Harapan Juara Dunia Dari Ganda Putra dan Tunggal Putra

Foto: PBSI

Hari ini, Kamis (25/8/22), Indonesia menurunkan tujuh wakilnya di babak 16 besar Kejuaraan Dunia Badminton 2022, yang digelar di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Tokyo, Jepang dan empat yang berhasil lolos ke babak 8 besar. Mereka adalah dua pasangan ganda putra dan dua tunggal putra.

Melawan wakil Jerman, Pasangan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melewati pertandingan cukup ketat. The Daddie’s yang unggul dalam rekor dari lima kali pertemuan dengan memperoleh empat kemenangan, mampu menuntaskan permainan Mark Lamsfuss/Marvin Seidel. Pasangan Jerman yang berada di posisi 13 dunia ini sempat mengalahkan Ahsan/Hendra pada ajang Denmark Open 2021. Dalam laga ini Ahsan/Hendra  sempat dipaksa bermain deuce (poin tambahan) pada gim ke-2. Tetapi dengan pengalaman dan ketenangan yang dimiliki, Ahsan/Hendra berhasil menang dua gim langsung dengan 21-18 dan 23-21. Kemenangan ini agaknya sebagai kado terindah bagi Hendra Setiawan, yang hari ini (25/8/22) genap berusia 38 tahun.

Foto: PBSI

“Mengucap alhamdulillah sudah bisa menang hari ini. Pertandingan yang tidak mudah karena lawan bermain bagus. Kita cukup tertekan tapi kita coba untuk bangkit, cari cara untuk dapat poin. Protes lawan tidak membuat kami hilang fokus, sebaliknya mereka yang jadi fokusnya kemana-mana”

— MOHAMMAD AHSAN —

“Kita tadi memang mengubah pola permainan di tengah-tengah laga. Itu yang buat kita bisa keluar dari tekanan. Kalau main drive terus kita kalah, jadi tadi coba divariasikan drive dan penempatan-penempatannya. Lawan bermain rapi, pukulannya tidak kencang tapi bolanya turun makanya kita coba untuk bermain net dulu juga. Besok harus lebih siap dan jangan puas dengan kemenangan hari ini”

— HENDRA SETIAWAN —

Foto: PBSI

Mengikuti jejak seniornya, pasangan ganda putra yang kedua, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sukses singkirkan salah satu wakil tuan rumah. Berhadapan dengan Akira Koga/Taichi Saito, Fajar/Rian berhasil memenangkan duel dengan 21-19 dan 21-16. Pasangan ganda putra Indonesia yang bertengger di posisi lima dunia ini sudah pernah bertemu Koga/Saito di babak 32 besar Indonesia Masters 2020. Saat itu, Fajar/Rian sukses menuntaskan gim melalui rubber gim 21-19, 16-21, dan 21-13.

Dan kali ini, meski bermain di Jepang yang merupakan ‘rumah’ dari pasangan Koga/Saito, Fajar/Rian sama sekali tidak terlihat gugup. Mereka bermain fokus dan berhasil menemani the Daddies ke babak selanjutnya, 8 besar  BWF World Championship 2022.

“Pertama-tama mengucap syukur Alhamdulillah bisa bermain dengan lancar dan diberikan kemenangan. Untuk pertandingan hari ini kita sudah pernah bertemu mereka tiga kali dan terakhir bertemu di Bali saat itu jadi kurang lebih sudah tahu gambarannya seperti apa. Shuttlecock di sini berat jadi kita harus bisa-bisa lebih sabar mengontrol permainan.

Pasangan Inggris ini kan satu tangan kanan, satu tangan kiri, ini yang harus diingat-ingat. Cenderung kagok kalau tidak diantisipasi”

— MUHAMMAD RIAN ARDIANTO —

“Sejauh ini permainan kita belum terlalu enak juga, tadi pun di gim pertama masih banyak melakukan kesalahan sendiri. Banyak PR untuk besok yang harus diperbaiki. Kita hanya berpikir bagaimana bermain bagus di setiap pertandingan. Besok melawan pasangan Inggris yang tadi mengalahkan Marcus/Kevin, dan itu modal bagus buat mereka selain mereka juga menembus final Commonwealth kemarin, kita harus waspada. Apalagi di pertemuan pertama kita kalah. Semoga besok bisa lancar”

— FAJAR ALFIAN —

Foto: PBSI

“Puji Tuhan bersyukur bisa kedua kalinya masuk perempat final Kejuaraan Dunia dan bersyukur juga bisa revans dari Wang Tzu Wei. Sebenarnya tadi bisa ada kesempatan mainnya tidak setting tapi memang saat di gim pertama unggul 20-17, fokus saya sedikit hilang, jadi dia ambil kesempatan itu”

Kata Jonatan Christie atau Jojo, seperti yang dititipkan ke Humas dan Media PBSI, usai mengalahkan Wang Tzu dari Cina Taipei. Rekor pertemuan Jojo dengan Wang Tzu Wei memang kurang bagus. Tetapi, Jojo berhasil membuktikan kelasnya di ajang BWF World Championship tahun ini. Di pertemuan ke-12 ini, Jojo sanggup menuntaskan perlawanan Wang Tzu Wei sekaligus memperbaiki rekor pertemuan mereka.

Dari total pertemuan, Jojo yang sempat kalah di Malaysia Masters 2022 berhasil membukukan kemenangan kelima atas Wang Tzu Wei di turnamen ini. Kerja keras Jojo membawanya melangkah ke babak selanjutnya dan akan menghadapi wakil kuat asal Cina Taipei, Chou Tien Chen.

“Besok lawan Chou Tien Chen yang kita tahu dia adalah pemain yang tidak mudah menyerah, dia selalu berusaha semaksimal mungkin. Jadi besok bakal jadi pertandingan yang cukup ketat. Dibanding Chou Tien Chen yang bermain rubber gim sengit tadi lawan Lee Cheuk Yiu dari Hong Kong China, sementara saya bermain dua gim ,ya walau waktunya tidak beda jauh, dia satu jam sebelas menit dan saya lima puluh empat menit, mungkin ada keuntungannya sedikit.

Tapi seperti yang saya bilang, Chou Tien Chen adalah pemain yang tidak mudah menyerah, hari ini bermain seperti itu, besok juga pasti dia akan habis-habisan juga. Saya harus fokus dan bermain maksimal”

Foto: PBSI

Pertandingan yang menegangkan antara Anthony Sinisuka Ginting versus Shi Yu Qi dari Cina, yang menjadi laga menentukan bagi wakil Indonesia untuk lolos ke babak selanjutnya. Tak pernah menang sebelumnya atas Shi Yu Qi, hari ini Ginting pecah telur. Ginting yang berada jauh di atas Shi Yu Qi dalam ranking dunia, memiliki rekor buruk saat bertemu Shi Yu Qi. Dari hasil enam kali pertemuan, Ginting sama sekali belum bisa mengalahkan tunggal putra asal Cina ini.

Tapi, semua terjawab sudah hari ini. Konsistensi Ginting dalam ajang BWF World Championship 2022 begitu terlihat saat dirinya menuntaskan permainan Shi Yu Qi. Walau harus melalui rubber gim, pemain berusia 25 tahun ini sukses bikin Shi Yu Qi angkat koper lebih dulu. Ginting menang dan lolos ke babak 8 besar. Ia pun menuliskan pernyatan panjang atas kemenangannya, begini:

“Puji Tuhan bisa bermain baik dan tanpa cedera hari ini, sangat senang bisa menang karena ini kemenangan pertama saya melawan Shi Yuqi. Kemenangan ini sangat penting buat saya.

Memang di pertandingan ini sisi lapangan memiliki situasi tersendiri. Dan gim pertama dan awal gim ketiga adalah sisi lapangan yang lebih nyaman untuk saya mengontrol pertandingan. Begitu juga yang dirasakan Shi Yuqi.

Di gim ketiga itu kuncinya sebelum interval saya mencoba untuk menjauhkan poin dulu. Setelah interval saya kehilangan banyak poin tapi di poin-poin kritis saya coba menekan dia sebanyak yang saya bisa dan akhirnya banyak dia melakukan kesalahan sendiri. Saya juga tadi tidak mau menyerah. Cari cara terus bagaimana mendapat poin dan membatasi kelebihan lawan. Tidak ada perubahan signifikan dari gaya bermain Shi Yuqi dibanding tahun-tahun lalu”

Besok, Jumat (26/8/22), Ginting akan menghadapi peringkat 1 dunia, Victor Axelsen dari Denmark. Menurutnya, setiap pemain yang datang punya kesempatan yang sama untuk memenangkan gelar. Tidak ada garansi siapa yang akan juara jadi yang terpenting adalah melakukan yang terbaik di setiap pertandingan dan menikmati setiap poin.

“Besok tidak akan mudah melawan Viktor. Pertandingan akan lebih ketat daripada hari ini. Di pertemuan terakhir berjalan ramai, saya berharap bisa mengeluarkan semua kemampuan terbaik dan maksimal”

HASIL PERTANDINGAN LAINNYA (25/22)

Foto: PBSI

Berikut adalah jadwal selengkapnya untuk pertandingan besok, hari Jumat (26/9/22):


Suka dengan artikel ini?

Bagikan Artikel ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *


The reCAPTCHA verification period has expired. Please reload the page.