Gelaran One Pride MMA 77 akhir pekan lalu sudah berakhir dan Gugun Gusman kembali menjadi juara nasional usai mengalahkan Mario Satya. Pertarungan bertajuk ‘King Size New Champions’ itu berlangsung di akarta International Velodrome.
Pertarungan Gusman melawan Mario dipimpin oleh wasit Wiwid. Gusman yang berada di sudut merah mengenakan celana berwarna kuning sudah sangat siap menghadapi lawannya. Sedangkan, Mario berada di sudut biru mengenakan celana abu-abu.
Kedua petarung, baik Gusman dan Mario langsung melakukan jual beli pukulan dan tendangan ketika laga baru saja dimulai. Sebuah tendangan keras menghantarkan Mario terpojok di pagar Oktagon.
Petarung berjuluk Super Mario itu berusaha menghindar dari serangan agresif yang ditunjukkan oleh Gusman. Mario bahkan mencoba menjaga jarak, tetapi Gusman kembali melakukan serangan yang agresif dan disertai pukukan kombinasi.
Jelang terun minum, Gusman masih terus memberikan serangan kepada lawannya dengan sebuah clinch. Pada momen ini, Mario sukses melepaskan diri dan mencoba melakukan counter, tetapi sayangnya bel keburu berbunyi.
Pada ronde kedua, Gusman kembali dengan strategi bertarungnya yang agresif. Ia menyerang dengan pukulan kombinasi, tetapi Mario kali ini mampu mengantisipasi agresivitas Gusman.
Mario lebih banyak melakukan serangan head kick atau tendangan mengarah ke kepala. Pertengahan ronde kedua, kedua petarung masih sama kuat berduel dengan teknik striking. Kondisi tersebut terjadi hingga turun minum.
Ronde ketiga, duel kedua petarung terus berlanjut. Baik Gusman dan Mario masih melakukan jual beli serangan dan adu striking. Sebuah tendangan keras dari Mario mendarat dengan mulus ke perut Gusman.
Mendapat serangan ke perutnya, Gusman akhirnya melakukan serangan. The Tiger, julukan Gusman, melakukan pukulan bertubi-tubi hingga membuat lawan terpojok ke pagar oktagon. Semenit jelang turun minum, pukulan keras dan tendangan dari Gusman belum bisa menjatuhkan Mario.
Ronde keempat dimulai, Gusman masih tetap mendominasi serangan pukulan kombinasi. Sedangkan, Mario lebih memiliki menjaga jarak menghindar dan melakukan serangan balik ke Gusman.
Masuk ronde terakhir, Gusman semakin beringas melakukan serangan pukulan secara agresif. Bahkan satu menit menjelang turun minum, Gusman membuat wajah Mario mengeluarkan darah. Mario yang biasanya bermain ground dan gulat, tak bisa melakukannya di hadapan Gusman hingga bel akhir pertarungan berbunyi.
Lima ronde berakhir dan juri memutuskan kemenangan mutlak untuk Gugun Gusman. Ia pun menjadi juara One Pride MMA 77.
Usai pertarungan, Gusman memang berharap bisa kembali menang atas Mario usai meraih kemenangan yang sama pada Oktober 2022. “Alhamdulillah sesuai dengan harapan saya bisa kembali mempertahankan gelar juara,” ujar Gugun Gusman usai laga.
“Saya sangat bersyukur banget, Alhamdulilah dengan adanya One Pride ini menjadikan wadah untuk kami para fighter. Memang yang tadinya tidak ada kerjaan, brutal di jalan, Alhamdulilah dengan adanya One Pride, pak Ardi Bakrie, kami semua yang awalnya adik-adik saya juga awalnya anak jalanan di Bandung, bisa kita tarik jadi seorang atlet. Dan alhamdulilah dengan adanya One Pride ini bakat kami tersalurkan,” sambungnya.
Ingin Masuk Petarungan UFC
Kemenangan atas Mario membuat Gusman ingin mencicipi arena oktagon UFC. Ia ingin mengasah kemampuannya di UFC Performance Institute.
Gusman bakal mengikuti proses pelathan di UFC Institute pada 18-21 Maret 2024, di Shanghai, China. “Insya Allah semoga di sana banyak peningkatan dan punya daya juang yang lebih bersemangat lagi,” ucap Gusman dikutip dari laman resmi One Pride MMA.
Sejauh ini Gusman mengaku sudah bisa membayangkan dirinya akan mendapat pola latihan yang berbeda dari biasanya, di UFC Institut. Pasalnya UFC Institut ini merupakan fasilitas olahraga yang lengkap dan bertaraf Internasional.
“Mungkin pola latihannya akan lebih keras lagi. Latihan saya sekarang tentu beda level antara di Indonesia dengan di luar. Apalagi di UFC Institut ini sudah internasional,” ungkapnya.
Gusman berangkat ke Shanghai dengan modal rekor 12 kali menang dan 4 kali kalah dalam karier MMA professionalnya. “Target saya masuk UFC, jadi tentu harus lolos dari seleksi Road to UFC,” tegas juara bertahan kelas bantam lima kali berturut-turut itu.