![](https://ludus.id/wp-content/uploads/2024/07/04-2-1-300x240.jpg)
Timnas putri Indonesia berduel dengan Hong Kong di bawah derasnya hujan hingga kondisi lapangan memengaruhi pergerakan bola.
Mimpi para pemain sepak bola putri masih dikebiri, namun timnas putri Indonesia masih terus dicintai. Kapasitas HKFC Stadium hanya berkisar di angka 2000 kursi, namun mayoritas diduduki suporter dari kubu Merah Putih. Di tengah derasnya hujan, mereka tetap setia menemani meski timnas Indonesia kalah telak 1-4 dari Hong Kong pada Minggu (14/7). Garuda Pertiwi bertahan di pusaran cinta dan air mata.
Timnas putri Indonesia kembali menelan hasil negatif. Sejatinya, para pemain menatap agenda di Hong Kong dengan penuh optimisime, berbekal dua kemenangan kontra Bahrain di laga sebelumnya.
Terlebih lagi, timnas Indonesia kedatangan tiga amunisi baru. Mereka adalah talenta diaspora yang dipanggil sang pelatih, Satoru Mochizuki untuk ikut serta pada lawatan ke Hong Kong, yakni Sydney Hopper, Katarina Stalin dan Kayla Ristianto.
Namun apa daya, Hong Kong adalah negara yang memiliki dua kasta kompetisi putri. Sementara Indonesia, boro-boro ada dua kasta. Tim Persis Solo Women saja sampai dibubarkan saking tidak jelasnya nasib kompetisi.
Timnas Indonesia pun kalah kelas. Mereka takluk dua kali dari tim berjuluk Lady Dragons. Pada pertemuan pertama yang digelar tertutup pada Kamis (11/7), timnas Indonesia menyerah dengan skor 2-3. Sebelumnya, Mochi, sapaan akrab Mochizuki, pun mengakui level Hong Kong dan Indonesia terpisahkan jurang yang begitu lebar.
“Mengenai pertandingan pertama kemarin, mungkin di sini ada perbedaan level antara Indonesia dan Hongkong,” tutur juru taktik asal Jepang tersebut.
Namun menjelang laga kedua, ribuan suporter memadati HKFC Stadium. Rupanya, animo para diaspora di Hong Kong masih tinggi meski timnas wanita kebanggaan masih nihil prestasi.
“Saya juga mendengar orang-orang Indonesia yang bekerja di sini akan datang menonton. Jadi dengan para suporter yang datang, saya harap kami bisa main bagus dan menang,” tutur Mochi jelang pertandingan.
Jumlah suporter Indonesia yang tercatat pada laga itu masih belum termasuk sejumlah orang yang menyaksikan dari luar stadion. Pada tayangan televisi, tampak sejumlah suporter menyaksikan pertandingan dari tepi jalan raya.
![](https://ludus.id/wp-content/uploads/2024/07/03-2-2-300x240.jpg)
Sejumlah suporter timnas Indonesia yang menyaksikan laga dari tepi jalan raya.
Lapangan HKFC Stadium memang terletak di sisi jalan, sehingga masyarakat yang berlalu lalang dapat menyaksikan laga dengan jelas dari trotoar. Ada yang memegang payung, dan ada pula yang mengenakan jas hujan. Mereka tak peduli meski suhu dingin hujan deras terus menusuk pori-pori.
Padahal, laga itu hanya partai persahabatan, namun para suporter justru enggan beranjak pulang walau timnas Indonesia diberondong empat gol hanya dalam waktu 45 menit ditambah tiga menit perpanjangan waktu. Betapa merinding bomber timnas Indonesia, Zahra Muzdalifah melihat dukungan para suporter.
“Sejujurnya, saya tidak bisa berkata-kata melihat suporter hari ini, terutama suporter Indonesia. Hari ini kami berada di Hong Kong untuk laga tandang, tapi suporter Indonesia lebih banyak ketimbang suporter Hong Kong,” ujar Zahra usai laga.
“Ini benar-benar membuat saya merinding, ada ribuan suporter Indonesia. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada suporter Indonesia,” lanjut pemain Cerezo Osaka Ladies ini.
Cinta para suporter diaspora membuat jiwa para pemain terus hidup. Seraya meminta maaf, Zahra pun bertekad membayar cinta dan dukungan para suporter dengan kemenangan di laga yang akan datang.
“Semoga di laga selanjutnya kalian tetap berada bersama kami. Saya minta maaf kami kalah. Selanjutnya, kami akan melakukan yang terbaik dan kami akan memenangkan pertandingan,” tandasnya.
![](https://ludus.id/wp-content/uploads/2024/07/02-2-2-300x240.jpg)
Zahra Muzdalifah menjadi motor serangan timnas putri Indonesia.
Dan benar saja, semangat para pemain terus membara meski kondisi lapangan kian tidak kondusif karena genangan air hujan. Umpan Helsya Maeisyaroh disambut Sheva Imut pada menit ke-62 dan timnas Indonesia pun memperkecil ketertinggalan.
Usai pertandingan, para pemain timnas Indonesia tidak lantas langsung menuju ruang ganti. Mereka menyempatkan diri menyapa para pendukung dan mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan.
Padahal, hujan deras terus mengguyur kawasan Happy Valley, wilayah HKFC Stadium berdiri. Di saat pera pemain Hong Kong sudah meninggalkan lapangan, Shafira Ika Putri dan kolega masih terus berbasah-basahan sembari berakrab ria dengan para penggemar.
Agenda Garuda Pertiwi di sisa 2024
Jalan panjang masih menanti timnas putri Indonesia. Sembari menunggu kejelasan mengenai Liga 1 Putri yang rencananya akan digelar pada 2026, para pemain masih akan terus melakukan agenda pemusatan latihan (TC).
Berdasarkan informasi yang diperoleh Ludus.id pada Kongres Biasa PSSI di Hotel Shangri-la, Jakarta beberapa waktu lalu, Garuda Pertiwi akan kembali menjalani pemusatan latihan di luar negeri. Setelah Bahrain dan Hong Kong, Jepang akan menjadi destinasi selanjutnya.
Adapun pemusatan latihan timnas putri Indonesia di Jepang akan digelar pada 8-21 September 2024 mendatang. Kemudian pada 17 hingga 19 Oktober 2024, mereka akan kembali menjalani TC di Jakarta, sebelum berangkat kembali ke luar negeri pada 19 sampai 30 Oktober 2024.
Di saat bersamaan, timnas putri Indonesia juga akan kembali menggelar laga persahabatan. Rencananya, akan terdapat dua laga, dimana partai terakhir akan digelar pada kurun waktu 24 November sampai 7 Desember 2024.