31 untuk mengikuti turnamen antar sekolah.
Dukungan dari pihak sekolah baru terbit setelah tim Futsal SMAN 31 menjadi kampiun dalam turnamen futsal buatan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Dukungan sekolah berupa dispensasi bagi siswa yang menjadi bagian tim Futsal SMAN 31 untuk mengikuti turnamen antarsekolah.
“Nah, sejak saat itu futsal mulai diperhatikan oleh pihak sekolah. Sekarang sekolah memberikan dukungan kepada kami untuk mengikuti turnamen baik di Jakarta ataupun luar Jakarta. Dukungan yang mereka berikan berupa dispensasi,” imbuh Bagus.
Banyak Berlatih di Klub
Perjuangan Futsal SMAN 31 tidaklah mudah karena sebagai sekolah negeri, sistem zonasi membuat mereka sulit mendapatkan pemain berkualitas layaknya sekola swasta yang mengandalkan beasiswa atlet. Namun, pelatih yang juga alumni SMAN 31 itu memiliki solusi bagi para pemainnya agar dapat berkembang secara mental dan kualitas.
Bagus berpandangan bahwa adanya sistem zonasi sekolah membuat pelatih harus menerapkan materi yang pas untuk para pemainnya. Ia tidak bisa memberi banyak porsi latihan khusus karena harus berbagi dengan ekstrakulikuler lainnya. Selain itu, Bagus juga menyarankan beberapa pemain bergabung dengan klub futsal yang ada di Jakarta Timur dan menambah jam terbang di sana.
“Solusinya, saya menyarankan pemain untuk menambah latihan di klub seperti Romantis, Kuda Laut, dan Basura yang berbasis di Jakarta Timur, karena kalau di sekolah tidak serta merta berkembang terus. Apalagi setiap tahun pasti ada pemain baru. Makanya, ada beberapa pemain Futsal SMAN 31 ini yang berlatih tambahan di klub,” ucap pria yang sempat aktif di tim Futsal UNJ itu.
Berkat solusi dari Bagus, ada satu pemain Futsal SMAN 31 yang masuk dalam tim Futsal DKI Jakarta, yang akan bertanding di ajang PON 2024 Aceh-Sumatera Utara. Dia adalah Ananda Ilham yang merupakan kapten skuad Futsal SMAN 31. Tentu saja ini merupakan prestasi sekolah karena mampu menyumbangkan atlet ke tim daerah untuk ajang bertaraf nasional.
“Dia (Ananda Ilham) merupakan kapten tim dan keterima tahun tim PON usai seleksi tahun lalu. Dia juga berangkat ke Padang dan TC di Malaysia bersama DKI,” jelas Bagus yang punya impian mendapatkan lisensi kepelatihan khusus kiper futsal itu.
Menariknya, Ananda Ilham hanya berlatih di Futsal SMAN 31. Namun, ia memiliki pengalaman yang cukup banyak karena sering mengikuti turnamen bersama beberapa klub.
“Ananda lebih banyak bermain di turnamen-turnamen kelompok usia juga,” kata Bagus.
Ia pun berharap dengan Ananda Ilham yang menembus tim DKI Jakarta untuk PON 2024, para pemainnya saat ini bisa terlecut untuk mengembangkan diri di dunia futsal akar rumput.
“Ya semoga makin berkembang dan bukan hanya satu orang saja yang bisa menembus PON, tetapi Insyaallah ada lagi nanti satu hingga dua pemain yang bisa naik level ke jenjang selanjutnya,” harap Bagus.