Hanya Start dari P8, Sean Gelael Akan Bikin Kejutan di Imola

Sean Gelael tak terlalu kecewa dengan hasil Hyperpole kelas LMGT3 untuk race 6 Hours of Imola. Dia hanya meraih P8, persis seperti pada pekan lalu di ajang GT World Challenge Europe (Foto: Jagonya Ayam Motorsport)

LUDUS – Di bawah langit Imola yang mendung tapi sarat harapan, Sean Gelael berdiri di paddock dengan ekspresi tenang. Hasil Hyperpole kelas LMGT3 mungkin tak seindah yang dibayangkan: posisi kedelapan, sama persis seperti minggu lalu di GT World Challenge Europe. Tapi di balik angka itu, ada cerita tentang potensi yang belum sepenuhnya tumpah di lintasan.

Lap terbaik Sean pada Sabtu (19/4), 1:43.413, sejatinya hanyalah sebuah pemanasan, sebuah langkah awal untuk memahami temperatur ban, membaca ritme lintasan, dan mencari celah kecepatan. Ia merancang dua push lap berikutnya sebagai peluru utama. Tapi balapan, seperti kehidupan, tak selalu tunduk pada rencana.

Dua kali ia melesat dengan performa luar biasa: 1:42.768 dan 1:42.847. Dua waktu yang seharusnya cukup untuk mendorong mobil United Autosports 95 ke posisi keempat. Namun kedua catatan itu harus terhapus karena pelanggaran track limit. Di sektor tiga pada putaran pertama, dan sektor dua pada putaran kedua. Di atas kertas, dua waktu itu sah. Tapi regulasi berkata lain.

“Kalau salah satu dari dua lap itu clean, kita bisa start dari second row,”

Sean, menyiratkan sedikit rasa kecewa. Tapi di motorsport, tak ada ruang untuk menoleh terlalu lama. “Semua sudah terjadi. Sekarang kita tatap race dengan selalu optimistis. Bismillah,” lanjutnya. Kalimatnya  pendek tapi mengandung kekuatan besar. Bagi Sean, posisi start hanyalah satu bagian kecil dari pertempuran.

Sementara itu, rekan setimnya, Marino Sato, ikut menyuarakan semangat yang sama. “Modal yang bagus buat race dan tim telah berhasil membuat mobil yang oke. Kita habis-habisan di race!” katanya penuh keyakinan.

Di posisi terdepan, ada nama besar yang mencuri perhatian: Valentino Rossi. “The Doctor” dari Team WRT 46 mencetak sejarah kecil dengan meraih pole position pertamanya di ajang FIA WEC. Sebuah pencapaian yang membuat headline, tapi bukan berarti balapan akan jadi milik mereka begitu saja.

Akkodis ASP Team 87 akan menemani WRT 46 di baris depan, sementara drama justru mungkin hadir dari barisan belakang. Tiga tim papan atas, termasuk TF Sport 33 (P16), United Autosports 59 (P9), dan Team WRT 31 (P12), akan memulai balapan di belakang Sean dan timnya. Artinya, duel dan strategi akan terjadi sejak lampu start padam.

Balapan 6 Hours of Imola bukan hanya soal siapa tercepat di garis start. Ini tentang siapa yang mampu menjaga ritme, mengatur emosi, dan memanfaatkan setiap peluang yang muncul di tengah tekanan.

Baca juga: GT World Challenge Europe, Tantangan Lain Sean Gelael

Dan Sean, seperti biasa, memilih percaya pada potensi. Pada mobilnya. Pada timnya. Dan pada dirinya sendiri.

Race putaran dua FIA WEC 2025, 6 Hours of Imola disiarkan langsung di kanal youtube KUY Entertainment dan www.gelaelized.com pada Minggu (20/4) dengan start pukul 18.00 WIB.


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.