Gagal Pertahankan Gelar, Tak Apa, Perjalanan Masih Panjang. Terima Kasih Garuda Muda

Foto: PBSI

“Di gim pertama kami sudah menerapkan permainan yang tepat. Tapi di dua gim berikutnya malah kurang berani, jadi takut-takut mainnya”

Zaidan Arrafi Nabawi mengungkapkan perasaan sedihnya melalui tim Humas dan Media PP PBSI, usai bersama Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu belum memberikan hasil maksimal. Mereka harus menyerah dari pasangan Cina Taipei di partai pembuka semifinal Kejuaraan Dunia Badminton Junior 2022, yang berlangsung di Palacio de Deportes de Santander, Santander, hari Jumat (21/10) malam waktu Indonesia. Zaidan/Felisha kalah rubber game 21-15, 11-21, 19-21 dari Ting Yen-Chen/Yang Chu Yun.

“Kami terbawa pola permainan lawan dan banyak mati sendiri. Kami mohon maaf belum bisa menyumbangkan angka. Walau poinnya rapat tapi kami tidak puas dengan permainan kami. Ke depan harus lebih baik lagi”

— Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu —

Setelah kekalahan dialami sektor ganda campuran, tunggal putra Indonesia Muhammad Reza Al Fajri, juga belum menjalankan tugasnya dengan sempurna. Sehingga Indonesia tertinggal 0-2 dari Cina Taipei. Reza Al Fajri yang turun di partai kedua gagal menyumbang poin. Reza harus mengakui keunggulan Kuo Kuan Lin lewat pertarungan ketat tiga gim 21-18, 12-21, 18-21. 

“Di gim pertama saya sudah memegang kendali permainan tapi di gim kedua saya susah mengontrol bola karena agak silau lapangannya. Di gim ketiga saya mengalami ketegangan terutama setelah interval. Tapi saya sudah mencoba mengeluarkan kemampuan terbaik saya tapi memang belum rezekinya”

Mutiara Ayu Puspitasari memberikan harapan Garuda Muda. Ia, yang tampil di partai ketiga tunggal putri, merebut kemenangan dan memperkecil kedudukan. Indonesia 1 dan Cina Taipei 2. Mutiara sempat tertinggal oleh lawannya Ruo Hsuan Ko di gim pertama 15-21. Tapi mental juara dan semangat pantang menyerah, membuat kilau Mutiara pun mampu merebut dua gim berikutnya dengan skor 21-15, 21-13.

“Di gim pertama saya masih membaca permainan lawan. Ini pertemuan pertama saya dengan dia jadi masih coba adaptasi dengan cara mainnya. Di gim kedua saya coba langsung memainkan pola saya. Terus menyerang dan tidak memberikan lawan untuk berkembang. Alhamdulillah bisa lancar. Yang saya pikirkan tadi hanya tim dan tim karena ini kan partai krusial. Penentuan. Terima kasih kepada tim yang terus memotivasi. Itu sangat berarti buat saya untuk lebih percaya diri”

Kemenangan Mutiara ditularkan kepada pasangan ganda putra Indonesia, Muh Putra Erwiansyah/Muhammad Rayhan Nur Fadillah. Putra-Rayhan yang turun di partai keempat, sukses menundukkan Huang Jui-Hsuan/Tsai Fu Cheng dua gim langsung 21-14, 21-13.

“Pastinya tegang saat masuk lapangan. Karena ini pertandingan yang harus kita menangkan. Tapi tadi kita coba percaya sama kemampuan kita, Alhamdulillah bisa menang”

— MUH PUTRA ERWIANSYAH —

“Kunci kemenangan hari ini kurang lebih sama dengan kemarin. Kita coba memaksa lawan mengikuti pola permainan kami. Kami juga coba konsisten dengan pola no lob menyerang. Tidak boleh tergoda adu power. Power mereka lebih besar”

— MUHAMMAD RAYHAN NUR FADILLAH —

Partai kelima adalah partai yang menentukan. Partai menegangkan. Kedudukan sudah sama kuat, 2-2 ketika wakil ganda putri Rachel Allessya Rose/Meilysa Trias Puspitasari gagal menjalankan tugasnya dengan baik. Rachel/Trias harus mengakui keunggulan Nicole Gonzales Chan/Yang Chu Yun lewat pertarungan rubber game 21-13, 16-21, 13-21.

Pelatih ganda putri Enroe Suryanto mengungkapkan faktor Rachel/Trias tidak mampu mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

“Di gim pertama sebetulnya Rachel/Trias sudah bagus dan benar mainnya. Baik secara pola maupun mental. Di gim kedua, lawan mengubah pola dan mereka tidak siap dengan perubahan itu. di gim ketiga Rachel/Trias bermain di bawah tekanan. Lawan semakin percaya diri dan rapat permainannya, sementara Rachel/Trias tidak bisa keluar dari tekanan. Bermain terlalu terburu-buru”

Di partai final hari Sabtu (22/10) besok, Cina Taipei akan menghadapi Korea Selatan, yang berhasil mengalahkan Jepang dengan skor telak 3-0.

Terima kasih Garuda Muda, perjalanan masih panjang!

Daftar Juara Piala Suhandinata:


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.